OPERASIONAL KETAHANAN KELUARGA DESA DUWET

Kampung KB Kedampul Desa Duwet Kecamatan Tumpang
Dipublikasi pada 22 June 2023

Deskripsi

LANSIA TANGGUH

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. (UU No. 52 Tahun 2009) Keluarga merupakan tempat belajar dalam menanamkan nilai-nilai moral dan dalam mengenal diri sebagai makhluk sosial. Keluarga yang berketahanan dan mampu melaksanakan fungsi-fungsi keluarga dapat menjadi landasan dalam mewujudkan keluarga bahagia sejahtera. Lansia akan lebih merasa lebih bahagia bila hidup dalam lingkungan keluarga, anak, cucu, dan akan lebih terlayani, terawat, serta terlindungi. Oleh karena itu keberadaan Lansia, khususnya Lansia tangguh sangat penting bagi terwujudnya pembangunan keluarga. Lansia tangguh adalah seseorang atau kelompok Lansia yang sehat (secara fisik, sosial, dan mental), aktif, produktif, dan mandiri.

Bagaimana peran keluarga dalam penguatan program pembangunan keluarga Lansia?

• Mengembangkan potensi keluarga termasuk Lansia, anggota keluarga yang memiliki Lansia seyogyanya selalu berupaya memberikan peluang, bimbingan, dan motivasi untuk membantu Lansia mengembangkan potensinya.

• Mengembangkan sosial dan ekonomi keluarga, Lansia dapat diberdayakan untuk membantu mengembangkan usaha ekonomi keluarga antara lain dengan memanfaatkan kemampuan dan ketrampilan sesuai dengan minat Lansia.

• Penyemaian 8 fungsi keluarga ; Lansia dapat diberdayakan untuk membantu upaya penerapan penanaman nilai-nilai dalam 8 fungsi keluarga kepada anak dan cucu.

 

Apa yang disebut program pembangunan Lansia tangguh?

Suatu program pembangunan keluarga Lansia tangguh yang dilaksanakan melalui penerapan 7 dimensi lansia tangguh: dimensi spiritual, dimensi intelektual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional vokasional, dan dimensi lingkungan

1. Tujuan pembangunan keluarga lansia tangguh:  Meningkatkan kualitas Lansia dan pemberdayaan keluarga rentan sehingga mampu berperan dalam kehidupan keluarga.

2. Kebijakan pembangunan keluarga Lansia tangguh:

• Pengembangan kemitraan

• Penguatan komitmen para pengelola dan pelaksana

• Pemberdayaan keluarga dalam pembinaan Lansia tangguh

• Peningkatan akses dan kualitas pelayanan

3. Strategi pembangunan keluarga Lansia tangguh:

• Meningkatkan advokasi dan sosialisasi tentang pembangunan keluarga Lansia tangguh

• Meningkatkan kepedulian dan peran serta mitra.

• Meningkatkan dukungan operasional dan dukungan keberlangsungan program

• Memberdayakan keluarga yang mempunyai Lansia.

Sesi Kegiatan Lainnya

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan