SUKA AKTING (Sayur Kale Atasi Stunting)

Tanah Pak Lambik
Dipublikasi pada 20 April 2023

Deskripsi

Sayuran kale telah menjadi salah satu inovasi pangan lokal di Kelurahan Tanah Pak Lambik (TPL), Kecamatan Padang Panjang Timur, Kota Padang Panjang, Sumatra Barat, untuk mengatasi masalah stunting, khususnya pada balita. Kelompok Wanita Tani (KWT) RT 6 di Kelurahan Tanah Pak Lambik telah memperkenalkan inovasi berupa pengolahan sayuran kale, terutama dalam bentuk jus, untuk mencegah stunting. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif antara kader posyandu, kader DASHAT, kelurahan, dan KWT untuk menyediakan asupan gizi tambahan bagi anak-anak yang mengunjungi posyandu. Jus kale dipilih karena kandungan gizinya yang kaya dan mudah diserap oleh tubuh, terutama untuk balita yang membutuhkan nutrisi optimal selama 1.000 hari pertama kehidupan, periode kritis untuk mencegah stunting.

Kale dikenal sebagai sayuran superfood karena kandungan gizinya yang melimpah, yang sangat relevan untuk mengatasi stunting: Kaya Vitamin dan Mineral : Kale mengandung vitamin A, C, K, serta mineral seperti kalsium, zat besi, dan magnesium. Vitamin A dan zat besi penting untuk perkembangan fisik dan kognitif anak, sementara kalsium mendukung pertumbuhan tulang. · Sumber Antioksidan : Kale mengandung antioksidan seperti beta-karoten, yang membantu meningkatkan imunitas tubuh anak, mengurangi risiko infeksi yang dapat memperburuk stunting. · Kandungan Serat dan Nutrisi Lain : Kale membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mendukung penyerapan nutrisi, yang krusial untuk anak-anak dengan risiko stunting. · Manfaat Lain : Kale juga diklaim dapat menurunkan kolesterol, menjaga kesehatan mata, dan mengurangi risiko penyakit kronis, yang secara tidak langsung mendukung kesehatan ibu dan anak.

Upaya pemanfaatan kale di TPL sejalan dengan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT), yang bertujuan untuk menyediakan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal. DASHAT di berbagai daerah, termasuk TPL, fokus pada:

· Penyediaan makanan bergizi untuk keluarga berisiko stunting (balita, ibu hamil, dan ibu menyusui).

· Pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan pengolahan pangan lokal, seperti kale, untuk meningkatkan keterampilan dan kesadaran gizi.

· Penguatan ekonomi lokal dengan memanfaatkan bahan pangan yang tersedia di sekitar, seperti kale yang dapat ditanam di pekarangan.

Program DASHAT menekankan pentingnya pemanfaatan sumber daya lokal untuk keberlanjutan. Kale, yang relatif mudah ditanam dan memiliki nilai gizi tinggi, menjadi pilihan ideal untuk mendukung program ini di TPL, sekaligus memberdayakan KWT dalam pengelolaan pangan. 

Inovasi penggunaan kale di TPL telah menunjukkan dampak positif, dengan banyak masyarakat yang merasakan manfaatnya. Program ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting di TPL dengan memenuhi kebutuhan gizi balita dan  Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pangan bergizi, serta menginspirasi kelurahan lain untuk mengadopsi pendekatan serupa dengan memanfaatkan pangan lokal.

Penggunaan sayuran kale di Kelurahan Tanah Pak Lambik merupakan langkah inovatif untuk mengatasi stunting melalui pemanfaatan pangan lokal yang kaya nutrisi. Melalui jus kale dan program DASHAT, masyarakat TPL tidak hanya mendapatkan asupan gizi yang mendukung pertumbuhan anak, tetapi juga diberdayakan untuk mengelola sumber daya lokal secara berkelanjutan. Dengan kolaborasi antara KWT, posyandu, dan pemerintah kelurahan, inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana komunitas dapat berkontribusi dalam percepatan penurunan stunting.

Sesi Kegiatan Kasih Sayang

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan