KEGIATAN OPERASIONAL KETAHANAN KELUARGA BERBASIS KELOMPOK KEGIATAN DI KAMPUNG KB DESA DUWET KECAMATAN TUMPANG
Deskripsi
1.
Pembukaan
oleh Ibu Kepala Desa Duwet
2.
Materi “Penguatan
Pengelolaan Dapur Sehat Atasi Stunting” oleh ibu Kusmiyati, SH
Gangguan
pertumbuhan terjadi sejak anak dalam kandungan hingga berusia 2 tahun. Apabila
ditangani dengan baik, 10 kali lebih mungkin
untuk mencegah penyakit anak yang berbahaya, performa anak di sekolah lebih
baik, memiliki
kesejahteraan dan tingkat pendapatan lebih baik di masa dewasa , menjadi keluarga yang
lebih sehat. Jika tidak ditangani dengan baik, gagal mencapai pertumbuhan
dan perkembangan optimalnya, penurunan
fungsi kognitif, peningkatan
risiko penyakit kronis di masa dewasa.
5
Tahun Pertama Kehidupan Anak:
-
Fase
terjadi pertumbuhan fisik dan perkembangan otak yang cepat
-
Asupan
makanan dan gizi yang baik dapat menurunkan risiko penyakit dan infeksi
-
Mendukung
performa di sekolah dan kesehatan hingga masa dewasanya
Masyarakat
ekonomi lemah adalah kelompok berisiko karena tidak
mampu menyediakan makanan bergizi dan atau tidak mengetahui bagaimana
menyiapkan makanan bergizi.
Kegagalan
memenuhi asupan gizi yang baik sejak anak di dalam kandungan hingga usia 2
tahun dapat meningkatkan risiko stunting, wasting, dan defisiensi gizi mikro
Dampak masalah gizi pada kelompok usia ini dapat dirasakan seumur hidup
Prinsip
pemberian makan untuk usia 1-5 tahun:
-
Mengenalkan
aneka ragam makanan
-
Memberikan
makanan porsi kecil
-
Tidak
memaksa anak untuk makan
-
Menciptakan
suasana makan yang menyenangkan
-
Sebisa
mungkin hindari menggunakan penyedap rasa, gula, garam, minyak yang berlebih
-
Pelan-pelan
edukasi anak sehingga memiliki perilaku makan yang baik
Prinsip pemberian makan
untuk usia 6-11 bulan
-
Memberikan
makanan sesuai dengan daya terima anak
-
Menyajikan
makanan dalam bentuk dan warna yang menarik perhatian anak
-
Menghindari
menggunakan bahan makanan yang dapat merangsang pencernaan seperti makanan
pedas, bergas, dan terlalu berserat
-
Tidak
memaksakan makan dan membuat anak menikmati waktu makan
Aturan Pemberian Gizi Ibu Hamil:
-
Memilih
makanan padat gizi dan jenis makanan yang mengandung beragam zat gizi. Misalnya
telur dan ikan termasuk pangan yang padat gizi, karena mengandung hampir semua
zat gizi seperti energi, protein, lemak, vitamin dan mineral.
-
Pilihlah
makanan segar dan aman atau yang diolah dengan cara yang benar. Perlu waspada
mengonsumi sayur mentah (salad) karena bila bukan sayur organik, berpotensi
mengandung residu pestisida.
-
Konsumsilah
beragam makanan pokok, seperti nasi, kentang, ubi jalar, singkong, sagu, roti,
mi, talas pada waktu makan atau hari yang berbeda.
-
Konsumsilah
makanan dengan protein tinggi untuk pertumbuhan normal janin yang dikandung dan
mencegah bayi lahir stunting. Jenis makanan seperti ikan, ayam, daging, telur,
susu, tempe dan tahu termasuk makanan berprotein tinggi.
-
Pilihlah
pangan sumber lemak yang baik, seperti kacang-kacangan (kacang tanah/selai
kacang), ikan berlemak dan minyak nabati (minyak sawit, minyak kelapa)
-
Konsumsilah makanan sumber zat besi seperti
ikan, daging, hati, tempe, dan makanan yang diperkaya zat besi.
-
Konsumsilah
makanan sumber asam folat, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, jeruk,
papaya dan terung belanda.
-
Konsumsilah
makanan sumber serat, seperti jagung rebus, kacang-kacangan, sayuran, jeruk
dengan bulirnya, serta kelapa parut.
-
Bila
mual dan muntah berlebihan, atasi dengan makan dalam porsi kecil tapi sering,
minum teh hangat, wedang jahe atau makanan yang dapat mencegah mual muntah.
-
Konsumsilah
buah buahan segar berwarna sebagai sumber vitamin dan serat seperti pepaya,
semangka, pisang, buah naga, jeruk, jambu, tomat dan lain sebagainya.
-
Konsumsilah
makanan sumber kalsium dan zink untuk mencegah stunting, seperti sayuran hijau,
kacang-kacangan, kerang-kerangan, siput, ikan teri yang bukan asin dan susu
-
Konsumsilah
pangan sumber iodium, seperti ikan laut, udang, kerang dan rumput laut, serta
gunakan garam beriodium
Makanan yang dihindari
untuk ibu hamil:
-
Batasi konsumsi gula, garam dan lemak:
Konsumsi Gula, Garam dan Lemak (GGL) dalam pengolahan makanan sehari adalah
sesuai dengan anjuran (G4G1L5), yang artinya:
a.
Konsumsi Gula maksimum 4 sendok makan (50 gram/hari)
b.
Konsumsi Garam maksimum 1 sendok teh (2000 gram natrium/hari)
c.
Konsumsi Lemak maksimum 5 sendok makan minyak sayur (67 gram/hari)
-
Hindari
konsumsi makanan tinggi natrium: makanan yang diawetkan seperti ikan dan daging
kalengan, minuman berkarbonasi/bersoda.
-
Batasi
makanan yang manis-manis atau gula, minyak, gorengan, dan makanan yang berlemak
seperti santan dan mentega.
-
Batas
konsumsi kafein seperti minuman bersoda, kopi, cokelat atau teh.