Diskusi dan Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting dalam Minilokakarya Stunting Tingkat Kecamatan Sayung Tahun 2023
Deskripsi
Diskusi dan Evaluasi Program Percepatan Penurunan Stunting dalam Minilokakarya Stunting Tingkat Kecamatan Sayung Tahun 2023
SAYUNG (22/5/2023)- Giat Minilokakarya Stunting tingkat Kecamatan Sayung berlangsung pada Senin, 22 Mei 2023 di Aula Kecamatan Sayung Lantai 2. Kegiatan yang mengundang peserta dari lintas sektor ini, diisi dengan paparan materi dari Dinpermades P2KB Kabupaten Demak dan Puskesmas Sayung 2.
Kegiatan ini mengundang peserta dari sejumlah unsur, yaitu Forkompincam Sayung, KUA, Pemerintah Desa, Faskes Puskesmas Sayung 1 dan 2, serta perwakilan Kader TPK dari 6 desa lokus stunting (Bulusari, Dombo, Karangasem, Prampelan, Pilangsari dan Jetaksari). Sambutan Camat Sayung Sukarman, S.Sos, MM membuka jalannya kegiatan. Pihaknya mengapresiasi pelaksanaan minilokakarya stunting tingkat Kecamatan Sayung dimana dapat menjadi ajang diskusi, evaluasi dan sharing implementasi pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di lapangan.
Berlanjut, paparan dari narasumber Sekretaris Dinpermades P2KB Edy Purwanto, S.IP, MM, mewakili Kadinpermades P2KB Kabupaten Demak. Sejumlah informasi pun disampaikan, diantaranya perihal Struktur Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat kabupaten hingga desa dan program Tim Pendamping Keluarga (TPK). Pemerintah Desa juga dihimbau agar kebijakan pembangunan juga mengarah pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), tak hanya pembangunan yang bersifat fisik. Sementara itu, peluang adanya banyak perusahaan besar di wilayah Kecamatan Sayung diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah setempat, yakni dalam bentuk CSR yang mendukung program penanganan stunting.
Menambahkan, Tenaga Ahli (TA) Stunting Kabupaten Demak Nur Ukhbiyati juga menginformasikan bahwa sebagai wujud keseriusan, Pemkab Demak dan Kementerian Agama setempat saat ini telah menandatangani MoU yang akan menjadikan Sertifikat Elsimil Catin sebagai tambahan syarat administratif KUA. Informasi lainnya yakni perihal bantuan dari PT. POS, sejumlah 946 paket stunting berupa telur dan ayam frozen, yang telah berjalan. Dimana dari jumlah tersebut, baru 708 paket yang tersalurkan. Sisanya sejumlah 238 paket bantuan pun masih menjadi PR bagi wilayah Kecamatan Sayung. Guna mempercepat penyaluran, pihaknya pun mengusulkan agar sisa paket bantuan dapat diprioritaskan di 6 desa lokus stunting.
Menanggapi hal tersebut, peserta Sekretaris Desa Karangasem pun mengeluhkan masih adanya ketidaksesuaian data penerima bantuan dengan kondisi riil di lapangan. Karenanya untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran, pihaknya meminta agar Pemdes turut dilibatkan dalam proses verifikasi dan validasi data penerima bantuan. Mengingat kondisi lapangan yang bersifat dinamis, penggantian data juga dapat dilakukan, namun dengan dilengkapi berita acara dan surat pertanggungjawaban mutlak dari pihak Pemdes.
Narasumber berikutnya, Plt Kepala Puskesmas Sayung 2 dr. Bimo Sunyoto, M.Kes yang kembali menyampaikan paparan perihal inovasi program "Geplak Canting" atau Gerakan Penduli Kesehatan dengan Aksi Cegah dan Atasi Stunting. Dimana untuk menangani stunting dapat dimulai dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Pentingnya kehamilan yang terencana ditekankan disini, karena kehamilan yang memang diinginkan akan disertai perawatan kesehatan ibu dan kandungan yang baik, yang dapat meminimalisir faktor resiko stunting pada janin. Adapun dampak kondisi stunting pada anak diantaranya yaitu ganggungan tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun kognitif. Pemahaman akan stunting sebagai tugas bersama pun perlu ditanamkan, karena tentu proses penanganan stunting dari hulu hingga hilir ini, membutuhkan dukungan berbagai lintas sektor, yang tujuan akhirnya yakni mewujudkan generasi berkualitas.
Terakhir, Koordinator Balai Penyuluhan KB (BPKB) Kecamatan Sayung Fatimah Nur Pratiwi, ST, menyampaikan kesimpulan yang sekaligus menjadi penutup jalannya kegiatan. Dimana banyaknya ide, inovasi, dan potensi yang telah dikemukakan dalam giat Minilokakarya Stunting ini, tentu menjadi PR bersama untuk implementasinya. Diharapkan dengan semangat menjadikan pengentasan masalah stunting sebagai visi bersama ini, akan memacu output penanganan stunting yang semakin baik dan berkembang. Serta tentunya dapat didiskusikan kembali pada gelaran Minilokakarya Stunting berikutnya.
(Tim BPKP Kecamatan Sayung)