Gambaran Umum
2.1. KONDISI DESA
2.1.1. Sejarah Desa Donomulyo
Berdasarkan cerita rakyat pada masa terdahulu Desa Donomulyo masih
berupa hutan belantara yang kemudian datanglah seseorang yang berasaal dari
Mataram yang berlabuh di pantai selatan disekitar pantai Jonggring Saloko
kemudian melakukan babat alas, bersama keluarga dan kerabatnya hingga
perkembangannya menjadi sebuah perkampungan yang dinamakan Mentaraman.
Babat alasnya diperluas lagi kearah utara dan perkampungannya dinamakan
Bleder. Arti kata Bleder adalah sejenis tanah yang lunak dan mudah bergerak.
Perkampungan Bleder tepatnya disekitar perempatan jalan di patung Trisula.
Disekitar lokasi perkampungan Bleder tersebut tanahnya mudah bergerak atau
menurun.
Pada pemerintahan Belanda daerah Bleder merupakan perkebunan karet dan
persawahan yang tanahnya subur dan penghasilan perkebunan karet dan pertanian
padi cukup baik. Juga sudah dibangunnya sumber-sumber air yang berfungsi untuk
mengairi pertanian padi dan perkebunan karet. Namun setelah pemerintahan
Belanda tidak berkuasa lagi perkebunan karet berubah fungsi menjadi pertanian
sawah dan ladang. Sedang sumber-sumber air yang sudah ada tersebut sebagaian
sudah hilang terpendam tanah.
Kurang lebih tahun 1950 nama perkampungan Bleder dirubah menjadi
Donomulyo, yang berarti Dono adalah weweh atau suka beramal dan Mulyo adalah
mulia, sehingga arti harfiahnya Donomulyo adalah orang yang suka beramal
hidupnya akan bahagia atau mulia.
Sekitar tahun 1990 desa Donomulyo yang terdiri tujuh dusun yaitu
Donomulyo, Bandung, Mulyosari, Kalipakem, Mentaraman, Gondangrejo dan
Gondangtowo dipecah menjadi empat dusun. Desa Donomulyo terdiri dari dusun
Donomulyo, Bandung, Mulyosari, dan Kalipakem, sedangkan desa Mentaraman terdiri
dari dusun Mentaraman, Gondangrejo dan Gondangtowo.
Pada tahun 1991 Desa Donomulyo dirintis kembali dengan penanaman pohon
coklat yang dikelola oleh PTP, namun mulai awal panen terjadi sesuatu hal yang
berakibat pohon coklat oleh warga sebagian ditebangi lagi. Sedang yang lainnya
masih tetap merawat pohon coklat yang sampai saat ini menjadi tambahan penghasilan
bagi warga yang cukup baik.
Mulai Bulan Nopember 2008 Desa Donomulyo dibantu oleh sebuah yayasan
Islam berupa bibit pohon kelapa sawit secara gratis dan bantuan pupuk sampai
pohon kelapa sawit bias dipanen pertama kali.
Sejarah
Tokoh/Pemimpin Desa Donomulyo
Pada
periode Bupati Kabupaten Malang yang dipimpin oleh Raden Ario Adipati Sam Desa
Donomulyo dipimpin oleh seorang Petinggi / Kepala Desa yang secara berurutan
sebagai berikut :
1.
Bp. Mustorejo / Bp. Gemprong : tahun
1935 s/d 1943
2.
Bp. Citro Prawiro : tahun 1943 s/d 1952
3.
Bp. Minto Rahardjo : tahun 1952 s/d 1965
4.
Bp. Trimo : tahun 1965 s/d 1968
5.
Bp. Madhari ( karteker ) :
tahun 1968 s/d 1978
6.
Bp. Madhari : tahun ( terpilih ) :
tahun 1978 s/d 1988
7.
Bp. Kabul Purwanto : tahun 1988 s/d 1998
8.
Bp. Lamin Prayogo : tahun 1998 s/d 2007
9.
Bp. Jumadi : tahun 2007 s/d 2019
10.
Bp Sarip Sariyono :
Tahun 2019 s/d 2025
2.1.2. DEMOGRAFI
Kebijakan sektoral pembangunan di Kabupaten Malang diarahkan untuk
meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat di segala
lapisan secara merata, serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap
pembangunan selanjutnya, sehingga kedepan pelaksanaan pembangunan di Desa
Donomulyo dapat benar-benar mencerminkan keterpaduan dan keserasian antar
program-program sektoral, dengan demikian sumber-sumber potensi daerah dapat di
optimalkan pemanfaatannya dan dapat dikembangkan secara merata.
Pelaksanaan pembangunan tentunya tidak terlepas dari upaya meningkatan
kesejahteraan masyarakat, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi dan
kemakmuran masyarakatnya, dilihat dari tingkat ekonomi masyarakat, maka
pertumbuhan dan perkembangan kecamatan akan sangat perpengaruh pada pertumbuhan
dan perkembangan desa yang ada di sekitarnya.
Desa Donomulyo yang secara struktural merupakan bagian integral yang tak
terpisahkan dari sistem perwilayahan Kecamatan Donomulyo, secara geografis Desa
Donomulyo terletak pada Lintang Selatan (LS) : 08.17.543, Bujur Timur (BT) :
112.25.504 dan di atas permukaan laut (DPL) : 1300 feet. Luas wilayah desa
Donomuylo ± 963 Ha yang terbagi menjadi empat dusun, yakni: Dusun Donomulyo,
Dusun Bandung, Dusun Mulyosari dan Dusun Kalipakem dengan perbatasan wilayah
sebagai berikut :
Utara : Desa Kaliasri Kec.
Kalipare
Barat : Desa Purworejo dan
Purwodadi
Selatan : Desa Mentaraman dan
Purwodadi
Timur : Desa Tlgosari dan
Tempursari
Desa
Donomulyo Kecamatan Donomulyo yang merupakan daerah otonom desa dengan jumlah
penduduk 11.866 jiwa yang terdiri dari jiwa 5.879 penduduk laki-laki dan 5.987 jiwa
penduduk dengan jenis kelamin perempuan.
Potensi Desa Donomulyo cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan
maupun yang belum yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada
baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya perlu terus digali dan
dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat secara umum
Tabel Penduduk
NO |
URAIAN |
JUMLAH |
1 |
Jumlah Penduduk |
11.866 |
2 |
Penduduk Laki Laki |
5.879 |
3 |
Penduduk Perempuan |
5.987 |
4 |
Jumlah KK |
3.765 |
5 |
KK miskin |
925 |
Tabel Penduduk Berdasar Usia
NO |
USIA |
JUMLAH |
1 |
Bayi Usia 1 s/d 9 Bulan |
123 |
2 |
Balita Usia 12 s/d 59 Bulan |
548 |
3 |
Usia 6 s/d 12 Tahun |
1.010 |
4 |
Usia 13 s/d 15 Tahun |
452 |
2.1.3. KEADAAN SOSIAL BUDAYA
Kondisi sosial budaya masyarakat ditunjukan masih rendahnya kualitas
dari sebagian SDM masyarakat di Desa Donomulyo, serta cenderung masih kuatnya
budaya paternalistik. Meskipun demikian pola budaya seperti ini dapat
dikembangkan sebagai kekuatan dalam pembangunan yang bersifat mobilisasi masa.
Di samping itu masyarakat Desa donomulyo yang cenderung memiliki sifat
ekspresif, agamis dan terbuka dapat dimanfaatkan sebagai pendorong budaya
transparansi dalam setiap penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan.
Munculnya masalah kemiskinan, ketenaga kerjaan dan perburuhan menyangkut
pendapatan, status pemanfaatan lahan pada fasilitas umum menunjukan masih
adanya kelemahan pemahaman masyarakat terhadap hokum yang ada saat ini. Kondisi
ini akan dapat menjadi pemicu timbulnya benih kecemburuan sosial dan sengketa
yang berkepanjangan, jika tidak diselesaikan sejak dini.
2.1.4. KEADAAN EKONOMI
Perekonomian Desa Donomulyo secara umum di dominasi pada sektor
pertanian yang sistem pengelolaanya masih sangat tradisional (pengolahan lahan,
pola tanam maupun pemilihan komoditas produk pertaniannya). Produk pertanian
desa Donomulyo untuk lahan basah (sawah) masih monoton pada unggulan padi dan
sedikit palawija, hal ini diakibatkan adanya struktur tanah yang mungkin belum
tepat untuk produk unggulan pertanian diluar sentra padi dan persoalan mendasar
lainnya adalah sistem pengairan yang kuramg baik sehingga berdapak adanya
kekurangan air jika pada saat musim kemarau. Oleh karenannya harus ada langkah
strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan melakukan berbagai
upaya-upaya : Perbaikan sistem irigasi/pengairan; penggunaan teknologi tepat
guna ; perbaikan pola tanam dan pemilihan komoditas alternatif dengan
mengkomunikasinya kepada pihak-pihak terkait (dinas pengairan, dinas
pertanian). Sedangkan untuk lahan kering (tegal) produk unggulan masih di dominasi oleh tanaman tebu, di
samping itu masih banyak lahan yang belum termanfaatkan secara produktif untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat. Langkah alternatif yang bisa dilakukan
untuk mengatasi hal tersebut adalah melakukan penyuluhan-penyuluhan untuk
meningkatkan pemanfaatan lahan; pengadaan bibit-bibit tanaman produktif dengan
melibatkan instasi terkait (dinas kehutanan, dinas pertanian
dan pekebunan.
o
Pertanahan : luas wilayah pertanahan yang
ada adalah 76 ha dengan rincian status
dan penggunaannya sebagai berikut :
Tabel Penggunaan Lahan Pertanian
NO |
Jenis Tanaman |
LUAS (Ha) |
1. |
Tanaman Padi |
22 |
|
Hasil per ha |
Rp 9.000.000
|
|
Biaya pemupukan per
ha |
Rp 3.750.000 |
|
Biaya bibit per ha |
Rp 325.000 |
|
Biaya obat per ha |
Rp 415.000 |
2. |
Tanaman Jagung |
3 |
|
Hasil per ha |
Rp 3.650.000 |
|
Biaya pemupukan per
ha |
Rp 1.600.000 |
|
Biaya bibt per ha |
Rp 550.000 |
|
Biaya obat per ha |
Rp 275.000 |
3. |
Tanaman Tebu |
51 |
|
Hasil per ha |
Rp 19.500.000 |
|
Biaya pemupukan per
ha |
Rp 8.500.000 |
|
Biaya bibt per ha |
Rp 3.250.000 |
|
Biaya obat per ha |
Rp 12.750.000 |
Tabel Mata Pencaharian Penduduk
MATA
PENCAHARIAN |
JML/org |
Pegawai Negeri
Sipil |
213 |
TNI/POLRI |
9 |
Penjahit |
12 |
Montir |
25 |
Sopir |
35 |
Pramuwisma |
172 |
Tani |
3.241 |
Karyawan swasta |
359 |
Wiraswasta |
423 |
Pertukangan Batu |
75 |
Pertukangan kayu |
65 |
Buruh tani |
5.157 |
Guru swasta |
125 |
2.1.5. KEADAAAN SUMBER DAYA APARATUR/PERANGKAT
DESA
Desa Donomulyo secara umum penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksana pembangunan dikelola oleh dua elemen utama, yakni
elemen Pemerintah Desa yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa beserta jajaran
perangkat desa yang terdiri dari:
TABEL
SDM
Aparatur Pemerintah Desa
NO |
NAMA |
JABATAN |
USIA |
PEND. |
1 |
SARIP SARIYONO |
Kepala Desa |
48 |
SLTA |
2 |
Dwiyanto |
Kaur Keuangan |
48 |
SLTA |
3 |
Sugianto |
Sekdes |
53 |
SLTA |
4 |
Barno |
Kaur
Perencanaan |
52 |
SLTA |
5 |
E.Putri
Fatmasari |
Kasi Pelayanan |
46 |
SLTA |
6 |
Danang |
Kaur Tata
Usaha dan Umum |
30 |
SLTA |
7 |
Nuri |
Kasi Kesra |
46 |
SLTA |
8 |
Hendik Eka P |
Kasi
Pemerintahan |
52 |
SLTA |
9 |
Edi Susanto |
Kasun
Donomulyo |
50 |
SLTA |
10 |
Heri Subroto |
Kasun Bandung |
38 |
SLTA |
11 |
Sugianto |
Kasun
Mulyosari |
45 |
SLTA |
12
|
Adi Anantyo |
Kasun
Kalipakem |
38 |
SLTA |
Selain komponen perangkat desa, elemen terpenting sebagai mitra
penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan di Desa Donomulyo
adalah keberadaan Badan Perwakilan Desa (BPD), namun keberadaan BPD ini sendiri
saat mengalami perubahan fungsi dan peran yang semula sebagai badan perwakilan
berubah menjadi badan permusyawaratan (menurut UU No 32 tahun 2004) tentang
Pemerintah Daerah. Namun apapun nama dan fungsi keberadaan lembaga ini tetap
dibutuhkan sabagai mitra dalam penyelenggaraan pemerinrtahaan dan pelaksanaan
pembangunan enam (6) tahun kedepan.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dan Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah komponen/elemen masyarakat yang secara
langsung sangat di butuhkan peran serta aktifnya dalam pelaksanaan pembangunan
di desa. Keberadaan LPMD dan PKK yang juga merupakan resprentasi warga
masyarakat secara umum dapat memfungsikan dirinya sebagai agen dan fasilitator
pembangunan di tingkat desa.
2.1.6.KEADAAN PENDIDIKAN,
KESEHATAN & KESEJAHTERAAN SOSIAL.
Desa Donomulyo dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini cukup
mantap,hal ini ditunjukkan dengan minimnya jumlah penduduk buta huruf.
Sedangkan sarana pendidikan formal cukup memadai, dalam rangka meningkatkan
kualitas peserta didik, Pemerintah Desa beserta warga masyarakat sedang
melakukan peningkatan sarana pendidikan berupa rehabilitasi sarana pendidikan.
Tabel Sarana Penunjang Pendidikan
|
10 |
Jumlah Guru |
27 |
Jumlah Murid |
180 |
|
|
SD |
8 |
Jumlah guru |
108 |
Jumlah murid |
3.148 |
|
|
SMP/MTs |
4 |
Jumlah guru |
112 |
Jumlah murid |
1.234 |
|
|
SMA/SMK |
3 |
Jumlah guru |
96 |
Jumlah murid |
456 |
PERGURUAN TINGGI |
|
Jumlah Mahasiswa |
124 |
Lembaga Pendidikan Keagamaan |
5 |
Jumlah Pengajar |
114 |
Jumlah peserta didik |
1425 |
|
|
Masjid |
14 |
Musholla |
57 |
Gereja |
3 |
Ketidak mampuan sarana/infrastruktur
ekonomi dan bisnis dalam upaya menampung para lulusan lembaga pendidikan
yang ada di desa, berakibat pada timbulnya menurunya partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan desa. Adanya kenaikan harga BBM (bahan bakar
minyak) juga berpengaruh pada penurunan tingkat perekonomian warga yang
ditunjukkan dengan adanya meningkatnya jumlah penduduk miskin, banyaknya
pengangguran, menurunnya daya beli masyarakat, adanya PHK dan
persoalan-persoalan sosial lainnya. Dalam kondisi seperti ini Pemerintah Desa
harus mampu mengatasi persoalan-persoalan yang mungkin akan timbul akibat dari
adanya dampak kenaikan BBM,kurangnya lapangan pekerjaan,dengan mengadakan
program-program pemberdayaan dan pelatihan ketrampilan melalui kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Malang, Propinsi maupun Pusat.
Tabel Sarana Kesehatan Masyarakat
Palang Merah |
1 |
Puskesmas |
1 |
Polindes |
1 |
Posyandu |
15 |
Praktek Pribadi |
5 |
Tenaga Medis/Para Medis |
7 |
Dukun Bayi Terdidik |
3 |
Bidan Desa |
1 |
Tabel Jumlah Keluarga
Miskin
Jumlah Kepala Keluarga |
3.765 |
Jumlah Keluarga Pra Sejahtera |
564 |
Jumlah Keluarga Sejahtera 1 |
312 |
Jumlah Keluarga Sejahtera 2 |
2.340 |
Jumlah Keluarga Sejahtera 3 |
322 |
Jumlah Keluarga Sejahtera Plus |
31 |
Berdasarkan data yang ada tersebut diatas, disamping merupakan sumber
potensi. Yang ada, juga bisa menjadi berbagai persoalan/masalah yang merupakan dampak dari perkembangan
situasi yang ada. Dalam rangka memecahkan berbagai persoalan yang ada. Maka
Pemerintah Desa Donomulyo perlu menyiapkan berbagai strategi kegiatan yang
sinergis atau kerjasama dengan semua institusi atau komponen baik pemerintah maupun swasta sesuai dengan
fungsi dan peran masing-masing.
2.1.7. KEADAAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
Masalah pemuda dan kepemudaan yang merupakan hasil dari besarnya jumlah
penduduk dengan komposisi usia muda, memerlukan perhatian serius. Mengingat
munculnya permasalahan-permasalahan kenakalan remaja, pengangguran,
penyalahgunaan obat-obat terlarang dan tindak kriminal, bagaimanapun juga akan
menjadi ancaman dalam kegiatan pembangunan desa.
Sejalan dengan kondisi itu, serta dengan semakin meningkatnya jumlah
penduduk dengan komposisi usia muda, maka program-program yang mampu menyerap
aspirasi pemuda dengan aktualisasi peran pemuda, pengembangan bakat dan
minat,serta pengentasan/pengurangan angka pengangguran perlu strategi program
yang jelas. Untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah generasi muda yang
terjebak ke dalam tindak/perilaku yang kurang baik. Kesemuanya ini sangat
terkait dengan pembinaan mental, sosialisasi nilai-nilai kemasyarakatan,
masalah pendidikan, pembinaan olahraga, pengembangan sanggar seni budaya
generasi muda serta aktivitas kemasyarakatan yang mampu menumbuhkan
kreativitas, tanggung jawab, dan kemandirian para pemuda serta penciptaan
kesempatan kerja seluas-seluasnya bagi generasi muda.
Sejalan dengan itu, maka penyediaan sarana dan prasarana olah raga,
sarana organisasi kepemudaan, keagamaan,
perlu terus dikembangkan dan dibenahi agar menjadi tempat yang cukup menarik
bagi sebagaian besar generasi muda.di sisi lain,masalah pendidikan budi
pekerti,etika dan estat perlu dipikirkan kembali untuk menjadi muatan desa,
sedang di bidang keagamaan yang telah ada perlu terus di dukung eksistensi dan
pengembangan keberlangsunganya.
2.2. Kondisi Pemerintah Desa
2.2.1. Pembagian Wilayah Desa
Mulai tahun 1990 setelah terjadinya pemekaran desa, akibat semakin
bertambahnya jumlah penduduk di desa Donomulyo, jumlah dusun yang tadinya
berjumlah tujuh dusun dijadikan empat dusun dengan pembagian sebagai berikut :
1.
Dusun Donomulyo terdiri dari 17 RT dan 4 RW
2.
Dusun Kalipakem terdiri dari 13 RT dan 4 RW
3.
Dusun Bandung 16 RT dan 5 RW
4.
Dusun Mulyosari 24 RT dan 8 RW
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 11537
Jumlah Kepala Keluarga 4018
Jumlah PUS 1660
Keluarga yang Memiliki Balita 630
Keluarga yang Memiliki Remaja 1722
Keluarga yang Memiliki Lansia 1752
Jumlah Remaja 1722
Total
1318Total 342
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
Donasi/ Hibah Masyarakat Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Dra. MAHAWATI DWI MARHENI, MM 196607181993032006 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
10 orang pokja terlatih dari 21 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Tidak Ada |
Penyusunan Laporan | Tidak Ada |