Gambaran Umum


Kampung KB

CUT MEUTIA terletak di Desa Setro, Setro adalah desa yang berada di kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Indonesia.

Setro dikenal dalam sejarah Gresik dengan tokoh yang bernama Kyai Ageng Gulu salah seorang kepala pemerintahan di Gresik Selatan. Ia adalah menantu dari Kyai Ageng Ngegot dari Surabaya. Gelar Kyai Ageng menandakan bahwa Ia masih ada keterkaitan dengan Kerajaan Mataram. Ia mempunyai seorang putra yang bernama Bagus Kateter (Kyai Tumenggung Naladika) dan seorang putri yang bernama Nyai Mas Ayu yang kemudian dinikahkan dengan Kyai Kemis (Kyai Ageng Setro)

Ada salah satu potensi yang dimiliki Desa Setro bahkan menjadi ciri khas Desa Setro adalah Gulat Okol tradisi asal Desa Setro, Kecamatan Menganti menambah daftar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) asal Gresik. Tradisi ini ditetapkan tim ahli dari Direktorat Perlindungan Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Tradisi gulat Okol merupakan bentuk rasa syukur kepada tuhan atas hasil panen di desa setempat.

Tradisi gulat okol merupakan pertunjukan adu ketangkasan, dalam bela diri berteknik pegangan dan bantingan yang mengandung nilai spiritual sebagai ucapan rasa syukur atas karunia dari Tuhan YME.

Tradisi ini merupakan wujud rasa syukur atas hasil bumi yang diperoleh para petani. Seusai panen dan pada musim kemarau, mereka menggelar sedekah bumi, remo kaulan dan gulat tradisional yang oleh warga setempat disebut okol.

Gulat okol menjadi agenda rutin tahunan, yang saat ini menjadi bagian dari wisata budaya.

Okol berasal dari istilah srokol-srokolan. Sejarah okol dimulai ratusan tahun lalu, sekitar awal abad ke-19, ketika Desa Setro dan wilayah Kecamatan Menganti dilanda kemarau panjang.

Pada saat itu, ladang menjadi kering, tumbuhan banyak yang mati, bahkan hewan ternak pun kesulitan mencari makan.

Kemudian oleh pemimpin desa, cah angon alias penggembala dan warga desa mengadakan doa bersama. Atas kehendak Tuhan YME, beberapa hari kemudian hujan turun, sehingga warga bisa kembali bercocok tanam, tumbuhan bisa segar kembali dan hewan ternak bisa mendapat makanan.

Atas berkah yang diperoleh lantaran hujan turun sesuai harapan pada saat itu, cah angon kemudian saling berpelukan dan mendorong (srokol-srokolan) di atas jerami padi hasil panen, dengan maksud meluapkan kegembiraan dan rasa syukur kepada Tuhan YME.

Sebenarnya tidak hanya gulat okol, tapi ada semacam ritual sedekah bumi yang dilaksanakan bersamaan gulat okol. Namun yang dinilai oleh tim ahli kemarin itu, cuma tradisi gulat okolnya saja, karena mungkin gulat okol yang lebih populer.

Oleh warga, kata srokol-srokolan tersebut lebih dikenal dengan sebutan okol, yang lambat laun terus berkembang dan rutin dilakukan oleh warga. Seiring perkembangan zaman, agenda tersebut kemudian menjadi tradisi dan terus dilaksanakan oleh warga setempat hingga saat ini.

Seiring dengan perkembangan zaman, gulat okol dilaksanakan oleh masyarakat di atas tumpukan jerami padi.

Bahkan kini, gulat okol lebih sering digelar di panggung dengan matras dari karung goni dengan bagian bawahnya diletakkan tumpukan jerami, demi keamanan petarung yang terlibat.

Untuk gelanggang arena permainan ini, biasanya memiliki ukuran 6x8 meter dan dibuat seperti ring tinju dengan dua sudut, dengan di sekeliling panggung diberi tali tambang besar.

Saat ada acara sedekah bumi saja, gulat okol itu satu rangkaian dengan sedekah bumi. Tradisi yang memang rutin dilaksanakan setiap tahun oleh warga Desa Setro.

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
5610
Jumlah Kepala Keluarga
1812
Jumlah PUS
935
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
379
Keluarga yang Memiliki Remaja
984
Keluarga yang Memiliki Lansia
567
Jumlah Remaja
1138
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
793
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
142

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Malida Nurul Hidayah, S.Km
199605122019022010
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 10 orang pokja terlatih
dari 17 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan