Ketahanan Keluarga Berbabasis Kelompok Kegiatan (Poktan)
Deskripsi
Pemberitahuan Pegetahuan dan Tumbuh Kembang Remaja
Kriteria seseorang dikatakan remaja menurut WHO (World Health Organization) adalah Seseorang yang berusia 10-24
tahun, sedangkan menurut BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional) adalah seseorang yang berusia 10-24 tahun dan belum menikah. Kondisi
remaja di Indonesia berdasarkan data dari riskesdas 2018, kategori status
tinggi badan pada usia 13-15 tahun bahwa 7,2 % remaja indonesia sangat pendek
dan 18,5 % masuk ke kategori pendek. Untuk kategori berat badan, usia 13-15
tahun sebanyak 8,7 % masuk ke dalam kategori sangat kurus-kurus, 16% nya masuk
kedalam kategori gemuk sampai dengan obesitas. Pada rentang usia 16-18 tahun,
8,1 % masuk kedalam kategori sanghat kurus-kurus, dan 13,5 % masuk ke dalam
kategori gemuk-obesitas.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang remaja budaya, kebiasaan.
Status sosial, psikologis, serta pola hidup dan pola makan.
Perubahan Fisologis Remaja terdiri dari 3 periode, yaitu awal,
pertengahan dan akhir yang mencakup tingkat kematangan seksual, perubahan
fisik, kognitif, konsep diri, hubuingan dengan keluarga, teman, dan lingkungan
yang berpengaruh pada peningkatan kebutuhan energi dan zat gizi, perubahan gaya
hidup, pola makan, aktivitas fisik, dan perubahan bodu image.
Tumpeng
Gizi Seimbang.
Terdapat
empat prinsip diantaranya, membiasakan makan makanan beranekaragam, Pola hidup
Bersih, Pola hidup aktif dan olahraga, serta pantau berat badan.
Tumpeng
Gizi Seimbang terdiri dari Makanan pokok
yaitu Karohidrat sebagai sumber tenaga, Sayur dan buah sebagai sumber serat,
vitamin, dan mineral, Protein hewani dan nabati, lemak, gula, garam, dan
minyak.
Masalah
Gizi pada remaja
Kelainan bawaan, gangguan hormonal, masalah
psikologis, pola diet yang salah, obesitas, undernutrition,
serta Anemia pada remaja.