Gambaran Umum
Kampung KB Pagar Agung
adalah kampung KB yang berada di Desa Pagar Agung, Kecamatan Rambang, Kabupaten
Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Penyuluh KB Pembina Kampung KB ini
bernama Helmiyahro, SKM.
PROFIL DESA PAGAR
AGUNG
KECAMATAN RAMBANG
KABUPATEN MUARA ENIM
A. PENDAHULUAN
Desa Pagar Agung
adalah salah satu dari 13 desa di Kecamatan Rambang, Kabupaten Muara Enim. Desa
Pagar Agung dengan luas 70 hektar ini, disebelah utara berbatasan dengan Desa
Tanjung Menang Kecamatan RKT Kota Prabumulih, disebelah timur, barat, dan
selatan berbatasan dengan Desa Sukarami. Secara administrasi pemerintahan, Desa
Pagar Agung dibagi menjadi 2 dusun berdasarkan demografi desa tahun 2017.
Jumlah
jiwa yang mendiami wilayah ini berdasarkan hasil Pendataan Keluarga Tahun 2021
adalah 2832 jiwa yang terdiri 1405 laki-laki dan 11427 perempuan. Kepala
Keluarga berjumlah 730 terdiri dari 330 KK laki-laki dan 400KK perempuan.
Mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah sebagai petani karet. Jumlah
sarana ibadah terdiri dari 1 masjid dan 1 musolla. Di desa ini juga ada 1 TK, 1
SD, 1 BKB, 1 BKL, 1 BKR, 1 Bidan, dan 1 Poskesdes. Kondisi prasarana
perhubungan meliputi jalan 7 km, jembatan 1 buah. Toko/kios sejumlah 10 buah.
Kondisi ternak kambing kurang lebih 20 ekor.
Perangkat Desa yang dimiliki sejumlah 16 orang,
B. TINGKAT KEMISKINAN
BKKBN mendefinisikan miskin berdasarkan konsep/pendekatan kesejahteraan
keluarga, yaitu dengan membagi kriteria keluarga ke dalam lima tahapan, yaitu
keluarga prasejahtera (KPS), keluarga sejahtera I (KS-I), keluarga sejahtera II
(KS-II), keluarga sejahtera III (KS-III), dan keluarga sejahtera III plus
(KS-III Plus). Aspek keluarga sejahtera dikumpulkan dengan menggunakan 21
indikator sesuai dengan pemikiran para pakar sosiologi dalam membangun keluarga
sejahtera dengan mengetahui faktor-faktor dominan yang menjadi kebutuhan setiap
keluarga. Faktor-faktor dominan tersebut terdiri dari (1) pemenuhan kebutuhan
dasar; (2) pemenuhan kebutuhan psikologi; (3) kebutuhan pengembangan; dan (4)
kebutuhan aktualisasi diri dalam berkontribusi bagi masyarakat di
lingkungannya. Dalam hal ini, kelompok yang dikategorikan penduduk miskin oleh
BKKBN adalah KPS) dan KS-I. Kelompok inilah yang kemudian menjadi bagian dari
target BKKBN dalam upaya penanggulangan kemiskinan, yang salah satunya adalah
melalui penyediaan alat/obat kontrasepsi (alokon) gratis bagi masyarakat
miskin.
Keluarga prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya secara minimal, seperti kebutuhan pokok (pangan), sandang, papan,
kesehatan, dan pengajaran agama. Mereka yang dikategorikan sebagai KPS adalah
keluarga yang tidak memenuhi salah satu dari 6 (enam) kriteria KS-I.
Selanjutnya, KS-I adalah keluarga yang sudah dapat memenuhi kebutuhan yang
sangat mendasar, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi, yaitu
satu atau lebih indikator pada tahapan KS-II.
Berdasarkan Pendataan Keluarga 2015, tingkat kemiskinan diukur dengan beberapa
indikator antara lain:
1. Keluarga membeli pakaian baru untuk seluruh anggota keluarga menimal setahun
sekali
2. Seluruh anggota keluarga makan minimal sehari 2 kali
3. Seluruh anggota keluarga bila sakit berobat ke fasilitas kesehatan
4. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda bila dirumah,
bekerja/ sekolah dan bepergian
5. Seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur minimal seminggu sekali
6. Keluarga memiliki tabungan dalam bentuk uang/emas/tanah/hewan minimal
senilai 1 juta
7. Jenis atap rumah terluas
8. Jenis dinding rumah terluas
9. Jenis lantai rumah terluas
10. Sumber penerangan utama
11. Status kepemilikan rumah/bangunan
12. Luas rumah/bangunan keseluruhan
13. Jumlah orang yang tinggal/menetap di dalam rumah atau bangunan
Dengan melihat indikator yang ada, didapati hasil sebagai berikut:
- Dusun 1 : Pra Sejahtera 16
- Dusun 2 : Pra Sejahtera 14
JUMLAH TOTAL PRA SEJAHTERA :31
Sedangkan berdasarkan jumlah KK penerima Raskin tahun 2016, didapati hasil
sebagai berikut:
- Dusun 1 : Jumlah KK Miskin 16
- Dusun 2 : Jumlah KK Miskin 13
JUMLAH TOTAL KK MISKIN : 29
Berdasarkan jumlah KK penerima BPJS PBI tahun 2021, didapati hasil sebagai
berikut:
- Dusun 1 : Jumlah Penerima BPJS PBI 351
- Dusun 2 : Jumlah Penerima BPJS PBI 379
JUMLAH PENERIMA BPJS PBI : 730
Berdasarkan data diatas, dapat disimpulkan bahwa penduduk miskin di Desa Pagar
Agung paling banyak berada di Dusun 1.
C. BEBERAPA PERMASALAHAN DI DESA PAGAR AGUNG
Sebagai sebuah Desa yang berada di perbatasan Kota Prabumulih dan Kabupaten
Muara Enim, Desa Pagar Agung belum memiliki akses jalan yang dikatakan layak.
Akses jalan dan dari Balaidesa ke jalan Kabupaten masih ada sebagian yg belum
diaspal, sangat licin dan tergenang air bila musim penghujan.
D. PENUTUP
Demikian profil singkat mengenai Desa Pagar Agung, semoga tulisan ini dapat
menjadi bahan untuk menjadikan Desa Pagar Agung menjadi lebih baik lagi
kedepan. Apabila ada kekurangan, penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Gambaran Umum Akan Disusulkan Kemudian.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 804
Jumlah Kepala Keluarga 1200
Jumlah PUS 704
Keluarga yang Memiliki Balita 250
Keluarga yang Memiliki Remaja 85
Keluarga yang Memiliki Lansia 85
Jumlah Remaja 75
Total
530Total 174
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Helmiyahro,SKM 197012051998052001 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
3 orang pokja terlatih dari 15 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |