Ahli Gizi RSUD Bilang "Makanan Bergizi Buat Lansia Itu Enggak Boleh Sembarangan"
Deskripsi
Mencukupi kebutuhan makanan bergizi bagi lansia di dalam keluarga tidak boleh sembarangan. Oleh sebab itu BKL bersama Pokja Kampung KB Desa Kramat mencari tahu lebih banyak tentang kebutuhan gizi lansia ini dengan menghadirkan narasumber langsung dari Ahli Gizi RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, Yuliyanto, SKM, M.Gizi, RD
Pada kesempatan ini, narasumber Yuliyanto, SKM, M.Gizi, RD menyampaikan materi tentang “Gizi Seimbang Pada Lansia”. Sejumlah ulasan penting di antaranya adalah jumlah populasi lansia di Indonesia semakin meningkat mengikuti peningkatan usia harapan hidup. Para lansia biasanya mengalami gangguan atau penurunan fungsi organ tubuh, psikologi, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan terpadu. Salah satu masalah yang biasa dihadapi lansia adalah persoalan asupan gizi. Permasalahan ini diantaranya adalah kesulitan mengunyah/menelan, penurunan indra pengecap, penurunan nafsu makan, kesulitan makan secara mandiri, tidak mampu merubah perilaku makan bergizi, gangguan penyiapan makanan, gangguan pola makan yang salah, asupan gizi inadekuat, kurang aktifitas fisik, malnutrisi, obesitas, sembelit, osteoporosis, perubahan nilai laboratorium.
Sebagai solusi persoalan tersebut lansia direkomendasikan untuk mendapat asupan gizi seimbang.
Rekomendasi ini antara lain, energy sesuai kebutuhan agar status gizi normal, tekstur nasi lunak, lauk ikan dan daging tanpa lemak dengan dicincang/digiling, sayur hijau/oranye dengan serat halus dengan dipotong kecil-kecil, buah-buahan lunak yang mengandung banyak air, mengkonsumsi suplementasi susu formula/ yoghurt/ sari buah/ jus buah/ kacang hijau/ jelly/ pudding/ sereal. Selain itu rasa makanan dan bumbu berbahan alami, siklus menu dan bahan makanan beragam, pendamping/penyedia makanan dalam keluarga, suasana dan tempat makan menyenangkan, cairan minimal 6 gelas dan serat 25 – 30 gram (4-5 porsi buah/sayur) sehari, makanan aman dengan menghindari makanan setengah matang, membatasi asupan gula, garam, MSG, cabe, lemak jenuh, daging berlemak, otak dan jerohan, serta menghindari makanan dengan tekstur keras/ mentah.