Gambaran Umum


PROFIL DESABUKIT SUBAN

2.1    Kondisi Desa

2.1.1   Sejarah Desa

Nama Desa Bukit Suban diambil dari nama sebuah Bukit Dua Belas yang berdekatan dengan Bukit Pal yang konon dikenal oleh orang – orang rimba di huni oleh Burung – burung  yang diberi nama Suban yang sangat dikenal oleh orang – orang rimba yang berada di dekat Bukit Dua Belas yang saat ini menjadi perbatasan antara Desa Bukit Suban.

        Pemukiman penduduk desa pertama kali adalah para Suku Anak Dalam ( Kubu ) dan Kemudian diadakan program pemerintah Tranmigrasi dari Pulau Jawa ( Sunda, jawa Timur, dan jawa tengah) sekitar tahun 1984an, tepatnya di KUPT. Hitam Ulu X ( SP.I ). Yang saat itu masih bergabung dengan Kabupaten Sarolangun Bangko ( Sarko ) Kecamatan Pauh Propinsi Jambi.

        Maksud kedatangan penduduk ke Desa ini pertama kali adalah sebagai peserta Tranmigrasi yang dikirim oleh Pemerintah dalam upaya meningkatkan hasil perkapita yang saat  orde Baru disebut dengan Repelita Pembangunan. Pada saat menetap ini untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga akan beras di beri jatah oleh pemerintah selama 1 tahun, kemudian mereka mulai mengolah lahan untuk tanaman pangan (padi) dan selanjutnya pada tahun 1990 an Lahan usaha yang mereka dapatkan dicarikan oleh Bapak Angkat sebuah Perusahaan PT.SAL untuk membuka lahan yang ditanami kelapa sawit  yang ternyata hasilnya cukup baik dan berkembang sampai saat sekarang. Perkembangan penduduk desa mengalami arus kenaikan dari periode ke periode seperti pada akhir tahun 2004 berjumlah   3500 Jiwa dan awal 2011 ± 5.629. hingga sampai saat ini tahun 2021 menjadi 6.206   jiwa.

        Sesuai perkembangan sistem administrasi pemerintahan di Indonesia, sebutan desa sewaktu berdiri adalah KUPT (Unit ) yang dikepalai oleh seseorang yang disebut dengan Kepala KUPT. Setelah diberlakukan UU No. 5 tahun 1979 tentang pemerintah desa, maka pada tahun 1986 ditunjuklah seorang Penjabat Sementara Kepala Desa telah tercatat 5 orang pemimpin desa seperti disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut:

 

 

 

 

 

Tabel 1. Perkembangan Kepemimpinan Desa Bukit Suban

No

Nama

TahunMenjabat

Sebutan

1

SUTARDI

1984-1985

Kepala KUPT

2

NAWAWI

1986

PJS KepalaDesa

3

DAUD.PM

1986-1987

PJS KepalaDesa

4

SUGIMIN

1987-2003

KepalaDesa

5

PUJIYONO. S.Pdi

2004-2014

KepalaDesa

6

MUJITO

2014 - 2015

PJS.KepalaDesa

7

MUJITO.,S.Pd

2016 - 2021

KepalaDesa

8

MUJITO. S.Pd

2022

PJS.KepalaDesa

9

M RAMLI

2023 - 2028

KepalaDesa

           

Pemimpin pertama desa secara administratif pada tahun 1984 dengan kepala KUPT , sesuai dengan perkembangan peraturan tentang pemerintahan desa, ditunjuk seorang PJS kepala desa yang memimpin desa sampai tahun 1986 – 1987 awal, dan setelah itu diadakan pemilihan kepala desa definitif oleh masyarakat , dan sudah terjadi 4 kali pemilihan kepala desa sampai sekarang.

2.1.2   Demografi

Pada tahun 1984 terdapat 445 KK dan 850 an jiwa  ( dan terjadi kenaikan penduduk sampai tahun 2021 ) jumlah penduduk di Desa ini adalah sebanyak 6.206 orang/jiwa yang terdiri dari 3.186 jiwa laki – laki dan 3.020 Jiwa Perempuan dan 1.824 KK. Penduduk berasal dari berbagai suku bangsa yang hidup berdampingan secara damai dengan komposisi sebahagian besar (80%) beragama Islam dan sisanya 20% beragama lainnya yaitu Budha (Animisme,Kristen Protestan/Katolik (Tabel 2).

Tabel 2. Struktur Penduduk Desa Bukit Suban Berdasarkan Agama.

No

Agama

Jumlah (KK)

Jumlah (Jiwa)

Presentase %

1

Islam

1.486

5644

80,63

2

Kristen

181

226

  11,03

3

Hindu

0

0

0,0

4

Budha

0

0

0,0

5

Lainnya

157

140

8,3

 

Jumlah

1.824

6050

100

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mata pencaharian utama penduduk adalah petani dan perkebunan yang menunjukkan sebagai desa pertanian dan perkebunan. Lebih dari separuh (58,2%) merupakan petani (kelapa sawit dan padi sawah) dan sekitar 20,7% merupakan Pekerja srabutan. dan (13,7%) penduduk bekerja sebagai karyawan diperkenunan milik PT.SAL, sedangkan sisanya sekitar 7,4% bekerja sebagai pegawai negeri (guru dan pegawai kesehatan) dan pedagang, TNI, Polri dan tukang. Sumber pendapatan lain masyarakat desa diluar sektor pertanian dan perikanan laut adalah usaha rumah walet dan perdagangan dan Wisata.

 

Tabel 3.StrukturPendudukDesa Bukit SubanBerdasarkan Mata PencaharianUtama

No

Mata Pencaharian

Jumlah (orang)

Proporsi %

1

PNS

27

3,12

2

ABRI

2

0,05

3

POLRI

2

0,05

4

KaryawanSwasta

359

12,66

5

Wiraswasta/Dagang

372

3,07

6

Tukang

47

0,76

7

Petani

1328

61,23

8

Nelayan

0

0,0

9

Lainnya

7

19,18

 

Jumlah

2144

100

Catatan :Sesuaikandengan format Desa

 

Tabel 4.PerubahanPopulasiPendudukAlamiahdanAkibatMigrasiDesaBukit  Suban

No

Uraian

Jumlah (jiwa)

1

Populasiawal

6.206

2

Pertambahanalamiah

 

 

Lahir

12

 

Mati

4

3

Pertambahan migrant

0

 

Masuk

0

 

Keluar

20

4

Pertumbuhan (%)

0.9

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                           

                                                                   

Tabel 5.JumlahPendudukDesa Bukit SubanBerdasarkanStrukturUmur

No

KelompokUmur

Jumlah (orang)

Proporsi %

1

0-5 tahun

780

11,31%

2

6-12 tahun

814

11,81%

3

13-50 tahun

4243

61,53%

4

51-60 tahun

588

8,52%

5

60 tahunkeatas

470

6,81%

 

Jumlah

6895

100%

 

 

 

 

 

 

 

 

Catatan: SesuaikandenganKondisi Data Desa

Laju pertumbuhan penduduk relatif masih rendah, dan dapat dipahami mengingat sejak beberapa tahun terakhir kesadaran masyarakat untuk mengikuti program Keluarga Berencana cukup tinggi, Pasangan usia muda pada umumnya cenderung memiliki jumlah anak sebanyak 2 orang. Namun, kalau dicermati sejak beberapa tahun sebelumnya, misalnya dari data sejarah desa diperoleh bahwa desa ini mulai dihuni pada tahun 1984. Diperkirakan pada waktu itu hanya ada 445 kepala keluarga, tetapi setelah tahun 2011 diperoleh data bahwa jumlah penduduk sebanyak 1.773 Kepala keluarga. Dengan perkiraan kasar saja dapat dikatakan bahwa selama 27 tahun terakhir jumlah penduduk telah bertambah sebanyak 1,325 Kepala keluarga Angka pertambahan yang demikian besar ini dapat dipahami bahwa jumlah anak pasangan subur di desa ini adalah sebesar 7–9 orang. Keadaan lain yang perlu dipertimbangkan adalah migrasi penduduk pada waktu sebelumnya sangat besar, dengan tujuan migrasi tidak hanya menjadi karyawan tetapi juga membuka lahan perkebunan kelapa sawit, kebun karet, persawahan, dan lainnya. Proses pergerakan penduduk ini tidak hanya dilakukan oleh Suku Kubu, tetapi juga oleh Suku Jawa, Batak, Kerinci , padang dan suku lainnya.

a.         Aksessibilitas dan Transportasi

Aksesibilitas terhadap desa pada saat ini masih mengalamai kendala mengingat banyak jalan aspal menuju Kota Kabupaten banyak yang sudah rusak Perjalanan dari Kota Jambi memakan waktu lebih kurang 5 Jam (  jalan darat). Lebih detail mengenai aksesibilitas desa dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.

 

 

 

 

Tabel 7.JarakdanWaktuTempuhAksesibilitasDesa Bukit SubanKecamatan Air HitamKabupatenTanjungSarolangun

No

JarakDesadari

Jarak (km)

Waktu (Jam)

Biaya (Rp)

AlatTransportasi

1

PasarTerdekat

2

0,10

5.000

Ojek motor

2

Kecamatan ( Jernih )

25

0,25

25.000

Ojek Motor

3

Kabupaten (Sarolangun)

97

2

100,000

Ojek Motor

3

Propinsi

250

5

125,000

Travel

 

Untuk mencapai Desa Bukit Suban ini dapat ditempuh  melalui jalan darat . Untuk pengunjung yang berasal dari Jambi, perjalanan darat terdekat adalah melalui jalan simpang Tiga Jalan Pauh sampai ke ujung perbatasan Kabupaten Sarolangun. Dari sini sementara dapat ditempuh kurang lebih satu jam perjalanan mengingat jalan aspal rusak sehingga akan memperlambat perjalanan para pengunjung, Para pengunjung untuk menuju Desa Bukit Suban, harus melewati beberapa desa antara lain Desa Lubuk Kepayang, Desa Baru, Desa Semurung, Desa Jernih, Desa Lubuk Jering, dan Desa Pematang Kabau, dan harus menempuh jarak 10 Km perjalanan pengunjung untuk sampai di Desa Bukit Suban.

 

2.1.3   Keadaan Sosial

Desa Bukit Suban merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku, mulanya desa ini dihuni oleh para  keluarga suku anak dalam ( kubu ) dan pendatang dari Pulau Jawa sekitar tahun 1984/85 an, tepatnya di Desa Bukit Suban, Maksud kedatangan penduduk ke desa ini pertama kali adalah sebagai peserta Tranmigrasi yang diadakan dari Dinas Nakertran. Pada saat menetap ini untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga akan beras, kemudian mereka mulai mengolah lahan untuk tanaman pangan (padi) dan selanjutnya menanam kelapa sawit, karet, yang ternyata hasilnya cukup baik dan berkembang sampai saat sekarang. Perkembangan penduduk desa mengalami arus turun naik dari periode ke periode seperti pada akhir tahun 2011 an dan awal 1988an jumlah penduduk datang cukup banyak, tetapi mulai tahun 1996an jumlah pendatang semakin sedikit dan bahkan sebagian kembali ke jawa.

 

 

 

 

2.1.4   Keadaan Ekonomi

Kehidupan masyarakat desa Bukit Suban yang didukung oleh sumberdaya tanah darat dan tanah gambut mengakibatkan terdapat 2 kelompok besar sumber mata pencaharian utama masyarakat desa yaitu Perkebunan kelapa sawit dan perkebunan karet (70 %) dan Petani (20%  padi) serta sisanya bergerak dibidang jasa & perdagangan. Sampai bulan September 2016 penduduk desa tercatat 6012 orang/jiwa dengan jumlah laki-laki 3.110 jiwa  dan 2909 jiwa  perempuan.  Namun demikian potensi daratan luas yang dimiliki desa sangat menjanjikan bagi pengembangan kehidupan masyarakat desa untuk dapat hidup dengan sejahtera .

2.2    KONDISI PEMERINTAHAN DESA

2.2.1   Pembagian Wilayah Desa

Desa Bukit Suban terletak di ujung sebelah Utara Kabupaten Sarolangun yang berbatasan dengan kabupaten Merangin, secara geografis desa ini berada pada Ulu Sungai Air Hitam. Secara Administratif desa Bukit Suban berada di Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi.  Desa Bukiit Suban terdiri dari 49 RT dan 9 Dusun. Desa/WILAYAH ini memiliki luas wilayah 15.000  ha yang berbatasan langsung dengan :

a.         Sebelah Utara      : Taman Nasional Bukit Dua Belas

b.        Sebelah Selatan   : Desa Papit dan Desa Karang Berahi  Kecamatan Pamenang

c.         Sebelah Barat      : Desa Bunga Antoi Kabupaten Merangin

d.        Sebelah Timur      : Desa Pematang Kabau Kabupaten Sarolangun

Sebagai desa yang terletak di ujung perbatasan Kabupaten Sarolangun dan ujung barat Kecamatan Air Hitam dan tempat salah satu penduduk asli Propinsi Jambi desa ini layak menjadi salah satu desa tujuan wisata alam .  Umumnya masyarakat desa membangun model rumah minimalis yang menggunakan bahan utama berupa kayu dan batu bata. Distribusi penduduk desa Bukit Suban terbagi dalam 9 dusun yaitu :

1. DusunSIDO MULYO

2. DusunSIDO MUKTI

3. DusunMARGA RAHAYU

4. DusunCATUR MULYO

5. DusunSUMBER REJEKI

6. DusunNAMBAH DADI

7. DusunKEDUNG MULYO

8. DusunMEKAR JAYA

9. DusunBUKIT PAL MAKMUR

Kawasan pemukiman pusat meliputi lokasi Dusun Sumber Rejeki yang meliputi RT 28 dan RT 27 dan Dusun Sido Mukti yang terdiri dari RT 09 merupakan konsentrasi kegiatan penduduk untuk desa ini. Kawasan pemukiman pusat atau disebut juga oleh masyarakat dengan lokasi ”Pasar dan wisata” merupakan kawasan pemukiman penduduk yang berlokasi di pusat desa, dilalui oleh jalan utama desa yang menghubungkan desa ini dengan Desa Pematang Kabau  dari arah Timur dan  di sebelah Barat dengan Desa Bunga Antoi.

Kawasan Pemukiman Dusun Pemberdayaan dan Dusun Masyarakat merupakan kelompok pemukiman penduduk yang berlokasi di kawasan seberang sungai dan seberang jalan andasal  kalau dilihat dari pusat desa. Penduduk yang bermukim di sini pada umumnya bermata pencaharian sebagai Petani perkebunan. Rumah penduduk di lokasi ini umumnya dibangun berjejer di pinggir jalan lingkungan dengan posisi  berhadapan.

Beberapa penduduk di kawasan pemukiman ini membuka toko kebutuhan Saprodik dan warung makanan.  Di Desa Bukit Suban juga terdapat 17 musholla dan 9 Masjid, sumur umum (bor) dan bangunan SD N No.163/VII Bukit Suban Luar dan SD. 175/VII Bukit Suban Dalam, 1 Madrasyah Ibtidaiyah, 1 MTS dan 1 SLTP serta 1 SMK Negeri 8 Sarolangun. Yang semuanya dapat di akses melalui jalan darat.

 

Penggunaandan Status KepemilikanLahan

Desa Bukit Suban memiliki luas daratan lebih kurang 15.000 Ha yang sebahagian besar (46,7%) Perkebunan perusahaan sedangkan yang ( 53,3 % ) lahan Pekarangan dan lahan usaha pertanian warga Desa Bukit Suban.

Tabel 6.KomposisiPenggunaanLahanDesa Bukit Suban

No

PenggunaanLahan

Luas (ha)

Persentase %

1

Pemukiman

604

4,0266

2

KebunKelapasawitdankaret

12.140

80,933

3

Sawah

175

1,167

4

Gambut

365

2,43

5

Pasardanfasilitasumum

35

0,233

6

Lain-lain

1.681

11,206

 

Jumlah

15.000

100

 

 

 

2 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
4314
Jumlah Kepala Keluarga
1510
Jumlah PUS
1011
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
371
Keluarga yang Memiliki Remaja
320
Keluarga yang Memiliki Lansia
347
Jumlah Remaja
1125
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
712
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
299

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Perusahaan (CSR)
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Dian Widya cahyani
199210282022212003
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 5 orang pokja terlatih
dari 19 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan