SEDEKAH BUMI DESA BLINGIJATI DALAM UPAYA ''MEMBANGUN DESA GOTONG ROYONG''
Deskripsi
SEJARAH SEDEKAH BUMI
Sejarah sedekah bumi Sedekah bumi merupakan ritual atau upacara sebagai bentuk rasa syukur masyarakat yang telah berlangsung ratusan tahun. Ritual sedekah bumi dipercaya kebanyakan orang berawal dari penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Salah satu tokoh penyebaran Islam di Nusantara adalah Sunan Kalijaga yang berdakwah melalui media pagelaran wayang kulit.
Dalam pagelaran wayang kulit, Sunan Kalijaga menyelipkan makna atau pesan tentang keislaman yang mudah dipahami masyarakat. Contohnya adalah tokoh wayang bernama Werkudara yang dikisahkan sebagai tokoh dan simbol ibadah salat. Tokoh Werkudara dipilih untuk mendorong masyakarakat memeluk Islam dan melaksanakan salat sebagai kewajiban. Prosesi sedekah bumi Ritual sedekah bumi dilakukan oleh masyarakat Jawa yang pada umumnya hidup dari ladang dan sawah.
PROSESI SEDEKAH BUMI
Desa Blingijati melakukan tradisi sedekah bumi dengan Ritual sedekah bumi dilakukan oleh masyarakat Jawa yang pada umumnya hidup dari ladang dan sawah. Ritual ini dilakukan atas rasa syukur terhadap hasil bumi yang mereka tuai. Dalam prosesnya, sedekah bumi di Desa Bingijati diawali dengan penyembelihan hewan kerbau yang didapat dari iuran para warga, hasil dagingnya dibagikan warga. acara setelahnya yaitu nyekar atau berziarah ke makam. Nyekar dilakukan untuk pemuliaan leluhur dan alam dengan cara memanjatkan doa. Setelah itu, prosesi sedekah bumi dilanjutkan dengan pelaksanaan kenduri atau makan bersama di balai Desa Blingijati.