Budaya Kuda Lumping

KAMPUNG KB PURNAMA
Dipublikasi pada 12 January 2025

Deskripsi

Kuda Lumping adalah salah satu kesenian tradisional Jawa yang menggambarkan sekelompok prajurit penunggang kuda. Kuda yang di gunakan dalam tarian ini bukanlah kuda sungguhan, namun kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan dibentuk dan dihias menyerupai kuda. Tarian ini sangat populer di masyarakat Jawa, khususnya Jawa tengahdan sekitarnya.

Selain Kuda Lumping, tarian ini juga sering di sebut “Jaran kepang” karena bentuk dari kuda yang di hiasi dengan rambut tiruan terbuat dari tali plastic dan di hias dengan cara di kepang. Selain menyuguhkan gerak tari, tarian ini juga terdapat unsur magis karena setiap pertunjukannya ada beberapa penari yang kesurupan dan beberapa ritual yang di lakukan dalam tarian ini. Selain itu ada beberapa atraksi berbahaya yang di pertontonkan seperti memakan beling, menyayat diri, berjalan di atas pecahan kaca dan beberapa atraksi berbahaya lainnya. Tarian ini merupakan pengembangan dari kesenian “Jatilan”. Walaupun masih terdapat beberapa unsur seperti kesurupan dan atraksi berbahaya, namun pada Kuda Lumping ini lebih mengutamakan gerakan tari yang menggambarkan jiwa kepahlawanan para prajurit berkuda dalam peperangan

Peresmian kesenian kuda lumping memiliki makna yang sangat dalam, antara lain:

  • Pelestarian budaya: Peresmian ini merupakan bentuk upaya untuk melestarikan kesenian tradisional Indonesia,khususnya kuda lumping.
  • Penguatan identitas budaya: Kuda lumping merupakan bagian dari identitas budaya suatu daerah. Dengan adanya peresmian ini, identitas budaya tersebut semakin diperkuat.
  • Sosialisasi kesenian: Peresmian menjadi ajang untuk memperkenalkan kesenian kuda lumping kepada masyarakat luas, terutama generasi muda.
  • Membangun jejaring: Acara ini juga menjadi wadah untuk menjalin kerjasama dengan kelompok seni lain dan pihak-pihak terkait.

Elemen Penting dalam Peresmian

  • Kostum dan properti: Penggunaan kostum dan properti yang lengkap dan menarik akan menambah keindahan pertunjukan.
  • Musik pengiring: Musik pengiring yang khas dan enerjik akan semakin menghidupkan suasana.
  • Atraksi kesurupan: Atraksi kesurupan merupakan salah satu daya tarik utama dalam pertunjukan kuda lumping.Namun, perlu diperhatikan agar atraksi ini dilakukan dengan aman dan tidak membahayakan siapa pun.
  • Partisipasi masyarakat: Libatkan masyarakat sekitar dalam acara peresmian untuk menciptakan suasana yang lebih meriah.

Secara keseluruhan, peresmian kesenian kuda lumping adalah sebuah perayaan yang sarat akan makna dan nilai-nilai budaya. Acara ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi momentum untuk melestarikan warisan budaya bangsa.

Kegiatan ini terlaksanan dengan antusias peserta cukup baik.

Sesi Kegiatan Sosial Budaya

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan