Gunung Sari

Gambaran Umum

1)    Sejarah Desa

Sejarah singkat Gedung Serba Guna (GSG) Desa Gunung Sari Kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran, dibuat selaku Kepala Desa Bapak Tusian, Sekdes Bapak Hadi Sunaryo, Tanggal 08 Februari 1983-1984 dan diresmikan Tanggal 19 Juni 1987 oleh Bupati Lampung Selatan Bapak Dulhadi.

2)    Kondisi Desa

Desa Gunung Sari adalah salah satu dari yang ada diKecamatan Way Khilau yang terletak kurang lebih 2 km kearah barat dari Kecamatan Way Khilau Desa Gunung Sari mempunyai wilayah seluas : 648 Ha. Dengan jumlah penduduk : 3.612 dengan jumlah laki-laki 1.749, Perempuan 1.863  dan kepala keluarga : 1.040 dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

-       Sebelah Barat Berbatas dengan Desa Mada Jaya

-       Sebelah Utara Berbatas dengan Desa Ambarawa

-       Sebelah Selatan Berbatas dengan Desa Kota Jawa

-       Sebelah Timur Berbatas dengan Desa Tanjung Rejo

Iklim Desa Gunung Sari sebagaimana desa-desa lain diwilayah indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan pertanian yang ada di desa Gunung Sari.

3)    Kondisi Geografis Desa

Desa Gunung Sari merupakan salah satu dari Desa di kecamatan Way Khilau Kabupaten Pesawaran yang terdiri dari 10 dusun. Adapun kondisi geografis desa sebagai berikut :

a.     Ketinggian Dari Permukaan Laut                                   : 50 M

b.     Banyak Curah Hujan                                           : 2.300 MM/TH

c.     Topigrafi (Daratan rendah, Tinggi, Pantai)        : Daratan Rendah

d.     Suhu Udara Rata-Rata                                        : 27-32 c

e.     Jarak tempuh ke ibu kota provinsi                      : 45 KM

f.      Jarak tempuh ke ibu kota kabupaten                  : 16 KM

g.     Jarak tempuh ke ibu kota kecamatan                  : 4 KM

4)    Luas Wilayah

-       Luas Wilayah Desa Gunung Sari                                    : 648 Ha

5)    Kondisi Sosial Budaya Desa

Mayoritas mata pencarian penduduk Desa Gunung Sari bergerak dibidang pertanian, namun walau begitu sebagian masyarakat hanya menjadi petani pengarap, penyewa dan sebagian menjadi buruh tani harian lepas, dengan masa tanam 2 kali setahun,

6)    Struktur Perangkat Desa