Pertemuan Bina Keluarga Lansia
Kampung KB Percontohan Sari Rejo
Dipublikasi pada 09 March 2021
Deskripsi
Bina Keluarga Lansia atau BKL merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara berkelompok dengan tujuan meningkatkan pengetahuan serta keterampilan bagi keluarga yang mempunyai orang tua atau lanjut usia. Pengetahuan ini meliputi pola perawatan, pengasuhan, dan pemberdayaan kaum lansia agar kesejahteraannya bisa meningkat.BKL mempunyai dua sasaran, yaitu sasaran langsung dan sasaran tidak langsung. Sasaran langsungnya adalah keluarga yang mempunyai lansia atau keluarga yang semua anggotanya merupakan kaum lansia. Sedangkan sasaran tidak langsungnya, yang pertama adalah perorangan seperti guru, ulama atau pemuka agama, tokoh adat, pemuda, pemimpin organisasi dan para ahli yang memiliki ketrampilan di bidang psikolog, perawatan, kebidanan, dan dokter. Kemudian, yang kedua adalah lembaga pemerintah maupun swasta, seperti sekolah, organisasi perempuan, dan LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat.
Pembinaan Fisik dan Psikis
Yang dimaksud dengan pembinaan fisik untuk lansia adalah pembinaan bagi kaum lansia sesuai dengan kondisi fisik dan usia mereka, misalnya melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, senam, atau sekadar menikmati makan bersama.
Selain fisik, kaum lansia juga sering mengalami masalah psikis, misalnya cemas dan takut menghadapi kemunduran fisik di tubuhnya, takut sakit, takut kehilangan pergaulan atau takut tersingkir secara sosial dari lingkungannya. Melalui progam Bina Keluarga Lansia, diharapkan ketakutan tersebut bisa dihilangkan.
Kaum lansia pada umumnya juga memiliki perasaan yang sangat peka dan mudah tersinggung. Bahkan, jika muncul perbedaan sedikit saja langsung memunculkan rasa curiga pada orang lain. Selain itu, kaum lansia juga biasanya mudah tegang, gelisah, dan memiliki banyak tuntutan yang kadangkala sulit untuk dipenuhi.
Masalah lain yang juga sering menghinggapi kaum lansia adalah rasa sepi. Terutama yang sudah ditinggal oleh suami atau istrinya apalagi ketika semua anaknya sudah menikah serta memiliki kehidupan sendiri. Rasa sepi ini akan memunculkan suatu perasaan jika dirinya sudah tidak punya manfaat lagi bagi orang lain atau masyarakat. Kondisi tersebut akan berdampak pada tekanan jiwa dan stres.
Sesi Kegiatan Keagamaan