PENYULUHAN KEPADA PUS DI POSYANDU

desa talang padang
Dipublikasi pada 09 December 2024

Deskripsi

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN KEPADA PUS HAMIL DAN PUS DENGAN BADUTA PADA KEGIATAN POSYANDU

Tanggal Pelaksanaan: 7 Oktober 2024
Lokasi: Rumah Kader, Desa Talang Padang, Kecamatan Paiker
Sasaran Kegiatan: PUS Hamil dan PUS dengan Baduta
Pendamping: Penyuluh KB dan Bidan Desa


I. Latar Belakang

Posyandu merupakan layanan kesehatan yang penting bagi ibu hamil, ibu dengan anak di bawah dua tahun (Baduta), dan balita. Posyandu tidak hanya menjadi tempat pemantauan tumbuh kembang anak, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi para ibu. Penyuluhan kepada Pasangan Usia Subur (PUS) yang sedang hamil dan yang memiliki Baduta bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang kesehatan ibu dan anak, pola asuh, serta pencegahan stunting. Upaya ini sejalan dengan program nasional pencegahan stunting dan penguatan kualitas SDM sejak dini.


II. Tujuan Kegiatan

  1. Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil: Memberikan edukasi kepada ibu hamil mengenai asupan gizi selama kehamilan, pemeriksaan kehamilan secara rutin, dan tanda bahaya kehamilan.
  2. Peningkatan Pengetahuan Ibu Baduta: Memberikan pemahaman kepada ibu dengan Baduta tentang pentingnya pola makan bergizi, pola asuh berbasis kasih sayang, dan stimulasi tumbuh kembang anak.
  3. Pencegahan Stunting: Mengedukasi para ibu mengenai pentingnya gizi seimbang selama kehamilan dan setelah kelahiran anak sebagai bagian dari pencegahan stunting.

III. Pelaksanaan Kegiatan

1. Persiapan Kegiatan
Kegiatan posyandu dilaksanakan di rumah kader pada tanggal 2 Oktober 2024. Sebelum kegiatan dimulai, kader IMP dan Penyuluh KB menyiapkan sarana dan prasarana, seperti meja registrasi, alat pengukuran tinggi dan berat badan, serta materi penyuluhan.

2. Proses Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan secara terpisah untuk dua kelompok sasaran, yaitu PUS Hamil dan PUS dengan Baduta. Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif para ibu dalam bentuk tanya jawab dan diskusi interaktif.

a. Penyuluhan untuk PUS Hamil
Penyuluhan kepada ibu hamil difokuskan pada topik-topik berikut:

  • Gizi Ibu Hamil: Penyuluh menjelaskan pentingnya konsumsi makanan bergizi, terutama sumber protein hewani, zat besi, asam folat, dan vitamin C. Disarankan juga untuk menghindari konsumsi makanan instan dan minuman berkafein.
  • Pemeriksaan Kehamilan: Ditekankan kepada ibu hamil untuk rutin memeriksakan kehamilan minimal 4 kali selama masa kehamilan (ANC - Antenatal Care). Ibu hamil didorong untuk memeriksakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan terdekat.
  • Tanda Bahaya Kehamilan: Ibu hamil diingatkan mengenai tanda-tanda bahaya kehamilan yang harus diwaspadai, seperti perdarahan, nyeri hebat, bengkak di kaki dan tangan, serta pergerakan janin yang tidak terasa.
  • Persiapan Persalinan: Ibu hamil diajak untuk mempersiapkan proses persalinan sejak awal, termasuk perencanaan tempat bersalin dan kebutuhan logistik persalinan.

b. Penyuluhan untuk PUS dengan Baduta
Penyuluhan kepada ibu dengan Baduta berfokus pada aspek berikut:

  • Gizi Anak: Edukasi tentang pentingnya pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi dan bervariasi. Ibu juga diajarkan cara membuat menu MP-ASI yang mudah dan terjangkau.
  • Pola Asuh Anak: Penyuluh menjelaskan pentingnya pola asuh berbasis kasih sayang, di mana ibu diminta untuk berinteraksi secara aktif dengan anak. Ini bertujuan untuk merangsang perkembangan kognitif, motorik, dan emosional anak.
  • Pemantauan Tumbuh Kembang Anak: Ibu diminta untuk aktif dalam kegiatan pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak di posyandu secara rutin setiap bulan.
  • Stimulasi Perkembangan Anak: Ibu diajarkan cara merangsang perkembangan anak dengan bermain, berbicara, dan melatih keterampilan motorik halus dan kasar.

3. Diskusi dan Tanya Jawab
Setelah sesi penyuluhan selesai, peserta dipersilakan mengajukan pertanyaan. Beberapa pertanyaan dari peserta adalah:

  • Bagaimana cara menambah nafsu makan anak yang sulit makan?
    Jawaban: Disarankan memberikan variasi menu dan menciptakan suasana makan yang menyenangkan. Jika masalah berlanjut, ibu diminta berkonsultasi ke fasilitas kesehatan.
  • Kapan sebaiknya ibu hamil minum tablet tambah darah (TTD)?
    Jawaban: Tablet tambah darah (TTD) sebaiknya diminum setiap hari, terutama pada malam hari sebelum tidur, karena penyerapannya lebih efektif saat perut kosong.

IV. Hasil Kegiatan

  1. Jumlah Peserta:

    • PUS Hamil: 5 orang
    • PUS dengan Baduta: 7 orang
  2. Peningkatan Pemahaman Ibu Hamil: Ibu hamil memahami pentingnya gizi seimbang selama kehamilan dan pentingnya memeriksakan kehamilan secara rutin. Mereka juga mengenali tanda-tanda bahaya kehamilan.

  3. Peningkatan Pemahaman Ibu Baduta: Ibu dengan Baduta memahami pentingnya pemberian MP-ASI yang bervariasi dan pola asuh berbasis kasih sayang. Mereka juga memahami pentingnya pemantauan tumbuh kembang anak di posyandu secara rutin.

  4. Peningkatan Partisipasi: Para ibu menunjukkan antusiasme dalam sesi diskusi dan tanya jawab, terutama terkait pengasuhan anak dan cara mengatasi anak yang sulit makan.


V. Kendala dan Solusi

Kendala:

  • Waktu Pelaksanaan: Beberapa ibu terlambat hadir di posyandu karena harus menyelesaikan pekerjaan rumah terlebih dahulu.
  • Kesulitan Membuat MP-ASI: Beberapa ibu mengaku kesulitan membuat MP-ASI yang bervariasi karena keterbatasan bahan pangan di rumah.

Solusi:

  • Penyesuaian Waktu Kegiatan: Waktu pelaksanaan posyandu diusulkan agar dimulai sedikit lebih siang agar ibu-ibu yang sibuk dengan pekerjaan rumah bisa hadir tepat waktu.
  • Edukasi Menu MP-ASI: Tim penyuluh memberikan panduan pembuatan MP-ASI berbasis bahan lokal yang mudah diperoleh, seperti ubi, pisang, dan sayuran hijau.

VI. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan:
Kegiatan posyandu pada 2 Oktober 2024 di rumah kader Desa Talang Padang berjalan dengan baik. Penyuluhan kepada PUS Hamil dan PUS dengan Baduta berhasil meningkatkan pemahaman ibu terkait kesehatan kehamilan, gizi anak, dan pola asuh berbasis kasih sayang. Para ibu menunjukkan antusiasme dalam diskusi dan simulasi, terutama terkait pengasuhan dan pemberian MP-ASI.

Rekomendasi:

  1. Jadwal yang Fleksibel: Posyandu diusulkan dilaksanakan di jam yang lebih fleksibel agar lebih banyak ibu yang dapat hadir.
  2. Edukasi MP-ASI Berbasis Bahan Lokal: Disarankan untuk melibatkan ibu dalam praktik membuat MP-ASI menggunakan bahan lokal yang mudah diakses.
  3. Pemantauan Lanjutan: Dilakukan pemantauan berkala terhadap PUS Hamil dan PUS dengan Baduta agar status kesehatan ibu dan anak tetap terjaga.

Demikian laporan ini disusun sebagai dokumentasi dan publikasi di website Kampung KB. Semoga laporan ini dapat menjadi rujukan bagi kegiatan serupa di masa mendatang.


Sesi Kegiatan Reproduksi

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan