Gambaran Umum


Bontong Mamullu adalah nama sebuah lembang di Kecamatan Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan

Sejarah lembang
Pada jaman dahulu, wilayah yang ditempati Lembang Bontong Mamullu dinamai Lolai. Pada jaman itu bermukim sekelompok orang yang melakukan cara memuja dewa berbeda dari orang-orang disekitarnya. Mendengar semua itu datanglah pemuka-pemuka dari  daerah Sereale mengusir kelompok tersebut. Itulah awal penamaan Lolai (usir). Waktu terus berjalan, penduduk semakin banyak didaerah tersebut Hari berganti bulan, bulan berganti tahun seiring dengan berjalannya waktu akhirnya mereka memasuki jaman kemerdekaan, maka terbentuklah pemerintahan yaitu pemerintahan Lembang Kapala Pitu kemudian dimekarkan beberapa kali akhirnya terbentuk Lembang Benteng Mamullu. Pada awal kemerdekaan terbentuk Lembang Kapala Pitu yang merupakan salah satu Lembang dari Kecamatan Rindingallo. Lembang Kapala Pitu awalnya dimekarkan menjadi dua Lembang, kemudian tiga Lembang dan akhirnya menjadi enam Lembang pada tahun 2006. Salah satu dari enam Lembang tersebut adalah Lembang Bontong Mamullu yang memiliki pemerintahan defenitiv pada awal 2007. Enam Lembang tersebut akhirnya dimekarkan menjadi Kecamatan Kapala Pitu pada tahun 2008

Geografis
Lembang Bontong Mamullu adalah salah satu dari 6  Lembang yang ada di Kecamatan Kapala Pitu dan berjarak 16  km dari ibukota Kabupaten Toraja Utara. Lembang Bontong mamullu mempunyai luas wilayah  4,5 km 2  yang berbatasan dengan masing-masing :
Sebelah Utara berbatasan dengan Lembang Kapala Pitu, Kecamatan Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Lembang Salu, Kecamatan Sopai, Kabupaten Toraja Utara.

Sebelah Timur berbatasan dengan Lembang Sereale, Kecamatan Tikala, Kabupaten Toraja Utara.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Lembang Parinding, Kecamatan Denpina, Kabupaten Toraja Utara.

b. Iklim
Keadaan iklim di Lembang Bontong Mamullu terdiri dari : Musim Hujan, kemarau dan musim pancaroba. Dimana musim hujan biasanya terjadi antara Bulan Januari s/d April, musim kemarau antara bulan Juli s/d November, sedangkan musin pancaroba antara bulan Mei s/d Juni

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
1680
Jumlah Kepala Keluarga
391
Jumlah PUS
214
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
143
Keluarga yang Memiliki Remaja
241
Keluarga yang Memiliki Lansia
102
Jumlah Remaja
431
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
144
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
70

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Syamsuherwin
199008102023211022
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 5 orang pokja terlatih
dari 5 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi:
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi:
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi:
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan