Rapat Koordinasi Pendataan SDGS

BAHAGIA SEJAHTERA RAMAH PEREMPUAN PEDULI ANAK
Dipublikasi pada 26 December 2024

Deskripsi

Bajomulyo, 27 Desember 2024

SDGs Desa adalah upaya terpadu pemerintah dalam percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan di tingkat desa. Ini merupakan terjemahan dari SDGs global dalam konteks pembangunan desa di Indonesia. SDGs Desa bertujuan untuk menciptakan desa yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan tangguh menghadapi tantangan masa depan.S

SDGs Desa sebagaimana dijabarkan dalam Permendesa Nomor 21 tahun 2020 terdiri dari 18 tujuan yang harus dicapai pada tahun 2030. Tujuan-tujuan tersebut mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat desa, mulai dari pengentasan kemiskinan, peningkatan kesehatan dan pendidikan, kesetaraan gender, pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, hingga kelestarian lingkungan.

Terdapat sebuah istilah berupa SDGs yang selama ini kerap muncul dalam agenda politik di Indonesia. Namun, mungkin tidak sedikit masyarakat yang menyimpan rasa penasaran terkait apa itu SDGs? Berikut penjelasannya.

Secara umum, SDGs merupakan sebuah akronim dari Sustainable Develompment Goals. Istilah tersebut tidak hanya berlaku di Indonesia, melainkan juga melibatkan sejumlah negara lain yang tersebar di berbagai belahan dunia. Maka tak heran, SDGs sering kali menjadi sebuah topik yang menarik untuk dibahas.

Lantas sebenarnya seperti apa gambaran dari SDGs ini? Sebagai cara untuk mengetahui jawabannya, terdapat rangkuman informasi yang akan dipaparkan di dalam artikel ini. Mari simak baik-baik penjelasannya berikut mulai dari pengertian hingga contoh programnya.

Pengertian SDGs

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya SDGs adalah akronim dari Sustainable Development Goals. Menurut buku 'Implementasi SDGs Pada Pembelajaran Pendidikan Lingkungan' karya Indriyani Rachman, PhD dan Dr Hj Rita Retnowati, MS, pengertian SDGs adalah rancangan target atau tujuan pembangunan berkelanjutan.

Tercatat ada lebih dari 193 negara yang telah menyepakati SDGs sebagai tujuan bersama. Tidak hanya itu saja, SDGs juga memiliki kaitan yang erat terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal ini dikarenakan SDGs sendiri ternyata diinisiasi oleh PBB.

Sementara itu, diungkap oleh Yusriani Sapta Dewi, dkk., dalam bukunya 'Sinergi Menuju SDGs 2030' bahwa sejarah SDGs bermula di tahun 1972 silam. Pada saat itu, berlangsung Konferensi Lingkungan Hidup PBB. Kemudian SDGs diperkenalkan sebagai tujuan sosial yang dilatarbelakangi oleh kekhawatiran global.

Kekhawatiran tersebut berkaitan dengan kemiskinan yang berkepanjangan dan juga peningkatan dalam ketidakadilan sosial. Bukan hanya itu saja, PBB juga menyoroti tentang kebutuhan pangan dan permasalahan hidup secara global. Bahkan mereka juga menyadari akan ketersediaan sumber daya alam dapat dimanfaatkan sebagai cara agar pembangunan ekonomi dapat didukung secara lebih optimal.

Awalnya SDGs disebut sebagai Millennium Development Goals (MDGs). Namun demikian, sejak tahun 2000 SDGs mulai diperkenalkan secara global. Sejumlah negara PBB ikut ambil bagian dalam mencanangkan SDGs sebagai sebuah tujuan bersama yang diharapkan dapat dicapai pada tahun 2030 mendatang.

Prinsip SDGs

Selanjutnya ada prinsip-prinsip yang mendasari SDGs. Dikutip dari publikasi bertajuk 'Peran Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dalam Sustainable Development Goals' yang diterbitkan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dijelaskan bahwa prinsip SDGs berfokus pada integrasi, inklusif, dan leave no one behind atau tidak meninggalkan siapa pun.

Prinsip-prinsip SDGs tersebut menekankan pencapaian suatu target atau tujuan bersama-sama. Tidak hanya saling terkoneksi satu sama lainnya, tetapi memungkinkan lintas sektoral yang tetap terintegrasi.

Kemudian dijelaskan juga terdapat prinsip SDGs yang diterapkan di Indonesia. Prinsip tersebut didasarkan pada partisipasi yang inklusif dan melibatkan setidaknya 4 elemen yang ada di Indonesia. Adapun 4 elemen yang dimaksud adalah pemerintah dan parlemen, akademisi dan pakar, filantropi dan pelaku usaha, hingga organisasi masyarakat sipil dan media.

Tujuan SDGs

Lantas seperti apa tujuan SDGs? Setidaknya ada 17 tujuan atau goals yang telah ditetapkan oleh PBB dan negara-negara yang ikut serta dalam tujuan bersama untuk mencapai SDGs ini. Pada 17 tujuan tersebut didasarkan pada empat pilar pembangunan berkelanjutan. Berikut empat pilar yang dimaksud:


Pilar Pembangunan Sosial

Pilar Pembangunan Ekonomi

Pilar Pembangunan Lingkungan

Pilar Hukum dan Tata Kelola

Sementara itu, ke-17 tujuan yang ditetapkan pada SDGs berfokus pada goals tertentu. Masih mengacu dari sumber yang sama, dijelaskan bahwa pada setiap goals atau tujuan SDGs terdapat setidaknya 1 atau lebih indikator. Tidak hanya menyasar pada bidang ekonomi, tujuan SDGs juga berfokus pada kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, hingga berbagai aspek lain dalam kehidupan. Sebagai gambaran, berikut 17 tujuan SDGs:


Tujuan 1: Tanpa kemiskinan (no poverty)

Tujuan 2: Tanpa kelaparan (zero hunger)

Tujuan 3: Kehidupan sehat dan sejahtera (good health and well-being)

Tujuan 4: Pendidikan berkualitas (quality education)

Tujuan 5: Kesetaraan gender (gender equality)

Tujuan 6: Air bersih dan sanitasi layak (clean water and sanitation)

Tujuan 7: Energi bersih dan terjangkau (affordable and clean energy)

Tujuan 8: Pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (decent work and economic growth)

Tujuan 9: Industri, inovasi, dan infrastruktur (industry, innovation, and infrastructure)

Tujuan 10: Berkurangnya kesenjangan (reduced inequalities)

Tujuan 11: Kota dan komunitas berkelanjutan (sustainable cities and communities)

Tujuan 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (responsible consumption and production)

Tujuan 13: Penanganan perubahan iklim (climate action)

Tujuan 14: Ekosistem laut (life below water)

Tujuan 15: Ekosistem daratan (life on land)

Tujuan 16: Perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh (peace, justice, and strong institutions)

Tujuan 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan (partnerships for the goals)



Sesi Kegiatan Lainnya

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan