Gambaran Umum
PROFIL DESA
SEDDUR
2.1 Kondisi Desa
2.1.1. Sejarah Desa
Setiap
desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang
merupakan pencerminan dari karakter dan perincian khas tertentu dari suatu
daerah,sejarah desa atau daerah seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang
diwariskan secara turun temurun dari mulut kemulut sehingga sulit untuk
dibuktikan secara fakta dan tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan
mitos,tempat-tempat keramat tertentu.dalam hal ini Desa Seddur memiliki hal
tersebut.
Dari
berbagai sumber yang telah ditelusuri dan digali asal Desa Seddur memiliki
banyak sumber bermacam-macam pendapat cerita yang didapat, akhirnya setelah
ditelusuri lebih mendalam maka didapatlah asal usul Desa Seddur yakni sebagai
berikut :
Konon
ceritanya dulu ada seseorang yang sedang bersiteru / terjadi konflik dan hampir
terjadi pertumpahan darah tapi tiba-tiba datanglah angin ribut dan
mengakibatkan kedua belah pihak lari ketakutan dan akhirnya angin ribut
tersebut juga “ Jeddu “ bahasa Indonesianya “ Reda “ maka sejak itulah Desa
tersebut dinamakan Desa Jeddu dan kemudian diubah menjadi “ Seddur “ ,maka dari
itu sampai sekarang jika ada konflik jarang sampai terjadi pertumpahan darah.
Sejak
jaman dulu Desa Seddur sampai sekarang pemerintahannya dipinpin oleh
seorang “ KLEBUN “ atau Kepala Desa yang
dibantu oleh “CAREK” atau SEKDES dan beberapa “ PAMONG “ atau Kepala Dusun.
Desa Seddur
terdiri dari 4 Dusun Yaitu :
1.
Dusun
Gunung Penang
2.
Dusun
Gungguh
3.
Dusun
Pandiyan
4.
Dusun
Gunung Kenek
5.
Dusun
Gunung Kenek Selatan
Adapun silsilah
pemerintahannya adalah sebagai berikut :
1.
P. Sadrima ( 1962-1978 )
2.
Hamsun ( 1978-1987 )
3.
Moh. Halil ( 1987-1988 )
4.
H. Moh. Wahed ( 1988-2006 )
5.
Akhmad
Subki Suwito ( 2007- sekarang )
2.1.2 Demografi
Berdasarkan
data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2019,
jumlah penduduk Desa Seddur adalah terdiri dari 1.502 KK, dengan jumlah total 5.251
jiwa, dengan rincian 2.688 laki-laki dan 2.563 perempuan sebagaimana tercantum dan
tertera pada Tabel 4.
Tabel 4
Jumlah Penduduk
Berdasarkan Usia
No |
Usia |
Laki-laki |
Perempuan |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
0-4 |
189 |
214 |
403 orang |
7.67 % |
2 |
5-9 |
284 |
179 |
463 orang |
8.82 % |
3 |
10-14 |
244 |
248 |
492 orang |
8.44 % |
4 |
15-19 |
211 |
230 |
441 orang |
8.40 % |
5 |
20-24 |
189 |
193 |
382 orang |
7.27 % |
6 |
25-29 |
187 |
166 |
353 orang |
6.72 % |
7 |
30-34 |
198 |
190 |
388 orang |
7.39 % |
8 |
35-39 |
188 |
202 |
390 orang |
7.43 % |
9 |
40-44 |
206 |
198 |
404 orang |
7.69 % |
10 |
45-49 |
202 |
156 |
358 orang |
6.82 % |
11 |
50-54 |
170 |
186 |
356 orang |
6.78 % |
12 |
55-59 |
131 |
149 |
280 orang |
5.33 % |
13 |
>60 |
289 |
301 |
590 orang |
11.24 % |
Jumlah Total |
2.688 |
2.612 |
5.300 orang |
100 % |
Dari
data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49
tahun Desa Seddur sekitar 2.275 atau hampir 43.33 %. Hal ini merupakan modal berharga
bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Seddur termasuk
tinggi. Dari
jumlah 1.502 KK di
atas, sejumlah 654 KK
tercatat sebagai Pra Sejahtera; 374 KK tercatat Keluarga
Sejahtera I; 234 KK tercatat Keluarga Sejahtera II; 146
KK tercatat Keluarga Sejahtera III; 121 KK sebagai sejahtera III
plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK
golongan miskin, maka lebih 67 %
KK Desa Seddur adalah keluarga miskin.
Secara geografis Desa Seddur terletak pada posisi 652-713
Lintang Selatan dan 11319-11358 Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini
adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 237 m di atas
permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Pamekasan tahun 2019, selama tahun
2018 curah
hujan di Desa Seddur rata-rata mencapai 249 mm. Curah hujan
terbanyak terjadi pada bulan Januari hingga mencapai 437 mm yang merupakan
curah hujan tertinggi selama kurun waktu tahun 2016-2018
Secara administratif, Desa Seddur terletak di wilayah Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa
tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bajur Kec. Waru Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pakong Di
sisi Selatan berbatasan dengan Desa Klompang Barat, sedangkan di sisi timur
berbatasan dengan Desa Palalang
Jarak tempuh Desa Seddur ke kantor kecamatan
adalah 1 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 5 menit. Jarak
tempuh Desa Seddur ke kantor Polisi adalah 1 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 5 menit. Jarak
tempuh Desa Seddur ke Puskesmas terdekat adalah 3 km, yang
dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Jarak tempuh Desa
Seddur ke Rumah Sakit terdekat adalah 24 km, yang
dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota
kabupaten adalah 20 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30
menit.
2.1.3. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam
memajukan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat
berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak
tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya
ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan
kemiskinan. Prosentase tinggkat pendidikan Desa Seddur dapat dilihat
pada Tabel 5.
Tabel 5
Tamatan Sekolah Masyarakat
No |
Keterangan |
Jumlah |
Prosentase |
1 |
Buta Huruf
Usia 10 tahun ke atas |
590 |
11,24 % |
2 |
Usia
Pra-Sekolah |
225 |
3,35 % |
3 |
Tidak Tamat SD |
884 |
16,83 % |
4 |
Tamat Sekolah SD |
1.060 |
20,19 % |
5 |
Tamat Sekolah SMP |
773 |
14,72 % |
6 |
Tamat Sekolah SMA |
1003 |
19,10% |
7 |
Tamat Sekolah PT/ Akademi |
765 |
14,57% |
Jumlah Total |
5.300 |
100 % |
Dari di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Seddur sudah mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan
wajib belajar Dua Belas Tahun (SD, SMP dan SMA). Dalam
hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini
merupakan tantangan tersendiri.
Rendahnya kualitas tingkat pendidikan di Desa Seddur, tidak terlepas dari terbatasnya keadaan ekonomi masyarakat dan pandangan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi
persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Seddur yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau
lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Seddur Bahkan beberapa lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada tidak bisa
berkembang.
2.1.4.
Kesehatan
Masalah pelayanan kesehatan adalah hak
setiap warga masyarakat dan merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan.
Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah
satu cara untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat
dapat dilihat dari banyaknya masyarakat
yang terserang penyakit. Dari data yang ada menunjukkan
adanya jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi. Adapun penyakit yang sering diderita antara lain infeksi
pernapasan akut bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan
pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering
dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan memiliki durasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan
perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi
daya produktifitas masyarakat Desa Seddur secara umum.
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga sudah menurun jumlahnya dari tahun sebelumnya. Tercatat dari data BPS tahun 2018 penderita cacat tubuh berjumlah 5 orang, dan cacat mental 2 orang.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait
keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2018 di Desa Seddur berjumlah 1.297 pasangan usuia subur. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio dan
DPT-1 berjumlah 250 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi
walaupun masih bisa dimaksimalkan mengingat cukup tersedianya fasilitas
kesehatan berupa sebuah Puskesmas, dan Polindes di Desa Seddur Maka wajar jika ketersediaan fasilitas kesehatan yang relatif
lengkap ini berdampak pada kualitas kelahiran bagi bayi lahir.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita.
Dalam hal ini, dari jumlah 250 balita di tahun 2018, masih terdapat 0 balita bergizi buruk, 5 balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik. Hal
inilah kiranya yang perlu ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa
Seddur ke depan lebih baik.
2.1.5. Keadaan Sosial
Dengan adanya perubahan dinamika politik
dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh
kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih
demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Seddur, hal ini tergambar dalam
pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (Pileg, Pilpres, Pemillukada, dan Pimilugub) yang juga melibatkan warga
masyarakat desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan kepala desa
Seddur, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta
(kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit
kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak
di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan
keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut pulung
–dalam tradisi jawa- bagi keluarga-keluarga tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan
yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena
kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala
desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan
maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia
berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap orang yang
memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan
peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat
kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan
desa Seddur pada tahun 2019 Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni
hampir 99%. Tercatat ada dua kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti
pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Seddur
seperti acara perayaan desa.
Setelah proses-proses politik
selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta
demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya.
Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya.
Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong
royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di
Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan
masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun
lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di
Wilayah Desa Seddur mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta
di atas, dapat dipahami bahwa Desa Seddur mempunyai
dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola
kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi
masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan
politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih
kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional
dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Seddur kurang mempunyai greget, terutama
yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara
langsung.
Berkaitan dengan letaknya yang
berada diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah suasana budaya masyarakat Jawa
sangat terasa di Desa Seddur Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi
oleh aspek budaya dan sosial Madura. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender
Umum / Islam, masih adanya budaya Kontes Sapi Sonok, Hadrah, Ketopak/Ludruk,
Kerapan Sapi, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi
budaya Islam dan Madura.
Dengan semakin terbukanya masyarakat
terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir
balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya,
sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Seddur Dalam rangka merespon tradisi lama
ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya
di Desa Seddur Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun
secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis
ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.
Dalam catatan sejarah, selama ini
belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Seddur Isu-isu terkait tema ini, seperti
kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan
masyarakat dan sosial.
2.1.6. Keadaan Ekonomi
Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Seddur Rp. 500.000/bln Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Seddur dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu
pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada,
masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 2.697 orang, yang bekerja
disektor jasa berjumlah 190 orang, yang bekerja di sektor industri 17 orang,
dan bekerja di sektor lain-lain 59 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang
mempunyai mata pencaharian berjumlah 2.963 orang. Berikut ini adalah tabel
jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.
Tabel 6
Mata Pencaharian dan Jumlahnya
No |
Mata Pencaharian |
Jumlah |
Prosentase |
|
1 |
Pertanian |
2.697 orang |
57,2 % |
|
2 |
Jasa/ Perdagangan 1. Jasa Pemerintahan 2. Jasa Perdagangan 3. Jasa Angkutan 4. Jasa Ketrampilan 5. Jasa
Pendidikan 6. Jasa lainnya |
190 orang 56 orang 97 orang 40 orang 42 orang 74
orang 40 orang |
4 % 0,76 % 1,93 % 0,6 % 0,4 %
0,3 % |
|
3 |
Sektor Industri |
37 orang |
0,4 % |
|
Jumlah |
2.963 orang |
66,84 % |
|
Dengan melihat data di atas maka
angka pengangguran di Desa Seddur masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan
bahwa jumlah penduduk usia 20-55 yang belum bekerja berjumlah 311 orang dari jumlah angkatan kerja
sekitar 600 orang. Angka-angka inilah yang
merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Seddur
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1
Pembagian Wilayah
Desa
Wilayah Desa Seddur terdiri dari 5 Dusun yaitu : Gungguh, Pandiyan, Gunung Penang, Gunung Kenek dan Gunung Kenek Selatan, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun
menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat
ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap
masyarakat di Desa Seddur, dari 5 dusun
tersebut terbagi menjadi 4 Rukun Warga (RW) dan 24 Rukun Tetangga (RT).
2.2.2. Struktur Organisasi
Pemerintah Desa
Keberadaan Kepala Dusun sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Seddur memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap
pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya
dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah
sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk.
Sebagai sebuah desa, sudah tentu
struktur kepemimpinan Desa Seddur tidak bisa lepas dari strukur administratif
pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Tabel 1
Nama Pejabat Pemerintah Desa Seddur
No |
Nama |
Jabatan |
1 |
Akhmad
Subki Suwito |
Kepala
Desa |
2 |
Ivan
Kusmiadi Candra |
Sekretaris
Desa |
3 |
Mohammad Hatib |
Kaur. Keuangan |
4 |
Agus Nadi |
Kaur. Perencanaan |
5 |
Agus Fatah |
Kaur. Tata Usaha |
6 |
Subairi |
Kasi Pemerintahan |
7 |
Ali Makki |
Kasi Pelayanan |
8 |
Ita Triesna Ariy |
Kasi Kesejahteraan |
9 |
Mohammad Tahir |
Kadus Gunung Penang |
10 |
Ach. Zaini |
Kadus Gungguh |
11 |
Fajar Shadiq |
Kadus Pandiyan |
12 |
Rudi |
Kadus Gunung Kenek Utara |
13 |
Ach. Baisuni |
Kadus Gunung Kenek Selatan |
Tabel 2
Nama Badan
Permusyawaratan Desa Seddur
No |
Nama |
Jabatan |
1 |
Abd. Basid Muslim |
Ketua |
2 |
Wadik.
Spd |
Wakil Ketua |
3 |
Sayuti.Ama |
Sekretaris |
4 |
Kusyairi |
Anggota |
5 |
Abd.Basid |
Anggota |
6 |
Mulyadi |
Anggota |
7 |
Ismail |
Anggota |
8 |
Misrawi |
Anggota |
9 |
Siska
Widia Wati |
Anggota |
Tabel
3
Nama-nama LPMD
Desa Seddur
No |
Nama |
Jabatan |
1 |
Salum |
Ketua |
2 |
Hairuddin |
Sekretaris |
3 |
Abd. Aziz |
Bendahara |
4 |
Zainal Fata |
Anggota |
5 |
Mashari |
Anggota |
6 |
Fauzi |
Anggota |
7 |
Misgunadi |
Anggota |
8 |
Zainal
Abidin |
Anggota |
Tabel 4
Pengurus Karangtaruna Desa Seddur
No |
Nama |
Jabatan |
1 |
H. Erwansyah |
Ketua |
2 |
Moh. Walid |
Sekretaris |
3 |
Dedy
Wahyudi |
Bendahara |
4 |
Muzairi |
Anggota |
5 |
Taufiqurrahman |
Anggota |
6 |
Irwansyah |
Anggota |
7 |
Johan |
Anggota |
8 |
Nurul
Yaqin |
Anggota |
9 |
Hairul
Saleh |
Anggota |
10 |
Musa |
Anggota |
11 |
Supriyadi |
Anggota |
Tabel 5
Tim Penggerak PKK Desa Seddur
No |
Nama |
Jabatan |
1 |
Suyyinah |
Ketua |
2 |
Susmiyati |
Sekretaris |
3 |
Wahidah |
Bendahara |
4 |
Ummiyatun
Dainah |
Anggota |
5 |
Sumairah |
Anggota |
6 |
Dini |
Anggota |
7 |
Tayyibah |
Anggota |
8 |
Tina |
Anggota |
9 |
Subaidah |
Anggota |
10 |
Suraidah |
Anggota |
11 |
Radiyah |
Anggota |
12 |
Firdaus |
Anggota |
3 |
Sunarti |
Anggota |
14 |
Siti
Zulaiha |
Anggota |
15 |
Hidayah |
Anggota |
16 |
Mufidah |
Anggota |
17 |
Muslihah |
Anggota |
18 |
Sa’idah |
Anggota |
19 |
Taflah |
Anggota |
20 |
Kutniyati |
Anggota |
Secara umum pelayanan pemerintahan Desa
Seddur kepada masyarakat cukup memuaskan dan kelembagaan yang ada berjalan sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 6243
Jumlah Kepala Keluarga 1680
Jumlah PUS 1036
Keluarga yang Memiliki Balita 352
Keluarga yang Memiliki Remaja 889
Keluarga yang Memiliki Lansia 608
Jumlah Remaja 942
Total
854Total 182
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Tidak Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
RUSKINI 197008161990032003 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
2 orang pokja terlatih dari 6 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
Potensi Desa Data Sektoral |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |