Mini lokakarya stunting
Deskripsi
*Mini Lokakarya Salah Satu Upaya Turunkan Stunting Karangtengah*
_*MIJEN*_ (04/04/2024) - Mini lokakarya tingkat Kecamatan Mijen dilaksanakan pada Kamis, 04 April 2024. Bertempat di Aula Kecamatan Mijen.
Kegiatan ini dihadiri oleh Forkopimcam, perwakilan lintas sektoral setempat, Kepala Desa dengan jumlah balita Stunting tertinggi berserta perwakilan Kader TPK Desa.
Kegiatan dibuka dengan arahan dari Camat Mijen, Purkanto, sekaligus menyampaikan Materi terkait Pentingnya sinergitas semua sektor menjadikan Stunting sebagai Program Prioritas, yang membutuhkan kerjasama semua pihak dalam Penanganan Stunting di wilayah Kecamatan Mijen.
Nur Uhbiyati selaku wakil dari Dinpermades P2KB memberikan paparan bahwa pelaksanaan minilokakarya ini adalah untuk meningkatkan kerjasama lintas sektoral dalam rangka penurunan angka stunting di kabupaten Demak. Demak optimis angka stunting dapat turun sesuai target tahun 2024 yaitu 14% dibantu dengan penguatan lintas sektor seperti TNI, POLRI, KUA, Puksesmas dan desa tentunya. Menurunnya angka Prevalensi stunting Kabupaten Demak berdasarkan SSGI pada tahun 2021dari 25,5% ke 16,2 % di tahun 2022 menjadikan Demak sebagai Role Model dalam audit kasus Stunting. Dan saat ini Demak merupakan pelaksana pengelolaan elsimil terbaik se-Indonesia.
Selanjutnya paparan dari Kepala Puskemas Mijen 1 yang dalam hal ini diwakili oleh dr. Dyah Arum, dengan semboyan "Mijen Istimewa" Puskesmas Mijen 1, siap memberikan dukungan berupa pelayanan fasilitas kesehatan bagi Keluarga Beresiko Stunting demi tercapainya target penurunan stunting di Pemerintah Kabupaten Demak. Disebutkan bahwa hasil penimbangan serentak bulan Oktober 2023 terdapat indikasi balita stunting sebanyak 96 anak. Upaya penanganan dan pencegahan stunting pun terus dilakukan seperti pemberian PMT bagi balita, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, PMT Ibu hamil, promosi dan konseling serta pembentukan Kampung Asi Desa yg sudah terlaksana di 15 Desa se Kecamatan Mijen.
Kegiatan dilanjut dengan pemberian materi dari Kepala KUA Kecamatan Mijen, Maftukhin. Dalam paparannya, Maftukhin menyampaikan ada 3 aspek yang perlu disiapkan dalam memasuki jenjang pernikahan yaitu Kesiapan Mental, Kesiapan Fisik dan Kesiapan Finansial. Berkaitan dengan kesiapan fisik, pendampingan elsimil melalui kader TPK merupakan salah satu strategi pencegahan stunting dengan _screening_ untuk mendeteksi faktor resiko pada catin, edukasi kesiapan menikah dan hamil, serta sebagai alat pantau bagi catin yang beresiko untuk dapat didampingi & diedukasi. Sertifikat elsimilpun wajib disertakan ketika catin mendaftarkan pernikahan di KUA sebagai upaya agar catin mendapatkan edukasi mengenai kesiapan menikah dan hamil serta _screening_ awal bagi catin yang beresiko.
Kegiatan minilokakarya ditutup dengan sesi tanya jawab antara peserta dan Narasumber dengan Kordinator Lapangan BPKB Mijen Gus Ipul selaku Moderator, agar peserta minilokarya semakin paham tugas masing-masing dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Demak.