Gambaran Umum
Karang Jawa beperbatasan dengan Desa Madang, Pandulangan, tabihi dan Jambu Hilir
Desa Karang Jawa berada di Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).
Nama desa ini diambil dari ujaran "pakarang Jawa", artinya hasil perbuatan orang Jawa.
Anggota tim ahli cagar budaya HSS, Rendra menceritakan, kala Raden Samudera berperang melawan pamannya Pangeran Tumenggung, ia meminta bala bantuan pada Kesultanan Demak.
Permintaan itu dipenuhi, tapi syaratnya Samudera harus masuk Islam jika menang. Kita tahu, Samudera akhirnya mengucap syahadat dan bertasmiyah menjadi Sultan Suriansyah. Itu tahun 1526.
Misi kelar, pasukan Demak ditarik pulang. Tapi sebagian memilih bertahan di Tanah Banjar.
Salah satunya Raden Kartawidana, seorang laskar kelahiran Sumedang. Dia kemudian diangkat menjadi penguasa di kawasan selatan hulu sungai.
Kartawidana dan rombongan berangkat menaiki perahu. Menyusuri sungai, mencari lokasi yang cocok untuk dihuni.
Dalam penyusuran itu, rombongan menjumpai perempuan cantik sedang mandi. Ternyata seorang putri raja, namanya Ciptasari. Yang sedang diasingkan karena penyakit kudung (kusta).
Kartawidana mengobatinya sampai sembuh. Belakangan, tempat itu dinamai Sungai Kudung.
Berseberangan dengan sungai, tak jauh dari balai penduduk asli, rombongan mendirikan perkampungan baru.
Pada malam hari, Kartawidana mengadakan pagelaran Wayang Kulit. Penduduk setempat tentu penasaran dan bertanya-tanya.
"Untuk memudahkan penerimaan masyarakat atas dakwah, Kartawidana meniru pendekatan kesenian ala Sunan Kalijaga. Lewat pertunjukan Wayang Kulit," jelas Rendra.
Seiring waktu, terjadi asimiliasi antara penduduk setempat dan pendatang. "Hingga dinamakan Kampung Karang Jawa," tambahnya.
Putri Ciptasari kemudian berganti nama menjadi Putri Syifa. Menjadi istri Kartawidana.
Di sini, pemeluk Islam terus bertambah. Sedangkan yang mempertahankan kepercayaan asli, memilih menyingkir. Masuk lebih jauh ke pedalaman, naik ke gunung-gunung.
Keturunan dari rombongan Kartawidana melahirkan banyak seniman dan pejuang. Seperti Tumenggung Antaludin, HM Yusi, sampai Brigjen TNI (Purn) Hasan Basry. (shn/by/fud) https://radarbanjarmasin.jawapos.com/tahulah-pian/1973151560/desa-karang-jawa-di-hss-ternyata-ini-asal-usulnya
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 1593
Jumlah Kepala Keluarga 591
Jumlah PUS 296
Keluarga yang Memiliki Balita 82
Keluarga yang Memiliki Remaja 306
Keluarga yang Memiliki Lansia 152
Jumlah Remaja 419
Total
237Total 59
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Tidak Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Tidak Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Tidak Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Donasi/ Hibah Masyarakat Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
mohamad hanif wicaksono 198308182014021002 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
10 orang pokja terlatih dari 13 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Lainnya |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Tahunan |