Selamatan Satu Suro (Suroan)
Deskripsi
Perayaan tradisi peringatan malam satu Suro (suroan) menitikberatkan pada ketentraman batin dan keselamatan. Sehingga, pada malam satu Suro biasanya selalu diselingi dengan ritual pembacaan doa dari semua umat yang hadir merayakannya. Pemerintah Desa Punjul sendiri merayakan suroan dengan sederhana bersama masyarakat setempat dengan cara berdoa dan selamatan bersama. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan berkah dan diharapkan dapat menangkal datangnya marabahaya.
Selain itu, masyarakat Jawa pada umumnya selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan melakukan hal kebaikan sepanjang bulan satu Suro. Tradisi saat malam satu suro bermacam-macam tergantung dari daerah mana memandang hal ini, sebagai contoh Tapa Bisu, atau mengunci mulut yaitu tidak mengeluarkan kata-kata selama ritual ini. Hal ini dapat dimaknai sebagai upacara untuk mawas diri, berkaca pada diri atas apa yang dilakoninya selama setahun penuh, menghadapi tahun baru di esok paginya.
Dengan diadakannya acara peringantan ini, diharapkan masyarakat lebih menghargai dan melestarikan budaya Jawa pada khususnya.