Gambaran Umum
Koto Tuo merupakan salah satu nagari yang termasuk dalam Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar.
Nagari Koto Tuo berada di Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat. Luas Nagari Koto Tuo: 1,25 kilometer persegi atau 1,74 persen dari luas wilayah Kecamatan Sungai Tarab.
Berjarak 3 kilometer dari ibukota Kecamatan Sungai Tarab dan sekitar 8 kilometer dari ibu kota kabupaten Batusangkar.
Nagari Koto Tuo berpenduduk 1.172 jiwa (2017), yang terdiri dari 577 laki-laki dan 595 perempuan serta 308 rumah tangga.
Nagari Koto Tuo terdiri dari 3 jorong, yakni:
1. Koto Tuo
2. Babussalam
3. Pematang Tinggi
Jorong Koto Tuo dengan luas 0,35 kilometer persegi berpenduduk 390 jiwa. Jorong Babussalam dengan luas 0,5 kilometer persegi berpenduduk 355 jiwa. Sementara, Jorong Pematang Tinggi dengan luas 0,4 kilometer persegi berpenduduk 427 jiwa.
Fasilitas Pendidikan:
SDN 33 Sungai Tarab
Tahun masuk listrik: seluruh jorong (1984).
Sumber: Kecamatan Sungai Tarab dalam Angka (2018), BPS Kabupaten Tanah Datar
Koto Tuo secara istilah berasal dari kata kato urang tuo (kata orang tua) yang dalam perkembangannya masyarakat yang dihuni sebagian besar oleh suku Bodi, Caniago, Piliang, Melayu, Bendang, dan Kutu Anyia ini memiliki sejarah yang sangat penting yaitu sebagai tempat Songyobu Jepang bermukim dalam melarikan diri dari tentara Jepang, dan masyarakat pertama yang menjadi budak untuk membuat jalan kereta api dari Pariaman ke Bukittinggi dalam culturstelsel.
Hampir 90% masyarakat nagari koto tuo bertumpu dalam berdagang kopi bubuk yang menjangkau hampir seluruh daerah di indonesia, sehinga nagari koto tuo terkenal dengan nagari penghasil kopi di kecamatan sungai tarab dan yang terbesar karena memiliki alat dan sarana yang memadai. Masyarakat biasanya menggunajam kopi jenis robusta. Selain berdagang kopi masyarakat mengolah sawah dan ladangnya sesuai musim, jika musim hujan masyarakat akan mulai menanam padi dan jika sebaliknya masyarakat akan menanam tanaman komoditi seperti: cabai, terong, tomat, jagung, kacang dan tanaman-tanaman yang mendukung lainnya.
Dalam segi pendidikan nagari kototuo lebih mendahulukan pendidikan agama, dengan agenda "wajib magrib mengaji", yang dilaksanakan di 5 tempat yang berbeda, 3 di musala, 1 di Masjid Baiturrahim dan 1 di rumah penduduk. Tetapi masyarakat bukan meninggalkan pendidikan formal, sekolah yang terdapat di koto tuo hanya tingkat Taman kanak-kanak, dan Sekolah Dasar hal ini dikarenakan permintaan dari pemerintah tanah datar yang menetapkan bahwa masyarakat koto tuo diharuskan menempuh pendidikan SMP dan SMA di luar nagari seperti di nagari Pasie Laweh, Sungai Tarab, atau di Batusangkar pemerintah tidak mengizinkan pembuatan SMP dan SMA karena daerah yang kecil yang direncanakan akan dijadikan tempat pariwisata jalan langsung untuk mendaki gunung marapi.
Kesenian di koto tuo adalah randai, yang satu-satunya nagari di kecamatan sungai tarab yang masih memegang erat tradisi tersebut dan oleh karena itu meraih penghargaan sebagai "nagari kesenian adat" di sungai tarab. Selain randai masyarakat juga mendidik anak-anak remaja dengan kesenian pencak silat, dengan julukan "silek harimau" hal ini dilakukan untuk mempersiapkan anak remaja putra untuk suatu ketika pergi merantau ke luar Sumatera Barat.
Nagari koto tuo berbatasan langsung dengan:
Pembagian daerah jorong di nagari koto tuo sendiri terdiri dari 4 jorong yaitu:
- Jorong Koto Tuo
- Jorong Babusalam
- Jorong Pematang Tinggi
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 1148
Jumlah Kepala Keluarga 352
Jumlah PUS 153
Keluarga yang Memiliki Balita 67
Keluarga yang Memiliki Remaja 169
Keluarga yang Memiliki Lansia 138
Jumlah Remaja 204
Total
89Total 64
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Donasi/ Hibah Masyarakat Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Mhd. Alafkhan 19641030 198903 1 004 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
26 orang pokja terlatih dari 26 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Data Sektoral |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |