Gambaran Umum
SEJARAH SINGKAT KELURAHAN LOLOAN BARAT
Sejarah adalah merupakan rentetan
peristiwa/kejadian dimasa lampau yang perlu kiranya kita ketahui dan kita catat
sebagai pedoman/ landasan berpijak bagi generasi penerus dalam mengisi
pembangunan. Berpedoman kepada sejarah nantinya kita akan tahu apa yang telah
terjadi dimasa lampau dan bagaimana kenyataan sekarang serta apa yang harus
kita perbuat untuk dimasa yang akan datang. Sejarah Kelurahan Loloan Barat
sebenarnya tidak jauh beda dengan sejarah terbentuknya.
Sejarah Loloan Timur dan Loloan Barat
di Jembrana berawal dari dibukanya pelabuhan atau lebih dikenal dengan nama
Bandar Pancoran oleh Daeng Nachoda tahun 1669 masehi, atas seijin Raja Jembrana
I Gusti Arya Pancoran IV. Disekitar Bandar Pancoran terbentuklah komunitas
masyarakat yang dinamakan Kampung Pancoran pada Tahun 1675, di Timur Sungai Ijo
Gading mulai terbentuk Kampung Timur dan Banjar Mertasari. Setelah masuknya
rombongan eskuadron keturunan Sultan Pontianak yang bernama Syarif Abdullah Bin
Yahya Al Qadri yang lebih dikenal dengan nama Syarif Tua Loloan pada tahun 1798
masehi, maka atas seijin Raja I Gusti Agung Arya Putu seloka (Raja Jembrana)
dari Dinasti Mengwi. Syarif Abdullah Bin Yahya Al Qadry diberikan hak mendiami
tanah seluas ± 80 hektar di kanan dan kiri Sungai Ijo Gading. Kemudian Syarif
Tua mulai membuka sebuah perkampungan di Timur dan Barat Sungai, kedua kampung
tersebut bernama Loloan.
Oleh Syarif Tua loloan, wilayah Timur
sungai dijadikan tempat untuk pengajaran ilmu agama dan di Barat sungai
dijadikan administrasi perdagangan dan perekonomian. Pada tahun 1930 raden
Hardjodisumo selaku perbekel Loloan (setingkat Camat pada jaman Belanda)
mengangkat H. Basuni sebagai Kepala Desa Loloan
dengan menjadikan roda pemerintahan di Barat sungai. Kemudian pada tahun
1940 di bentuk Desa Loloan Barat dengan Kepala Desa bernama Ali Bin H Kasan,
lalu wilayah Loloan Barat di bagi menjadi 3 (tiga) banjar, yaitu:
1.
Banjar Pertukangan
2.
Banjar Kerobokan
3.
Banjar Terusan
Adapun tokoh-tokoh
masyarakat yang pernah menjadi perbekel/Lurah Loloan Barat dari awal yanag
diketahui sampai sekarang yaitu :
1. H.
BASUNI (1930 – 1940)
2. H.
KASANI (1940)
3. HUSNEN
4. HANAFI
5. EDI
SATUAN (1985 – 1991)
6. BAMBANG
7. RAI
BUDI
8. KOMANG
SINATRA
9. EDI
SUDARSO (1995 - 2004)
10. Drs.
SADIKIN (2004 - 2005)
11. PUTU
SUDITA (2005-2007)
12. Drs.
SADIKIN (2007 - 2017)
13. AHMADI,
SH (2017 - 2019)
14. AHMAD
MA’MUN, SE (2019 – Sekarang)
Demikianlah
sekelumit sejarah singkat Kelurahan Loloan Barat, guna dipergunakan sebagai
pegangan, dengan harapan agar generasi muda mengetahui bahwa Kelurahan Loloan
Barat mempunyai peranan yanag penting dalam sejarah terbentuknya Kota Negara.
VISI
“TERWUJUDNYA
MASYARAKAT LOLOAN BARAT YANG SEJAHTERA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN
PROFESIONALISME SUMBER DAYA MANUSIA YANG DILANDASI SEMANGAT KEBERSAMAAN,
KEWIRAUSAHAAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT”.
MISI
1. Mewujudkan
pemerintah yang bersih dan akuntabel melalui penyelenggaraan pemerintah yang
aspiratif, partisipatif dan transparan.
2. Meningkatkan
perekonomian daerah melalui optimalisasi potensi basis dan pemberdayaan
masyarakat.
3. Meningkatkan
kualitas pelayanan dibidang kesehatan, pendidikan dan sosial dasar lainnya.
4. Meningkatkan
kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana publik dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan.
5. Meningkatkan
ketentraman dan ketertiban umum dalam kehidupan bernegara.
KONDISI
DAN POTENSI KELURAHAN LOLOAN BARAT
A. Kondisi
Fisik
Mengenai
kondisi fisik Kelurahan Loloan Barat dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Letak
wilayah
Kelurahan
Loloan Barat berada di wilayah Kecamatan negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi
Bali, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
-
Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Lelateng
-
Sebelah Selatan
berbatasan dengan Kelurahan Lelateng
-
Sebelah Timur berbatasan
dengan Kelurahan Loloan Timur
-
Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Lelateng
b. Keadaan
Tanah
Keadaan
tanah di Kelurahan Loloan Barat adalah gembur dan berwarna Hitam /Abu-abu.
c. Iklim
Kondisi
iklim Kelurahan Loloan Barat tidak berbeda jauh dengan daerah-daerah yang ada
di Indonesia. Pada umumnya iklim yang berlaku tergantung 2 (dua) musim, yakni
musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan dan kemarau sangat sulit dideteksi
akhir-akhir ini dengan suhu udara rata-rata 28 o C dan curah hujan mencapai 1.57 cm pertahun.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 5022
Jumlah Kepala Keluarga 1027
Jumlah PUS 760
Keluarga yang Memiliki Balita 221
Keluarga yang Memiliki Remaja 525
Keluarga yang Memiliki Lansia 345
Jumlah Remaja 872
Total
627Total 133
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Tidak Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Tidak Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
Gusti Ayu Megawati, A.Md.Keb 199105182022212002 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Tidak Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
0 orang pokja terlatih dari 10 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |