Pembinaan Keluarga Balita (BKB)
Deskripsi
Pembinaan Bina Keluarga Balita (BKB) Desa Kumpay diadakan Pada Hari Rabu tgl. 13 Juli 2023.
Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan salah satu bentuk kelompok kegiatan yang menjadi salah satu program unggulan BKKBN. Sebelum mengupas lebih dalam, ada baiknya kita awali dengan pengertian BKB itu sendiri. Apa definisi kelompok BKB?
Bina keluarga balita adalah kegiatan yang khusus mengelola tentang pembinaan tumbuh kembang anak melalui pola asuh yang benar berdasarkan kelompok umur, yang dilaksanakan oleh sejumlah kader dan berada ditingkat RW. (Pedoman Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Balita Tahun 2006)
Definisi lainnya: Bina Keluarga Balita (BKB) adalah upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, sosial, emosional serta moral yang berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga lainnya dengan anak balita.
Dari definisi diatas bisa kita simpulkan bahwa pada prinsipnya kelompok BKB sangat bermanfaat, diantara manfaat dari kelompok BKB bagi otang tua maupun bagi anak yang bisa petik adalah:
Bagi orang tua
Agar dapat mengurus dan merawat anak serta pandai membagi waktu dan mengasuh anak
Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh anak yang benar
Untuk meningkatkan keterampilan dalam hal mengasuh dan mendidik anak balita
Supaya lebih terarah dalam cara pembinaan anak
Agar mampu mencurahkan perhatian dan kasih sayang terhadap anak sehingga tercipta ikatan batin yang kuat antara otang tua dan anak.
Agar mampu membentuk anak yang berkualitas.
Bagi anak, diharapkan:
Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berkepribadian luhur
Tumbuh dan berkembang secara optimal
Cerdas, trampil, dan sehat
Memiliki dasar kepribadian yang kuat guna perkembangan selanjutnya.
Bagaimana proses pembentukan BKB?
Untuk bisa membentuk kelompok BKB penulis akui memang bukan hal yang dapat dianggap pekerjaan mudah. Pasalnya pembentukan kelompok BKB merupakan upaya lintas sektor, disini perlu adanya persamaan kesepahaman mengenai bentuk dan konsep BKB, baik oleh pemerintah, dan masyarakat. Kegiatan ini tidak akan dapat berjalan apabila tanpa ada dukungan dari berbagai pihak terkait seperti kepala desa, puskesmas.
Menurut Toni Rustiana, S.Pd.I Penyuluh KKBPK Kec. Banjarsari, dalam membangun keluarga, perlu dipahami juga 4 konsep agar keluarga berketahanan mewujudkan keluarga bahagia sejahtera, yaitu: Keluarga berkumpul (Manfaatkan waktu luang bersama keluarga untuk berkumpul dengan melakukan aktifitas yang dapat memperkuat kelekatan di antara masing-masing anggota keluarga.); Keluarga berinteraksi (Anggota keluarga saling berinteraksi satu sama lain. Perbanyak komunikasi dan diskusi di antara anggota keluarga); Keluarga berdaya (Keluarga berdaya menunjukkan keluarga mandiri yang tidak bergantung kepada orang lain dalam memenuhi kebutuhan keluarga ataupun dalam menyelesaikan masalah keluarga); dan Keluarga peduli dan berbagi (Antar anggota keluarga harus saling memahami dan menghargai satu sama lain, peduli bila ada anggota keluarga yang terkena musibah, gotong royong dalam menghadapi permasalahan dalam keluarga).
Implementasi kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kualitas anak dalam rangka pembangunan keluarga dilakukan melalui Bina Keluarga Balita (BKB) yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orangtua untuk mengasuh dan membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan stimulasi fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral. Pelaksanaan layanan BKB yang sudah terintegrasi dengan layanan Posyandu dan PAUD biasa dikenal dengan sebutan BKB Holistik Integratif (BKB HI).
Harapan kami bahwa kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat yang optimal bagi keluarga yang mempunya Balita di Desa Kumpay dan dapat Mewujudka Keluarga Kecil yang Berkualitas dan Berketahanan.