OPERASIONAL POKJA KAMPUNG KB DESA DUWET KECAMATAN TUMPANG

Kampung KB Kedampul Desa Duwet Kecamatan Tumpang
Dipublikasi pada 08 August 2022

Deskripsi

1.      Pembukaan

2.      Materi Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kampung Keluarga Berkualitas

Secara umum kegiatan DASHAT bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui optimalisasi sumber daya pangan lokal dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan. Secara khusus, kegiatan ini bertujuan untuk:

·         Menyediakan sumber pangan sehat dan padat gizi untuk masyarakat, khususnya keluarga risiko stunting, yaitu keluarga yang memiliki anak bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui dan calon pasangan usia subur atau calon pengantin.

·         Mengolah dan mendistribusikan makanan tambahan bernutrisi seimbang kepada keluarga risiko stunting;

·         Memberdayakan ekonomi masyarakat melalui pengelolaan pangan sehat bergizi berbasis sumber daya lokal;

·         Memberikan KIE gizi dan pelatihan kepada keluarga risiko stunting untuk pencegahan dan penanganan stunting dan penyiapan generasi emas;

·         Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada kelompok usaha keluarga atau masyarakat untuk memproduksi pangan sehat dan padat gizi sesuai dengan kearifan lokal;

·         Mendorong munculnya kelompok usaha keluarga dan masyarakat yang berkelanjutan di tingkat lokal, dengan tetap memprioritaskan tujuan mendukung pencegahan stunting dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

Kegiatan DASHAT diharapkan dapat menghasilkan hal-hal berikut ini:

·         Terpenuhinya gizi pada masyarakat, khususnya keluarga risiko stunting;

·         Diperolehnya pengetahuan dan keterampilan penyediaan pangan sehat dan bergizi berbasis sumber daya lokal bagi keluarga risiko stunting;

·         Meningkatnya kesejahteraan keluarga, baik melalui penyediaan gizi yang baik untuk keluarga maupun keterlibatan dalam kelompok usaha keluarga yang berkelanjutan.

DASHAT dilaksanakan oleh pemerintah desa/kelurahan melalui pengembangan kelompok atau kelembagaan lokal yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan penanganan stunting yang ada di tingkat desa dan sekitarnya. Pemerintah desa/kelurahan dalam melaksanakan DASHAT dibantu oleh kader penggerak dan motivator yang terdiri dari PKK, PPKBD/ Sub-PPKBD, dan kader lainnya, termasuk tenaga kesehatan dan mahasiswa magang sebagai pendamping. Keberadaan DASHAT di Kampung KB juga tidak terlepas dari peran Pokja Kampung KB.

Sementara pemerintah, baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota selain berfungsi sebagai regulator dan fasilitator, juga berperan dalam melakukan edukasi, pendampingan dan pembinaan teknis melalui dinas terkait dan para petugasnya yang berada di tingkat desa.

Konsep DASHAT mengedepankan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sebagai bagian utama kegiatan dengan pendekatan sociopreneurship (kewirausahaan sosial). Pendekatan sociopreneurship digunakan untuk memastikan DASHAT dapat dioperasionalisasikan secara mandiri dan berkelanjutan, dengan tetap memprioritaskan tujuan utama untuk menyediaan makanan sehat dan bergizi bagi target layanan, sebagai bentuk nyata dalam upaya pencegahan stunting di tingkat masyarakat. Selain itu, konsep ini juga mendorong kerjasama yang kuat antara pihak pemerintah, dalam hal ini adalah pemerintah setempat yang menjalankan peran utama, bersama masyarakat dan juga pihak swasta.

Sociopreneurship merupakan sinergitas program kerja pemberdayaan sosial masyarakat berbasis wirausaha. Kegiatan ini mengintegrasikan sektor bisnis dan sosial yang diharapkan akan dapat mengatasi masalah sosial, budaya dan lingkungan melalui gerakan yang bertanggungjawab secara sosial dengan investasi/charity/kepedulian lainnya. Sociopreneur bertujuan tidak sekadar untuk mendapatkan keuntungan finansial, namun lebih berorientasi untuk kemaslahatan masyarakat melalui kegiatan sosial. Wirausaha jenis ini biasanya memiliki visi kesetiakawanan sosial untuk menguatkan kepedulian pada sesama, memiliki kepekaan sosial serta semangat untuk berbagi.

Pada tahapan ini, pengelola di tingkat desa/kelurahan/kampung dibantu oleh PKB/PLKB perlu melakukan koordinasi dengan Kelompok Kerja Kampung Keluarga Berkualitas (Pokja Kampung KB) dan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dalam melakukan identifikasi dan pemetaan. Identifikasi dan pemetaan dilakukan dengan memanfaatkan data yang tersedia pada Rumah DataKu dan data lainnya yang tersedia di tingkat desa/kelurahan. Identifikasi dan pemetaan dilakukan terhadap:

·         Keluarga beresiko stunting (Ibu hamil; Ibu menyusui; Balita; Catin); - Jumlah kasus stunting;

·         Tingkat kesejahteraan masyarakat;

·         Akses dan ketersediaan pangan, yaitu apakah masyarakat, terutama target layanan DASHAT dapat mengakses bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka, baik melalui pasar maupun melalui kegiatan ekonomi, pertanian, dan peternakan di skala lokal (sawah dan kebun masyarakat, peternakan masyarakat, dsb.), serta hambatan bagi target layanan dalam mengakses pangan bergizi (misal: hambatan finansial, hambatan waktu dan tenaga untuk penyediaan makanan bergizi, hambatan pengetahuan dan kesadaran, dan lain sebagainya);

·         Keberadaan dan evaluasi dari program dan/atau proyek sejenis, seperti Dapur Umum atau Kantin/Dapur Sehat yang pernah diselenggarakan di sekitar lokasi dalam radius desa hingga kecamatan setempat. Hal ini dimaksudkan agar pengelolaan DASHAT dapat dilaksanakan dengan lebih optimal.

 

3.      Penutup

Sesi Kegiatan Lainnya

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan