PESANTREN LANSIA

KAMPUNG KB DESA WISATA RPPA MARGA ASASTA MANGUNSARI
Dipublikasi pada 03 January 2025

Deskripsi

Beran, Mangunsari - Pesantren Lansia Batch 3 sudah dimulai sejak Sabtu, 4 Januari 2025. Dalam Pesantren ini kembali diikuti oleh peserta dari berbagai daerah. Ada peserta lama dan ada pula peserta baru. Semangat dan antusiasme peserta tinggi dilihat dari senyuman dan mengikuti arahan dari pada mubaligh yang mengisi acara tersebut.  Salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh lansia untuk mencegah atau mengurangi beban dari masalah-masalah yang mereka hadapi adalah dengan lebih mendekatkan diri pada sang Pencipta, melalui ibadah, doa dan penyembahan. Dalam hal ini tingkat religiusitas yang tinggi sangat dibutuhkan oleh lansia agar mereka terhindar dari kesepian. Dengan terlibat dalam kegiatan keagamaan seseorang akan merasa kuat dan merasakan kedamaian batin.

Aspek spiritual sangat berperan, baik bagi laki-laki maupun perempuan lansia dalam mengatasi kesepian dan kehampaan diri mereka. Jika lansia memperoleh dukungan spiritual yang cukup, mereka akan menjadi lebih berdaya dan lebih percaya diri untuk menghadapi kehidupan di hari-hari mendatang. Lansia yang merasa dekat dengan Tuhan, maka kehilangan yang dirasakan tadi dapat segera digantikan melalui kedekatannya dengan Tuhan. Lansia yang religius mampu mengatasi perasaan kesepiannya. Namun, kenyataan yang terjadi adalah bahwa tidak semua lansia memiliki kebutuhan religius yang kuat.

Menurut penelitian yang dilakukan di PWRI Sumatera Barat, terlihat hasil bahwa orang subjek (75%) memiliki perasaan kesepian yang rendah. Religiusitas pada lansia pensiunan PWRI berada pada kategori tinggi (85%). Dengan demikian, semakin tinggi religiusitas maka akan semakin berkurang kesepian yang dirasakan oleh lansia, begitu juga sebaliknya. Jadi dapat dikatakan bahwa lansia yang memiliki religiusitas yang tinggi lebih mampu mengatasi perasaan kesepian yang dirasakannya.

Kualitas beragama yang semakin baik pada lansia akan berdampak pada kehidupan yang dijalaninya, dimana semakin religius seseorang maka segala perbuatannya akan selalu terarah pada ajaran agama yang diyakininya, sehingga dalam menghadapi masalah, seseorang tidak langsung menanggapinya dengan sikap negatif seperti stres dan depresi. Individu yang religius menyadari bahwa semua masalah itu datang dan bersumber dari Allah, sehingga apapun yang terjadi individu akan mampu mengatasinya dengan lebih mendekatkan diri pada Allah melalui ibadah, do’a, dan penyembahan. Penelitian Johnson & Mullins (1989) memperlihatkan bahwa keterlibatan religius memberikan kontribusi positif terhadap penyesuaian diri lansia, dimana keterlibatan beragama berhubungan dengan aspek sosial dan emosional dari kesepian. Secara sosial, partisipasi dalam kegiatan keagamaan menyediakan kesempatan kepada lansia untuk mendukung relasi sosialnya dengan orang lain. Secara emosional, kepercayaan beragama menyediakan jaminan pada lansia berupa nilai dan kepercayaan dalam hidupnya yang relatif mampu mengatasi kehilangan dalam kontak sosial.

Sesi Kegiatan Kasih Sayang

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan