Gambaran Umum


Kelurahan Bajubang Saat ini dipimpin oleh seorang Lurah bernama JASMANIAR SE, Kelurahan Bajubang memiliki luas  5.600 ha   dengan batas wilayah sebelah Barat dengan Desa Kilangan, Timur : Desa Penerokan, Utara : Desa Batin dan sebelah Selatan dengan Desa Ladang Peris,  terdiri dari 6 Rukun Warga dan 21 Rukun Tetangga, sampai Oktober  2019   dihuni oleh 5.454 orang,  terdiri dari  2.648 pria dan 2.806 wanita, atau 1.648 KK, berasal  dari Suku Jawa, Sunda, Padang, Batak, Melayu,Kalimantan, Bugis, Eknis Cina, India, dan sebagainya.

Uniknya di masyarakat Bajubang terbagi menjadi beberapa Kampung seperti Kampung Baru, Kampung Broyot, Kampung Legok, SKIP, Kuali Pecah, Karang Anyar dan Plamboyan serta Komperta.

Penduduk Kelurahan Bajubang berdasarkan usia dari usia 0 sampai 5  tahun  berjumlah 702 orang, usia 6-17 Tahun berjumlah 1.104 orang, usia 18-50 tahun  berjumlah 3.120 orang  dan usia 50 tahun keatas/Lansia  berjumlah 584 orang.

Secara hitoris asal mula nama Bajubang berdasarkan legenda masyarakat setempat  kata Bajubang awalnya dimasa zaman pra  kemerdekaan  RI, ada para pekerja pencari minyak  dan gas seperti dari orang Amerika, Perancis, Belanda  dan orang Indonesia sendiri yang saat itu disebut dengan rombongan Siolo,  mereka  melakukan perjalanan  melintasi hutan belantara untuk mencari lokasi minyak, dan didalam perjalanan mereka bertemu dengan  rombongan lain yang  mengenakan pakaian serba merah yang dalam bahasa Jawa disebut Abang.

            Setiap  rombongan Siolo berhenti  dan beristirahat ataupun bermalam, rombongan berbaju merah tersebut selalu mengikuti setiap gerak gerik Siolo,  sehingga rombongan Siolo memutuskan untuk mendahului  rombongan  berbaju Merah tersebut. Dan berbagai pralatan berat mereka tinggalkan untuk mempermudah pengejaran, Namun  semakin keras mereka berusaha  untuk mendahuluinya usaha rombongan Siolo selalu  mengalami kegagalan, bahkan seolah-olah rombongan Baju Abang menghilang tanpa jejak,  tempat mereka  menghilang tersebut saat ini merupakan Lokasi Perkantoran Pertamina UEP II Lapangan Jambi dan saat itulah tempat tersebut diberi nama  Bajubang dari asal kata Baju dan Abang.

           Didaerah Bajubang ini para rombongan siolo menemukan sumber-sumber minyak yang kemudian dibangun lokasi penambangan minyak, dan daerah ini semakin lama semakin berkembang, dan 1 0ktober 1922 setelah dioperasikan sumur BJB. 001  Belanda menetapkan Bajubang sebagai sebuah kampung dan kemudian dalam perkembangannya berubah menjadi Kelurahan yang dikepalai oleh Lurah hingga saat ini.         

         Adapun Pejabat Kepala Kampung  Bajubang  yakni Soetrisno  dari tahun 1960-1967, kemudian Soewardi dari tahun 1967-1982. Kemudian sesuai SK Bupati KDH TK.II Batang hari No. 16/KPTS/140/82 tanggal 17 Januari 1982, tentang nama-nama Kepala Desa yang diberhentikan dengan hormat dari jabatan  terhadap desa yang menjadi Kelurahan dan Desa yang tergabung dalam Kelurahan tersebut. terbentuk   Kelurahan  Bajubang  sejak  tahun 1982 dengan Lurah pertamanya yakni Soewardi, tahun 1982-1984.

Adapun yang menjabat jadi Lurah Bajubang adalah sebagai berikut:   

1  Soewardi   ( 1982 – 1984 )

2. Imam Munajat ( 1984 – 1993 )

3. Saparun Jamal ( 1993 -2006 )

4. Sumarni, SH ( 2006- 2011 )

5. Tarmidi, SPd (PLT. 2011 – 2012 )

6. Syamsir, SE ( 2012 – 2015 )

7. Sri Rohati, A.Md  (2015 – 27 Oktober 2019).

8. Ngadiyo  (PLT. 13.11.2019 )

9 Santoni, S.KM

10. Jasmaniar, SE 

 


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
5368
Jumlah Kepala Keluarga
1866
Jumlah PUS
888
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
281
Keluarga yang Memiliki Remaja
891
Keluarga yang Memiliki Lansia
654
Jumlah Remaja
1296
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
642
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
246

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Perusahaan (CSR)
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Sri Rahayuningsih, S.Pd
196809031989112001
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 11 orang pokja terlatih
dari 17 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral
Lainnya

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan