PEMBINAAN KELOMPOK KEGIATAN BKB, BKR DAN BKL
Deskripsi
KEGIATAN PEMBINAAN KELOMPOK KEGIATAN BKB, BKR, DAN BKL
Tanggal Kegiatan: 20 Maret 2024
Lokasi: Rumah Kepala Desa Talang Padang
Peserta: Pengurus dan Anggota Kelompok BKB, BKR, dan BKL Desa Talang Padang
Pelaksana: Penyuluh Keluarga Berencana (KB) dan Kader IMP
I. Latar Belakang
Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), dan Bina Keluarga Lansia (BKL) merupakan bagian penting dalam mendukung program pembangunan keluarga. Ketiga kelompok ini berperan strategis dalam pengasuhan balita, pembinaan remaja, serta perlindungan dan pemberdayaan lansia.
Agar peran kelompok BKB, BKR, dan BKL lebih optimal, diperlukan pembinaan secara berkala. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan anggota kelompok agar dapat memberikan layanan yang lebih efektif kepada sasaran masing-masing. Oleh karena itu, pada tanggal 20 Maret 2024, dilakukan kegiatan pembinaan di rumah Kepala Desa Talang Padang dengan menghadirkan pengurus dan anggota dari kelompok BKB, BKR, dan BKL di desa tersebut.
II. Tujuan Kegiatan
- Meningkatkan Kapasitas Pengurus dan Anggota: Meningkatkan pemahaman pengurus dan anggota kelompok BKB, BKR, dan BKL terkait peran dan tugas masing-masing.
- Penguatan Peran Kelompok: Memperkuat sinergi antara kelompok BKB, BKR, dan BKL dalam mendukung program Keluarga Berencana dan pencegahan stunting.
- Pengembangan Inovasi Kegiatan: Mendorong pengurus dan anggota kelompok agar dapat menciptakan program kegiatan yang inovatif sesuai kebutuhan keluarga balita, remaja, dan lansia.
III. Pelaksanaan Kegiatan
1. Persiapan Kegiatan
- Penyuluh KB berkoordinasi dengan Kepala Desa Talang Padang untuk penentuan lokasi dan waktu kegiatan.
- Materi pembinaan disusun oleh Penyuluh KB dan difokuskan pada pemahaman peran BKB, BKR, dan BKL, pengelolaan kelompok, serta penguatan sinergi antar-kelompok.
- Media pembelajaran yang disiapkan meliputi leaflet, buku pedoman pengelolaan kelompok, dan alat bantu visual (slide presentasi).
2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 12.00 WIB. Proses pembinaan dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Pembukaan
Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala Desa Talang Padang. Dalam sambutannya, Kepala Desa menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pengurus dan anggota kelompok BKB, BKR, dan BKL. Kepala Desa mengingatkan pentingnya kolaborasi antara kelompok ini dengan Pemerintah Desa dalam mendukung program pembangunan keluarga, terutama dalam pencegahan stunting dan pengasuhan anak yang lebih baik.
b. Sesi Materi dan Diskusi
-
Pemahaman Peran dan Fungsi BKB, BKR, dan BKL
Penyuluh KB menjelaskan secara terperinci peran dan fungsi dari ketiga kelompok tersebut, yaitu:- BKB (Bina Keluarga Balita): Kelompok yang bertujuan membina orang tua dan pengasuh balita agar mampu melaksanakan pola asuh yang berkualitas. BKB juga bertugas memberikan pemahaman kepada orang tua mengenai pentingnya stimulasi tumbuh kembang anak.
- BKR (Bina Keluarga Remaja): Kelompok yang membina keluarga dengan remaja, bertujuan mengedukasi remaja tentang kesehatan reproduksi, pencegahan pernikahan dini, serta pengelolaan emosi dan pengembangan karakter remaja.
- BKL (Bina Keluarga Lansia): Kelompok yang berperan dalam pemberdayaan dan perlindungan lansia agar mereka tetap produktif dan mandiri. BKL bertugas membantu lansia dalam mengelola kesehatannya, menjaga mental positif, dan mendukung aktivitas sosial lansia.
-
Pengelolaan Kelompok
Penyuluh KB memberikan panduan pengelolaan kelompok yang baik, mulai dari pengelolaan administrasi, pengelolaan keuangan, hingga pengelolaan kegiatan rutin. Penyuluh menekankan pentingnya pencatatan kegiatan dan pembuatan laporan rutin agar semua aktivitas kelompok terdokumentasi dengan baik. -
Penguatan Sinergi Antar-Kelompok
Para peserta diminta untuk mengidentifikasi potensi kolaborasi antara BKB, BKR, dan BKL. Salah satu contoh kolaborasi yang diusulkan adalah:- Kegiatan Posyandu: BKB mendukung pengasuhan balita, BKR dapat mengarahkan remaja untuk ikut serta sebagai relawan, dan BKL dapat membantu dengan peran lansia yang masih produktif.
- Pengelolaan Data Keluarga: Kelompok BKB, BKR, dan BKL didorong untuk membantu pengelolaan data keluarga berisiko stunting, seperti data ibu hamil, balita stunting, remaja yang berpotensi putus sekolah, dan lansia yang membutuhkan perhatian khusus.
c. Diskusi dan Tanya Jawab
Peserta diberikan waktu untuk bertanya dan berdiskusi. Beberapa pertanyaan yang muncul di antaranya:
-
Bagaimana cara BKR mencegah pernikahan dini?
Jawaban: Melalui penyuluhan kepada remaja dan orang tua remaja, termasuk kolaborasi dengan sekolah, sehingga remaja memiliki pemahaman yang cukup tentang risiko pernikahan dini. -
Apa yang bisa dilakukan BKL agar lansia tetap produktif?
Jawaban: Lansia dapat dilibatkan dalam kegiatan produktif seperti pelatihan keterampilan (misal, pembuatan kerajinan tangan) atau mendukung kegiatan Posyandu.
IV. Hasil Kegiatan
-
Jumlah Peserta
- Total peserta yang hadir: 20 orang
- Peserta terdiri dari pengurus dan anggota kelompok BKB, BKR, dan BKL Desa Talang Padang.
-
Peningkatan Kapasitas Peserta
- Peserta memahami peran masing-masing kelompok (BKB, BKR, BKL) dan cara menjalankan tugas dengan lebih baik.
- Peserta memahami cara mengelola kelompok dan menyusun laporan kegiatan.
- Peserta mampu menyusun rencana kolaborasi antar-kelompok dalam kegiatan Posyandu dan pencegahan stunting.
V. Kendala dan Solusi
Kendala
- Keterbatasan Waktu: Waktu kegiatan terbatas sehingga diskusi kelompok tidak maksimal.
- Ketersediaan Media Visual: Tidak semua peserta terbiasa dengan penggunaan media visual seperti slide presentasi.
Solusi
- Perpanjangan Waktu Diskusi: Kegiatan selanjutnya akan memberikan waktu diskusi yang lebih panjang agar peserta dapat menyampaikan ide dan pertanyaan secara maksimal.
- Penguatan Melalui Leaflet: Penyuluh KB akan membagikan leaflet atau panduan cetak kepada peserta sebagai bahan referensi tambahan.
VI. Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
Kegiatan pembinaan kelompok BKB, BKR, dan BKL pada tanggal 20 Maret 2024 berjalan lancar. Peserta menunjukkan antusiasme dan memahami peran masing-masing kelompok. Kolaborasi antar-kelompok juga mulai dirancang untuk mendukung kegiatan Posyandu dan pencegahan stunting.
Rekomendasi
- Pendampingan Rutin: Disarankan untuk melakukan pembinaan secara rutin agar pengelolaan kelompok semakin baik.
- Kolaborasi Kegiatan: BKB, BKR, dan BKL diharapkan dapat menyusun rencana kolaboratif di tingkat desa, terutama pada kegiatan Posyandu.
- Peningkatan Kapasitas Pengurus: Pengurus kelompok perlu dilatih lebih lanjut mengenai administrasi, pengelolaan keuangan, dan pembuatan laporan kegiatan.
Laporan ini disusun sebagai dokumentasi kegiatan dan dapat dipublikasikan di website Kampung KB.