Gambaran Umum


 

Sejarah atau asal-usul Desa Sedo tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Rowo dan Punden yang ada.

Bermula dari keluarga Ibu Mirah seorang janda yang mempunyai anak angkat bernama Ronggo Warsito, disuatu hari anak tersebut ( Ronggo Warsito ) menggembala itik ke suatu tempat atau sekarang di sebut Rowo Sedo. Ketika mengembala itik, anak tersebut berhari – hari tidak pulang. Maka si Ibu ( Mirah ) mencari kesana kemari, betapa terkejutnya dalam pencarianya menemukan sado ( alat untuk mengambil telur ) dan sampan kecilnya kosong serta air disekitarnya memerah karena darah setelah lama mencari akhirnya ketemu anaknya tersebut sedang duduk dibawah pohon Doro dalam keadaan sedih dan takut. Si Ibu menyapa “ Ono opo le, kok pirang – pirang dino ora bali, dengan kesedihannya anak tersebut menjawab “ Sedoyo Kambangan sedo  dipun padang  Uling putih “ ( Itiknya semua mati dimakan ular  putih) dengan tergopoh – gopoh Ibu menjawab “ Sedo . . . Sedo … Sedo dipangan ulo “ ( mati.. mati…mati… dimakan Ular ). Dari kata – kata Sedo yang di ulang – ulang Ibu Mirah akhirnya jadilah sebuah nama Desa yaitu sekarang Desa Sedo. Setelah tahu itiknya sudah habis maka si Ibu mengajak dia pulang kerumah tetapi Si anak menolak karena dia akan memburu ular tersebut sampai ketemu dan ingin membunuhnya, sejak itu Ki Ronggo Warsito berdiam di Rowo Sedo tersebut akhirnya menemukan dan berhasil membunuhnya. Karena uling Putih adalah jelmaan dari mahluk halus  sebagai penunggu dan penguasa rawa yang keberadaannya sering mengganggu orang – orang disekitar rawa tersebut, setelah Ki Ronggo Warsito dapat membunuh ular tersebut akhirnya  Ki Ronggo Warsito dinobatkan sebagai penguasa Rowo Sedo semenjak itu warga sekitar rowo tidak pernah diganggu lagi sampai sekarang.  Sebagai rasa syukur warga di sekitar rowo Sedo untuk menghormati dan mengenang jasa Ki Ronggo Warsito tersebut warga mengadakan acara Barikan dengan memotong seekor Kerbau setiap Jumat Wage di musim kemarau di kediaman Ki Ronggo Warsito ( sekarang Punden dibawah pohon Doro )  sampai sekarang tradisi adat tersebut masih dilakukan oleh masyarakat Desa Sedo setiap tahun di Punden tersebut. Sedangkan rumah Ibu Mirah di Sedo Lor  ditandai dengan sebuah punden / makam Mbah Mirah dan  setiap tahun juga diperingati dengan acara Haul bersama setiap  tanggal 7 Rajab (bulan jawa). Masyarakat Sedo meyakini bahwa kedua Orang tersebut  merupakan cikal bakal masyarakat Desa Sedo

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
3081
Jumlah Kepala Keluarga
967
Jumlah PUS
854
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
275
Keluarga yang Memiliki Remaja
464
Keluarga yang Memiliki Lansia
388
Jumlah Remaja
464
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
628
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
226

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Richi Eka Yanti
198301132009032011
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 6 orang pokja terlatih
dari 13 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan