OPERASIONAL KETAHANAN KELUARGA DESA DUWET
Deskripsi
LANSIA TANGGUH
Keluarga
adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau
suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. (UU No.
52 Tahun 2009) Keluarga merupakan tempat belajar dalam menanamkan nilai-nilai
moral dan dalam mengenal diri sebagai makhluk sosial. Keluarga yang
berketahanan dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga dapat menjadi
landasan dalam mewujudkan keluarga bahagia sejahtera. Lansia akan lebih merasa lebih
bahagia bila hidup dalam lingkungan keluarga, anak, cucu, dan akan lebih
terlayani, terawat, serta terlindungi. Oleh karena itu keberadaan Lansia,
khususnya Lansia tangguh sangat penting bagi terwujudnya pembangunan keluarga.
Lansia tangguh adalah seseorang atau kelompok Lansia yang sehat (secara fisik,
sosial, dan mental), aktif, produktif, dan mandiri.
Bagaimana
peran keluarga dalam penguatan program pembangunan keluarga Lansia?
•
Mengembangkan potensi keluarga termasuk Lansia, anggota keluarga yang memiliki
Lansia seyogyanya selalu berupaya memberikan peluang, bimbingan, dan motivasi
untuk membantu Lansia mengembangkan potensinya.
•
Mengembangkan sosial dan ekonomi keluarga, Lansia dapat diberdayakan untuk
membantu mengembangkan usaha ekonomi keluarga antara lain dengan memanfaatkan
kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan minat Lansia.
•
Penyemaian 8 fungsi keluarga ; Lansia dapat diberdayakan untuk membantu upaya
penerapan penanaman nilai-nilai dalam 8 fungsi keluarga kepada anak dan cucu.
Apa
yang disebut program pembangunan Lansia tangguh?
Suatu
program pembangunan keluarga Lansia tangguh yang dilaksanakan melalui penerapan
7 dimensi lansia tangguh: dimensi spiritual, dimensi intelektual, dimensi
fisik, dimensi emosional, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional
vokasional, dan dimensi lingkungan
1.
Tujuan pembangunan keluarga lansia tangguh: Meningkatkan kualitas Lansia dan pemberdayaan
keluarga rentan sehingga mampu berperan dalam kehidupan keluarga.
2. Kebijakan pembangunan keluarga Lansia
tangguh:
•
Pengembangan kemitraan
•
Penguatan komitmen para pengelola dan pelaksana
•
Pemberdayaan keluarga dalam pembinaan Lansia tangguh
•
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan
3. Strategi pembangunan keluarga Lansia
tangguh:
•
Meningkatkan advokasi dan sosialisasi tentang pembangunan keluarga Lansia
tangguh
•
Meningkatkan kepedulian dan peran serta mitra.
•
Meningkatkan dukungan operasional dan dukungan keberlangsungan program
•
Memberdayakan keluarga yang mempunyai Lansia.