PEMBINAAN KADER IMP
Deskripsi
LAPORAN PEMBINAAN KADER IMP TERKAIT PEMANFAATAN DATA VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA KELUARGA BERISIKO STUNTING
Tanggal Pelaksanaan: 19 Juli 2024
Lokasi: Rumah Kader, Desa Talang Padang, Kecamatan Paiker
Nama Kader IMP: Rika Efriati
I. Latar Belakang
Verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting merupakan langkah penting dalam upaya pencegahan stunting. Data ini digunakan untuk mengidentifikasi keluarga yang membutuhkan intervensi khusus, baik dari aspek pola asuh, gizi, maupun akses layanan kesehatan. Kader Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) berperan penting dalam proses pengumpulan, pengelolaan, dan pemanfaatan data tersebut. Oleh karena itu, pembinaan kepada kader diperlukan agar mereka memiliki pemahaman yang baik mengenai cara verifikasi, validasi, dan pemanfaatan data secara efektif.
II. Tujuan Kegiatan
- Peningkatan Kapasitas Kader: Meningkatkan kemampuan kader IMP dalam melakukan verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting.
- Penguatan Pemahaman Data: Memperkuat pemahaman kader mengenai pentingnya akurasi data dan pemanfaatannya dalam perencanaan intervensi pencegahan stunting.
- Peningkatan Kualitas Layanan: Membantu kader memanfaatkan data untuk memberikan intervensi yang lebih tepat sasaran kepada keluarga berisiko stunting.
III. Pelaksanaan Kegiatan
1. Kunjungan dan Pengenalan Awal
Pada tanggal 19 Juli 2024, tim dari Balai Penyuluhan KB Kecamatan Paiker melakukan kunjungan ke rumah Rika Efriati, Kader IMP di Desa Talang Padang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembinaan secara langsung kepada kader. Sebelum sesi pembinaan dimulai, tim dan Rika Efriati melakukan diskusi singkat tentang kendala yang dihadapi kader dalam proses verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting.
2. Penyampaian Materi Pembinaan
Penyuluh KB memberikan penjelasan tentang pentingnya data verifikasi dan validasi. Materi yang disampaikan meliputi:
- Pengertian Verifikasi dan Validasi Data: Verifikasi adalah proses pemeriksaan keakuratan data, sedangkan validasi adalah proses pengesahan bahwa data tersebut sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
- Tujuan dan Manfaat Data Keluarga Berisiko Stunting: Data ini digunakan untuk memetakan keluarga yang membutuhkan intervensi, mempermudah penyusunan program, dan membantu pengambilan keputusan yang berbasis data.
- Sumber Data: Data diperoleh dari hasil kunjungan rumah, data dari posyandu, dan laporan dari kader.
- Metode Pengumpulan Data: Kader diajarkan untuk menggunakan formulir pencatatan, aplikasi sistem informasi keluarga (SIK), dan aplikasi pencatatan elektronik jika tersedia.
- Kriteria Keluarga Berisiko Stunting: Meliputi kondisi ekonomi, pola makan anak, akses terhadap air bersih, dan status kesehatan ibu dan anak.
3. Simulasi dan Praktik Verifikasi Data
Untuk memperkuat pemahaman, dilakukan simulasi pengisian formulir verifikasi dan validasi data. Rika Efriati diminta untuk mempraktikkan pengisian data keluarga berisiko stunting menggunakan contoh kasus yang disiapkan oleh tim pendamping. Selama simulasi, Penyuluh KB memberikan bimbingan dan koreksi jika terdapat kesalahan dalam pengisian data.
4. Diskusi dan Tanya Jawab
Setelah sesi materi dan simulasi, Rika Efriati diberi kesempatan untuk bertanya terkait hal-hal yang belum dipahami. Beberapa pertanyaan yang diajukan meliputi:
- Bagaimana cara mengatasi keluarga yang enggan memberikan data yang akurat?
Jawaban: Pendekatan personal melalui komunikasi yang baik dan menjelaskan manfaat data bagi keluarga dapat membantu keluarga lebih terbuka. - Apa yang harus dilakukan jika data yang diperoleh tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan?
Jawaban: Jika data di lapangan berbeda dengan data sebelumnya, maka kader diminta untuk melakukan revisi dan melaporkan perubahan tersebut kepada Penyuluh KB.
IV. Hasil Pembinaan
- Peningkatan Pemahaman Kader: Rika Efriati memahami pentingnya data verifikasi dan validasi serta mampu menjelaskan kembali konsep tersebut.
- Kemampuan Penggunaan Formulir: Rika Efriati mampu mengisi formulir pencatatan data keluarga berisiko stunting secara mandiri setelah mengikuti simulasi.
- Kemampuan Identifikasi Keluarga Berisiko: Rika dapat mengidentifikasi kriteria keluarga yang berisiko stunting serta memahami bagaimana cara menentukan keluarga yang perlu mendapatkan intervensi.
V. Kendala dan Solusi
Kendala:
- Kesulitan Menggunakan Formulir Baru: Rika Efriati sempat mengalami kebingungan dalam mengisi kolom tertentu pada formulir verifikasi.
- Kendala Akses Data Keluarga: Beberapa keluarga di desa cenderung enggan memberikan data secara lengkap kepada kader.
Solusi:
- Pengulangan Simulasi Pengisian Formulir: Tim memberikan waktu tambahan kepada Rika Efriati untuk mengulang simulasi pengisian formulir dengan pendampingan dari Penyuluh KB.
- Peningkatan Komunikasi dengan Keluarga: Ditekankan kepada Rika Efriati pentingnya komunikasi persuasif kepada keluarga, misalnya dengan menjelaskan manfaat dari pengisian data dan jaminan kerahasiaan data keluarga.
VI. Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan:
Pembinaan kader IMP Rika Efriati di Desa Talang Padang pada tanggal 19 Juli 2024 berjalan lancar. Pembinaan ini berhasil meningkatkan pemahaman kader terkait verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting. Rika Efriati kini mampu mengidentifikasi keluarga berisiko, mengisi formulir pencatatan, serta memahami peran penting data dalam pengambilan keputusan program pencegahan stunting.
Rekomendasi:
- Pendampingan Rutin: Lakukan pembinaan lanjutan secara berkala agar kader IMP semakin terbiasa menggunakan formulir dan aplikasi pengelolaan data.
- Penguatan Komunikasi Kader: Berikan pelatihan kepada kader mengenai teknik komunikasi persuasif agar masyarakat lebih kooperatif dalam memberikan data.
- Pemanfaatan Aplikasi Digital: Jika memungkinkan, disarankan penggunaan aplikasi berbasis digital dalam pengelolaan data agar proses pencatatan lebih cepat dan akurat.
Demikian laporan ini disusun sebagai dokumentasi dan publikasi di website Kampung KB. Laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam meningkatkan kapasitas kader IMP di Desa Talang Padang dalam memanfaatkan data verifikasi dan validasi keluarga berisiko stunting.