Skrining Kesehatan Lansia
Deskripsi
Kegiatan skrining kesehatan lansia oleh Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Pandanaran meliputi:
Deteksi Dini Penyakit: Skrining kesehatan lansia bertujuan untuk mendeteksi dini adanya penyakit atau kondisi kesehatan tertentu yang umum terjadi pada usia lanjut, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung, atau gangguan kognitif.
Pencegahan dan Pengelolaan Dini: Dengan mendeteksi penyakit atau faktor risiko kesehatan sejak dini, Puskesmas dapat memberikan intervensi yang tepat waktu. Ini termasuk memberikan saran dan edukasi tentang gaya hidup sehat, diet yang sesuai, olahraga, serta pengelolaan obat yang tepat untuk mencegah atau mengendalikan perkembangan penyakit.
Peningkatan Kualitas Hidup: Skrining kesehatan membantu meningkatkan kualitas hidup lansia dengan mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan yang mungkin membatasi aktivitas sehari-hari mereka. Tindakan preventif yang diberikan dapat membantu lansia tetap aktif dan mandiri dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Monitoring Kesehatan Secara Berkala: Skrining kesehatan yang rutin juga memungkinkan Puskesmas untuk melakukan monitoring kesehatan secara berkala terhadap lansia. Hal ini penting untuk mengikuti perkembangan kondisi kesehatan mereka dan memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang sesuai sesuai dengan kebutuhan mereka.
Edukasi dan Konseling: Melalui skrining kesehatan, Puskesmas dapat memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan di usia lanjut, serta memberikan konseling kepada lansia dan keluarganya tentang perawatan kesehatan yang diperlukan. Konseling ini langsung dilakukan oleh dokter Dwiyono.
Tujuan utama dari skrining kesehatan lansia oleh Puskesmas adalah untuk meningkatkan kualitas hidup lansia, mengurangi risiko penyakit, dan memberikan perawatan yang tepat waktu dan efektif sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.
Kegiatan ini diikuti oleh 57 Lansia dan dihadiri oleh Lurah Pleburan, Ketua FKK Pleburan, Ketua BKL Erlangga, Kader Kesehatan dan tim nakes Puskesmas Pandanaran.
Peserta mengikuti kegiatan ini dengan tertib dan antusias dalam melakukan konseling bagi yang terdeteksi harus melakukan konsultasi ke dokter.