Gambaran Umum
Desa Sukodermo berjarak kurang lebih 4 km dari Kantor Kecamatan Purwosari. Perjalanan menuju Kampung KB Sukodermo tidaklah terlalu sulit, karena dilewati oleh jalan provinsi. Namun kondisi jalan tidak terlalu baik (bergelombang dan berlubang), karena banyak dilalui kendaraan besar industri.
Di sekitar Desa Sukodermo juga telah dibangun tempat wisata "SAYGON WATERPARK", dimana tempat ini menjadi salah satu alternatif wisata keluarga di daerah Pasuruan.
Salah satu hal yang menjadi keunggulan dan potensi Desa Sukodermo adalah sumber daya alam nya, yaitu panorama alam pedesaan dan juga iklim yang cukup sejuk. Walaupun untuk kesuburan tanahnya sendiri hanya bisa ditanami tanaman pokok, seperti jagung dan padi.
Desa Sukodermo secara geografis terletak pada 200 m dpl dengan luas 2,15 km² atau 215 Ha dengan batas batas wilayah sbb:
• Sebelah Utara : KAYOMAN (Kec. Purwosari)
• Sebelah Timur : KARANGMENGGAH
(Kec Wonorejo)
• Sebelah Selatan : BAKALAN (Kec. Purwosari)
• Sebelah Barat : PUCANGSARI (Kec. Purwosari)
Pusat Pemerintahan desa Sukodermo terletak di Dusun Krajan / RT 001 / RW 003 dengan menempati areal lahan Seluas 0,5 ha.
Desa Sukodermo, Kec. Purwosari sebagai “Kampung KB” di Kec. Purwosari merupakan Desa yang paling tertinggal diantara 14 Desa lainnya di Kecamatan Purwosari.
Desa Sukodermo meliputi Dusun Payaman, Krajan dan Dermo Utara, dengan jumlah penduduk terbesar berada di wilayah dusun Dermo Utara. Tingkat kesertaan ber KB MKJP sangat rendah (11,62 %).
Prosentase Rumah tidak layak Huni banyak, tingkat partisipasi masyarakat menyekolahkan anaknya ke PAUD juga rendah, tingkat partisipasi masyarakat rendah dalam kegiatan kemasyarakatan.
Pemanfaatan halaman rumah melalui Kawasan Rumah Pangan Lestari ( KRPL ) untuk tanaman pangan juga rendah.
Selain itu kesadaran untuk memperoleh pendidikan menengah dan tinggi juga rendah serta masih adanya angka perkawinan di bawah usia istri 20 tahun,mencapai 11% dari total jumlah perkawinan di tahun 2019.
Kondisi yang diharapkan dari adanya Kampung KB Desa Sukodermo adalah adanya perubahan disegala aspek lini pembangunan baik program KB dengan meningkatnya kesertaan KB MKJP masyarakat.
Menurunnya angka perkawinan usia muda (dibawah 20 Tahun), terbentuknya kelompok bina keluarga serta UPPKS dan PIK Remaja, peningkatan animo masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke PAUD, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk bersekolah ke jenjang menengah dan tinggi serta pondok pesantren.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 2003
Jumlah Kepala Keluarga 654
Jumlah PUS 404
Keluarga yang Memiliki Balita 167
Keluarga yang Memiliki Remaja 333
Keluarga yang Memiliki Lansia 213
Jumlah Remaja 323
Total
366Total 38
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Tidak Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Tidak Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBD Dana Desa |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Risa Alisanra Julhana, S. KM 199107232019022007 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
2 orang pokja terlatih dari 30 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Tidak Ada |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan | Belum Diisi |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Tahunan |