Gambaran Umum
PROFIL DESA SUNGAI ITIK
KECAMATAN SADU KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
Sungai Itik adalah desa yang berada di kecamatan Sadu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, Indonesia.
Secara
Geografis, Desa Sungai Itik berbatasan langsung dengan Laut
Cina Selatan dibagian Utara, desa yang memiliki luas [2.234] ha
ini berbatasan pula dengan Desa
Simpang Jelita Kecamatan Nipah Panjang di bagian Baratnya. Di bagian Selatan
desa ini berbatasan dengan Kelurahan Sungai Lokan Kecamatan
Sadu dan Desa Sungai Jambat Kecamatan Sadu di bagian Timur. Desa
ini terbagi menjadi tiga dusun yaitu Dusun Beringin, Dusun Temenggung dan Dusun
Durian Sebatang yang terdisi dari 12 Rukun Tetangga (RT).
Jumlah penduduk Desa Sungai Itik pada tahun 2011 mencapai 2.087 jiwa yang terdiri
dari 1.064 laki-laki dan 1.023 perempuan
dengan persentase masing-masing 50,9% dan 49,01%. Penduduk yang terdiri dari
dari 624 KK ini mayoritas beragama Islam. sementara itu,
keragaman suku di desa ini di dominasi oleh suku Bugis baik
itu Bone ataupun Wajo yang tersebar di ketiga dusun tersebut. Berikutnya suku
Melayu menempati peringkat kedua terbesar yang mayoritas bermukim di
Dusun Temenggung yang terletak di tepian Muara Sungai Itik. Suku jawa menempati urutan
ketiga terbesar penduduknya di desa ini yang mana paling banyak bermukim di
Dusun Durian Sebatang. Selain ketiga suku dominan diatas terdapat suku-suku
lain yang menetap di Desa Sungai Itik seperti Suku Banjar, Minang, Madura, Kerinci, Batak dan Sunda yang tersebar di
ketiga dusun tersebut.
Sejarah Desa
Terbentuknya Desa Sungai Itik di awali atas pemberian izin Pasirah Ahmad
Bujang selaku camat yang berwenang atas marga-marga yang berada di wilayah
naungannya dengan Nipah
Panjang sebagai ibu kota
administratif. Pemberian izin tersebut diberikan kepada H. Arifin untuk membuka
parit pada tahun 1960.
Atas izin tersebut, H. Arifin bersama Zainal Abidin dan Zakaria memulai
membuka parit di wilayah tersebut. Dengan menggunakan perahu Jongkong pada saat
pasang besar mereka tiba di wilayah yang sebelumnya merupakan hutan rawa.
Kedatangan awal mereka di wilayah yang akhirnya menjadi Desa Sungai Itik ini ditandai
dengan ditemukannya seekor Itik sehinga dinamai lah wilayah tersebut dengan
nama Sungai Itik pada tahun 1963.
Setelah menduduki perkampungan ini, dipilihlah H. Arifin untuk menjabat
sebagai penghulu pertama di wilayah tersebut sejak tahun 1960 hingga 1974. Lama
kelamaan wilayah ini menjadi ramai sehingga sejak tahun 1963 wilayah ini untuk
pertama kalinya menjadi perkampungan yang termasuk wilayah otonomi Simpang Jelita.
Beberapa tahun berikutnya perkampungan ini mulai ramai didatangi oleh pendatang
yang berasal dari berbagai daerah. Pendatang yang mayoritas suku Bugis Wajo dari Sulawesi selatan dan Melayu kepulauan menetap di perkampungan ini untuk mencari
penghidupan baru dengan mata pencaharian mereka sebagai nelayan dan mulai
membuka lahan untuk pertanian. Tokoh
masyarakat pada saat itu ialah Madaung yang banyak mendatangkan
penduduk mayoritas bugis wajo hingga tahun 1999 dan hingga kini di teruskan
oleh anaknya yang bernama Muhammad Bakri.
Setelah menjabat selama 14 tahun, jabatan penghulu yang disandang H.
Arifin dilanjutkan oleh Abu Samah Usman selama 30 tahun sejak tahun 1974 hingga
tahun 2004. Pada tahun 1980 diberlakukannya Undang-undang No. 5 tahun 1979
tentang pemerintahan desa, sebutan Kampung diganti menjadi desa dengan kepala
pemerintahannya sebagai Kepala desa. Namun, karena masih kentalnya kearifan
lokal di desa ini, masih banyak masyarakatnya yang menyebut Datuk atau Datu untuk mengganti nama panggilan kepala desa.
Hingga kini, disandang oleh Zainir Havies[1] sebagai penerus ke empat sejak tahun 2017
menggantikan Abidin sebagai penerus ketiga pemimpin di desa
ini (2004 - 2015).
Pada tahun 2018 Pelabuhan Ujung Jabung dibangun di atas lahan seluas 4.200 hektare melalui dana APBN. Pemerintah bersama DPRD juga telah menetapkan kawasan tersebut sebagai kawasaan strategis yang dipertegas melalui Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jambi dan digadang-gadang menjadi kawasan ekonomi terpadu yang dapat menopang ekonomi strategis daerah berupa pertanian, perkebunan dan pertambangan.
PETA DESA SUNGAI ITIK
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa n/a
Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah PUS
Keluarga yang Memiliki Balita
Keluarga yang Memiliki Remaja
Keluarga yang Memiliki Lansia
Jumlah Remaja
Total
0Total 0
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana
Dukungan Terhadap Kampung KB
Data belum diisi
Mekanisme Operasional
Data belum diisi