Gambaran Umum


Sejarah Kelurahan Aro IV Korong

Menurut sejarah yang di dapat dari orang-orang tua yang mengetahui tentang asal mula terjadinya kelurahan Aro IV Korong yang sekarang adalah bahwa pada zaman dahulu kala ada tiga orang wanita bersaudara di daerah pariangan padang panjang yang bernama Djapuik, Ganggam dan Tariak. Ketiga bersaudara ini sangat akrab sehilir semudik, seiya sekata, kabukik samo mandaki kalurah samo manurun, dan mereka ini mempunyai seekor lembu yang bernama sihorok.

                                Pada suatu hari si horok lari dari tempat kediamannya karena dimarahi oleh tariak yang menyebabkan sihorok lari meninggalkan tempat semula beberapa hari lamanya. Setibanya Horok di suatu tempat, terbau olehnya cubadak masak dari dalam tanah dan Horok pun berusaha mendapatkan cubadak tersebut. Setelah berhasil mendapatkan cubadak lalu dimakanlah buah cubadak tersebut oleh si Horok. Dan sejak saat itu, Horok pun tak mau meninggalkan tempat tersebut malahan menetap disana. Pada akhirnya tempat itu dinamai dengan Pulau cubadak.

Alkisah Djapuik, Ganggam dan Tariak berunding untuk mendapatkan kembali si Horok yang hilang. Dalam perundingan tersebut didapatlah kata sepakat bahwa mereka harus mencarinya dan yang akan pergi adalah Djapuik dan Ganggam. Selang beberapa hari mereka berjalan, sampailah mereka di pulai Cubadak dan kemudian mereka pun menemukan si Horok. Horokpun diajak pulang ke Pariangan Padang Panjang, tetapi si Horok tidak mau pulang kalau Tariak tidak datang menjemputnya. Setelah di sepakati Djapuik dan Ganggam, mereka pun balik lagi untuk menjemput Tariak di Periangan Padang Panjang. Sesampainya di Padang Panjang Djapuik dan Ganggam menyampaikan keinginan si Horok dan Tariak pun menyetujuinya. Mereka bertiga kembali ke pulau cubadak untuk menjemput si Horok. Setelah sampai di Pulau Cubadak dan bertemu dengan si Horok, akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk tinggal di Pulau Cubadak dan dibuatlah sebuah kandang untuk tempat tinggal si Horok.

                               

Dan tempat (Kandang tersebut) sampai saat ini dikenal dengan nama kurungan dimana daerah ini berada dilingkungan Pulau Cubadak. Sebagai pelengkap kandang tersebut disediakan pula sebuah lesung batu yang berdekatan dengan kandang tersebut untuk tempat minum si Horok.

                                Untuk lebih mengenal daerah tempat tinggal baru ini, mereka berjalan mengitari tempat tersebut dan menanam sebuah batang pohon HARO. Kata HARO inilah yang berubah menjadi Aro. Aro adalah daerah yang pertama kali dijejaki oleh manusia Pariangan.

                                Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ketiga wanita tersebut membagi dan mengatur daerah tersebut menjadi :

  1. Ganggam menguasai Pulau Cubadak dan Kurungan
  2. Tariak menguasai daerah Aro
  3. Djapuik menguasai Tapi Aie Lembang dan Lekok

Ketiga Daerah tersebut lebih dikenal dengan Aro Tujuah paruik yaitu :

  1. Paruk Kurungan/ Pulau Cubadak
  2. Paruik Tapi Parik
  3. Paruik Tapi aie
  4. Paruik Lekok
  5. Paruik Tangah
  6. Paruik Aro Bungo Tanjuang
  7. Paruik Buah Aro

                                Sebab dari daerah ini bernama Aro IV Korong dikarenakan pada daerah ini terdapat beberapa suku, antara lain :

–   Caniago Supanjang dengan penghulunya Dt. Bandaro Hitam.

–   Caniago IV Korong dengan penghulunya Dt. Tan Kali

–   Sikumbang dengan pimpinan pamuncak adatnya Dt. Rajo Kuaso


 Secara administrative, Kelurahan Aro IV Korong adalah salah satu Kelurahan yang terdapat di Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok.

Kelurahan Aro IV Korong ini mempunyai Luas Wilayah ± 125 Ha ( 1,25 Km2 ), terdiri 4 RW dan 8 RT dengan rincian sebagai berikut:

}  Luas Pemukiman                           52,75 Ha

}   Luas Lahan Pertanian (sawah)    70,00 Ha

}   Luas Lahan Perkantoran               0,50 Ha 

}   Prasarana umum lainnya              0,00 Ha

}  Luas Kuburan                                     1,50 Ha

}  Taman                                                   0,25 Ha

 

Batas Wilayah Kelurahan Aro IV Korong secara geografis,

*      Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Koto Panjang dan Kelurahan Pasar Pandan Air Mati (PPA)

*      Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Kampai Tabu Karambia (KTK)

*      Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sinapa Piliang dan Kelurahan IX Korong

*      Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Simpang Rumbio



 

 

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
2970
Jumlah Kepala Keluarga
826
Jumlah PUS
494
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
308
Keluarga yang Memiliki Remaja
366
Keluarga yang Memiliki Lansia
187
Jumlah Remaja
750
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
347
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
147

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
INNIKE RAHMA DEWI, S.Sos
198406162009012005
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 34 orang pokja terlatih
dari 34 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan