Gambaran Umum


PROFIL DESA SEDDUR

 

2.1  Kondisi Desa

2.1.1.     Sejarah Desa

Setiap desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencerminan dari karakter dan perincian khas tertentu dari suatu daerah,sejarah desa atau daerah seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun temurun dari mulut kemulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta dan tidak jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos,tempat-tempat keramat tertentu.dalam hal ini Desa Seddur memiliki hal tersebut.

Dari berbagai sumber yang telah ditelusuri dan digali asal Desa Seddur memiliki banyak sumber bermacam-macam pendapat cerita yang didapat, akhirnya setelah ditelusuri lebih mendalam maka didapatlah asal usul Desa Seddur yakni sebagai berikut :

Konon ceritanya dulu ada seseorang yang sedang bersiteru / terjadi konflik dan hampir terjadi pertumpahan darah tapi tiba-tiba datanglah angin ribut dan mengakibatkan kedua belah pihak lari ketakutan dan akhirnya angin ribut tersebut juga “ Jeddu “ bahasa Indonesianya “ Reda “ maka sejak itulah Desa tersebut dinamakan Desa Jeddu dan kemudian diubah menjadi “ Seddur “ ,maka dari itu sampai sekarang jika ada konflik jarang sampai terjadi pertumpahan darah.

Sejak jaman dulu  Desa Seddur  sampai sekarang pemerintahannya dipinpin oleh seorang “ KLEBUN “  atau Kepala Desa yang dibantu oleh “CAREK” atau SEKDES dan beberapa “ PAMONG “ atau Kepala Dusun.

Desa Seddur terdiri dari 4 Dusun Yaitu :

1.    Dusun Gunung Penang

2.    Dusun Gungguh

3.    Dusun Pandiyan

4.    Dusun Gunung Kenek

5.    Dusun Gunung Kenek Selatan

 

Adapun silsilah pemerintahannya adalah sebagai berikut :

1.    P. Sadrima                           ( 1962-1978 ) 

2.    Hamsun                                ( 1978-1987 )

3.    Moh. Halil                             ( 1987-1988 )

4.    H. Moh. Wahed                   ( 1988-2006 )

5.    Akhmad Subki Suwito       ( 2007- sekarang )

 

 

2.1.2      Demografi

Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2019, jumlah penduduk Desa Seddur adalah terdiri dari 1.502 KK, dengan jumlah total  5.251 jiwa, dengan rincian 2.688 laki-laki dan 2.563 perempuan sebagaimana tercantum dan tertera pada Tabel 4.

 

Tabel 4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No

Usia

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

Prosentase

1

0-4

189

214

403 orang

7.67 %

2

5-9

284

179

463 orang

8.82 %

3

10-14

244

248

492 orang

8.44 %

4

15-19

211

230

441 orang

8.40 %

5

20-24

189

193

382 orang

7.27 %

6

25-29

187

166

353 orang

6.72 %

7

30-34

198

190

388 orang

7.39 %

8

35-39

188

202

390 orang

7.43 %

9

40-44

206

198

404 orang

7.69 %

10

45-49

202

156

358 orang

6.82 %

11

50-54

170

186

356 orang

6.78 %

12

55-59

131

149

280 orang

5.33 %

13

>60

289

301

590 orang

11.24 %

   Jumlah Total

2.688

2.612

5.300 orang

100 %

 

Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa Seddur sekitar 2.275 atau hampir 43.33 %. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.

Tingkat kemiskinan di Desa Seddur termasuk tinggi. Dari jumlah 1.502 KK di atas, sejumlah 654 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 374 KK tercatat Keluarga Sejahtera I; 234 KK  tercatat Keluarga Sejahtera II; 146 KK tercatat Keluarga Sejahtera III; 121 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 67 % KK Desa Seddur adalah keluarga miskin.

Secara geografis Desa Seddur terletak pada posisi 652-713 Lintang Selatan dan 11319-11358 Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 237 m di atas permukaan air laut. Berdasarkan data BPS kabupaten Pamekasan  tahun 2019, selama tahun 2018 curah hujan di Desa Seddur rata-rata mencapai 249 mm. Curah hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari hingga mencapai 437 mm yang  merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu tahun 2016-2018

Secara administratif, Desa Seddur terletak di wilayah Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga. Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bajur Kec. Waru Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pakong Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Klompang Barat, sedangkan di sisi timur berbatasan dengan Desa Palalang

Jarak tempuh Desa Seddur ke kantor kecamatan adalah 1 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 5 menit. Jarak tempuh Desa Seddur ke kantor Polisi adalah 1 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 5 menit. Jarak tempuh Desa Seddur ke Puskesmas terdekat adalah 3 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit. Jarak tempuh Desa Seddur ke Rumah Sakit terdekat adalah 24 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten adalah 20 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 30 menit. 

   

2.1.3.  Pendidikan

Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Prosentase tinggkat pendidikan Desa Seddur dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5

Tamatan Sekolah Masyarakat

 

No

Keterangan

Jumlah

Prosentase

1

Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas

590

11,24 %

2

Usia Pra-Sekolah

225

3,35 %

3

Tidak Tamat SD

884

16,83 %

4

Tamat Sekolah SD

1.060

20,19 %

5

Tamat Sekolah SMP

773

14,72 %

6

Tamat Sekolah SMA

1003

19,10%

7

Tamat Sekolah PT/ Akademi

765

14,57%

       Jumlah Total

5.300

100 %

 

Dari di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Seddur sudah mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar Dua Belas Tahun (SD, SMP dan SMA). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. 

Rendahnya kualitas tingkat pendidikan di Desa Seddur, tidak terlepas dari terbatasnya keadaan ekonomi masyarakat dan pandangan masyarakat terhadap pentingnya pendidikan.

Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Seddur yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Seddur Bahkan beberapa lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada tidak bisa berkembang

 

2.1.4.      Kesehatan

Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan. Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu cara untuk mengukur tingkat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Dari data yang ada menunjukkan adanya jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi. Adapun penyakit yang sering diderita antara lain infeksi pernapasan akut bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan memiliki durasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat  Desa Seddur secara umum.

Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga sudah menurun jumlahnya dari tahun sebelumnya. Tercatat dari data BPS tahun 2018 penderita cacat tubuh berjumlah 5 orang, dan cacat mental 2 orang.

Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2018 di Desa Seddur  berjumlah 1.297 pasangan usuia subur. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio dan DPT-1 berjumlah 250 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan mengingat cukup tersedianya fasilitas kesehatan berupa sebuah Puskesmas, dan Polindes di Desa Seddur Maka wajar jika ketersediaan fasilitas kesehatan yang relatif lengkap ini berdampak pada kualitas kelahiran bagi bayi lahir.

Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal ini, dari jumlah 250 balita di tahun 2018, masih terdapat 0 balita bergizi buruk, 5 balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik. Hal inilah kiranya yang perlu ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Seddur ke depan lebih baik.   

 

2.1.5.      Keadaan Sosial

Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Seddur, hal ini tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (Pileg, Pilpres, Pemillukada, dan Pimilugub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.

Khusus untuk pemilihan kepala desa Seddur, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang biasa disebut pulung –dalam tradisi jawa- bagi keluarga-keluarga tersebut.

Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.

Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa Seddur pada tahun 2019 Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 99%. Tercatat ada dua kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Seddur seperti acara perayaan desa.

Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.

Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga resmi desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa Seddur mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.

Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa Desa Seddur  mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat Desa Seddur kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.

Berkaitan dengan letaknya yang berada diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Seddur Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Madura. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Umum / Islam, masih adanya budaya Kontes Sapi Sonok, Hadrah, Ketopak/Ludruk, Kerapan Sapi, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Madura.

Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Seddur Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Seddur Tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial.

Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Seddur Isu-isu terkait tema ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang membahayakan masyarakat dan sosial.

                        

2.1.6.  Keadaan Ekonomi

Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Seddur Rp. 500.000/bln Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Seddur dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 2.697 orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 190 orang, yang bekerja di sektor industri 17 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 59 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 2.963 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

 


Tabel 6

Mata Pencaharian dan Jumlahnya

     

No

Mata Pencaharian

Jumlah

Prosentase

 

1

Pertanian

 2.697  orang

       57,2  %

 

2

Jasa/ Perdagangan

1. Jasa Pemerintahan

2. Jasa Perdagangan 

3. Jasa Angkutan

4. Jasa Ketrampilan

5. Jasa Pendidikan

6. Jasa lainnya

    190  orang

      56  orang

      97  orang

      40  orang

      42  orang

      74 orang

      40  orang

        4 %

0,76 %

1,93 %

0,6 %

0,4 %

 

0,3 %

 

3

Sektor Industri

      37  orang

0,4 %

 

Jumlah

 2.963  orang

     66,84 %

 

 

Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Seddur masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 20-55 yang belum bekerja berjumlah 311 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 600 orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Seddur

 

2.2. Kondisi Pemerintahan Desa

2.2.1        Pembagian Wilayah Desa

Wilayah Desa Seddur terdiri dari 5 Dusun yaitu : Gungguh, Pandiyan, Gunung Penang, Gunung Kenek dan Gunung Kenek Selatan, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Seddur, dari 5 dusun tersebut terbagi menjadi 4 Rukun Warga (RW) dan 24 Rukun Tetangga (RT).

 

2.2.2.     Struktur Organisasi Pemerintah Desa

Keberadaan Kepala Dusun sebagai bagian dari satuan wilayah pemerintahan Desa Seddur memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk.

Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Seddur tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:


Tabel 1

Nama Pejabat Pemerintah Desa Seddur

No

Nama

Jabatan

1

Akhmad Subki Suwito

Kepala Desa

2

Ivan Kusmiadi Candra

Sekretaris Desa

3

Mohammad Hatib

Kaur. Keuangan

4

Agus Nadi

Kaur. Perencanaan

5

Agus Fatah

Kaur. Tata Usaha

6

Subairi

Kasi Pemerintahan

7

Ali Makki

Kasi Pelayanan

8

Ita Triesna Ariy

Kasi Kesejahteraan

9

Mohammad Tahir

Kadus Gunung Penang

10

Ach. Zaini

Kadus Gungguh

11

Fajar Shadiq

Kadus Pandiyan

12

Rudi

Kadus Gunung Kenek Utara

13

Ach. Baisuni

Kadus Gunung Kenek Selatan

Tabel 2

Nama Badan Permusyawaratan Desa Seddur

No

Nama

Jabatan

1

Abd. Basid Muslim

Ketua

2

Wadik. Spd

Wakil Ketua

3

Sayuti.Ama

Sekretaris

4

Kusyairi

Anggota

5

Abd.Basid

Anggota

6

Mulyadi

Anggota

7

Ismail

Anggota

8

Misrawi

Anggota

9

Siska Widia Wati

Anggota

 

Tabel 3

Nama-nama LPMD Desa Seddur

No

Nama

Jabatan

1

Salum

Ketua

2

Hairuddin

Sekretaris

3

Abd. Aziz

Bendahara

4

Zainal Fata

Anggota

5

Mashari

Anggota

6

Fauzi

Anggota

7

Misgunadi

Anggota

8

Zainal Abidin

Anggota

Tabel 4

 Pengurus Karangtaruna Desa Seddur

 

No

Nama

Jabatan

1

H. Erwansyah

Ketua

2

Moh. Walid

Sekretaris

3

Dedy Wahyudi

Bendahara

4

Muzairi

Anggota

5

Taufiqurrahman

Anggota

6

Irwansyah

Anggota

7

Johan

Anggota

8

Nurul Yaqin

Anggota

9

Hairul Saleh

Anggota

10

Musa

Anggota

11

Supriyadi

Anggota

Tabel 5

Tim Penggerak PKK Desa Seddur

 

No

Nama

Jabatan

1

Suyyinah

Ketua

2

Susmiyati

Sekretaris

3

Wahidah

Bendahara

4

Ummiyatun Dainah

Anggota

5

Sumairah

Anggota

6

Dini

Anggota

7

Tayyibah

Anggota

8

Tina

Anggota

9

Subaidah

Anggota

10

Suraidah

Anggota

11

Radiyah

Anggota

12

Firdaus

Anggota

 3

Sunarti

Anggota

14

Siti Zulaiha

Anggota

15

Hidayah

Anggota

16

Mufidah

Anggota

17

Muslihah

Anggota

18

Sa’idah

Anggota

19

Taflah

Anggota

20

Kutniyati

Anggota

 

Secara umum pelayanan pemerintahan Desa Seddur kepada masyarakat cukup memuaskan dan kelembagaan yang ada berjalan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.

 

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
6243
Jumlah Kepala Keluarga
1680
Jumlah PUS
1036
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
352
Keluarga yang Memiliki Remaja
889
Keluarga yang Memiliki Lansia
608
Jumlah Remaja
942
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
854
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
182

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Tidak Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
RUSKINI
197008161990032003
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 2 orang pokja terlatih
dari 6 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan