Penyuluhan KB MKJP

BATU BERTULIS
Dipublikasi pada 15 August 2018

Deskripsi

Rabu 15 agustus 2018

Penyampain sekilas dari narasumber Tim penyuluh  MARDUWATI S.ST mengenai KB MKJP IMPLAN dan IUD

 

Sebelum membicarakan pengertian dari metode kontrasepsi jangka panjang perlu diketahui terlebih dahulu pengertian tentang kontrasepsi. Kontrasepsi berasal dari kata kontra yang berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Dalam upaya untuk menurunkan atau mencegah tingkat kehamilan ada berbagai macam cara salah satunya menggunakan kontrasepsi jangka panjang.

metode kontrasepsi jangka panjang merupakan jenis kontrasepsi yang sekali pemakaiannya dapat bertahan selam 3 tahun sampai seumur hidup, jenis kontrasepsi ini diantaranya adalah AKDR/IUD, implant, MOW dan MOP

A.     Pengertian IUD atau Intra Uterine Device

IUD ( Intra Uterine Device ) adalah alat kontrasepsi non hormonal jangka panjang yang disisipkan di dalam rahim dan terbuat dari bahan semacam plastik / tembaga dan bentuknya bermacam-macam. Bentuk yang paling umum dan banyak dikenal oleh masyarakat adalah spiral.

IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ( AKDR ) bagi kebanyakan Perempuan merupakan alat kontrasepsi yang paling baik karena ia sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pada penggunaan pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang alat kontrasepsi ini.

B.      Cara Kerja IUD (Intra Uterine Device ) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim )

Cara kerja dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut.

1.      IUD mampu menahan sperma yang akan masuk ke tuba fallopi.

2.      IUD mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.

3.      IUD akan mencegah sperma dan ovum bertemu.

4.      IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma untuk fertilisasi.

5.      Dapat mencegah implantasi telur dalam uterus.

Mkanisme dari AKDR hingga saat ini belum pasti, ada yang berpendapat bahwa AKDR sebagai benda asing yang menimbulkan rekasi radang setempat dengan serbukan lekosit yang dapat melarutkan blastosis atau sperma.

·         Sifat cairan uterus mengalami perubahan saat menggunakan AKDR yang menyebabkan blastokista tidak dapat hidup dalam uterus.

·         Produksi lokal prostaglandin yang meninggi, yang menyebabkan sering adanya kontraksi uterus pada pemakaian AKDR yang dapat menghalangi nidasi.

·         AKDR yang mengeluarkan hormon akan mengentalkan lender serviks sehingga menghalangi pergerakan sperma untuk dapat melewati cavum uteri.

·         Terjadi gerakan ovum yang bertambah cepat didalam tuba fallopii

·         AKDR mengubah transportasi tuba dalam rahim dan mempengaruhi sel telur dan sperma sehingga pembuahan tidak terjadi. 

C.      Jenis – Jenis IUD atau AKDR

Di indonesia banyak jenis IUD yang dipakai misalnya Un Medicate yaitu Lippes Loop dan yang dari jenis Medicate Cu T, Cu-7, Multiload dan Nova-T. Untuk lebih jelasnya berikut daftarnya

1.      AKDR Non-Hormonal

AKDR Mulai dari generasi pertama yang terbuat dari benang sutra dan logam sampai generasi plastic (polietilen) baik yang ditambah obat maupun tidak. Pada saat ini AKDR telah memasuki generasi ke-4, karena itu berpuluh-puluh macam AKDR telah dikembangkan.

D.     Pembagian AKDR Menurut Bentuk :

·         Bentuk terbuka (oven device)

·         Bentuk tertutup (closed device)

E.      Pembagian AKDR Menurut Tambahan atau Metal

  • Medicated IUD
  • Un Medibated IUD
  • Copper-T
  • Copper-7
  • Multi Load
  • Lippes Loop

F.       IUD yang mengandung hormonal

·         Progestasert-T = Alza T

Mengandung 38 mg progesteron dan barium sulfat, melepaskan 65 mcg progesteron per hari. Memiliki Panjang 36 mm dan lebar 32 mm dengan 2 lembar benang ekor warna hitam. Tabung insersinya berbentuk lengkung

·         LNG-20

Mengandung 46-60 mg Levonorgestrel, dengan pelepasan 20 mcg per hari. Angka kegagalan / kehamilan angka terendah : <0,5 per 100 wanita per tahun. Penghentian pemakaian oleh karena persoalan-persoalan perdarahan ternyata lebih tinggi dibandingkan IUD lainnya, karena 25% mengalami amenore atau pendarahan haid yang sangat sedikit.

Sesi Kegiatan Reproduksi

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan