Pembinaan BKB 'Menjadi orang tua hebat bukan tentang sempurna, tapi tentang terus belajar'

KKB.SANGKALA
Dipublikasi pada 20 January 2025

Deskripsi

Angin pagi di Selasa, 21 Januari 2025, menyentuh lembut halaman Posyandu Dusun Dumpu Desa Sangkala.  Seorang Ibu Muda menggendong anaknya sembari berkata  "Aku ingin ia tumbuh sehat dan cerdas," gumamnya. sambil melirik anaknya. Tapi keinginan saja tak cukup. Dibutuhkan ilmu, kesabaran, dan cinta yang terus diasah.

Dalam semangat inilah, Program Bina Keluarga Balita (BKB) hadir sebagai panduan. Acara yang berlangsung hari ini, dihadiri oleh beberapa orang tua dari berbagai latar belakang. Mereka berkumpul dengan satu tujuan: menjadi orang tua yang lebih baik.

Mengapa Program BKB Penting?

Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para orang tua tentang pengasuhan balita yang efektif. Melalui materi seperti pemenuhan gizi, stimulasi tumbuh kembang, hingga pengasuhan berbasis empati, program ini menawarkan panduan praktis dan ilmiah yang dapat langsung diterapkan di rumah.

Setelah mengikuti kegiatan ini, banyak peserta merasa lebih percaya diri. “Saya jadi tahu pentingnya stimulasi motorik untuk anak sejak dini. Sekarang saya juga belajar bagaimana mengelola emosi saat anak rewel,” ujar bu Ani, salah satu peserta.

Pilar Menjadi Orang Tua Hebat

1. Gizi Seimbang, Fondasi Tumbuh Kembang Anak
Balita membutuhkan nutrisi yang cukup, bukan hanya untuk fisik, tapi juga perkembangan otaknya. Para ahli dari BKB menegaskan pentingnya ASI eksklusif hingga enam bulan pertama, disusul dengan MPASI bergizi yang rendah gula, garam, dan bahan pengawet.

Selain itu, orang tua diimbau rutin memantau tumbuh kembang anak di Posyandu. "Kita perlu memastikan berat badan dan tinggi anak sesuai kurva WHO. Jika ada kendala, segera konsultasikan," jelas petugas Gizi dari Puskesmas Lembanna Kecamatan Kajang

2. Stimulasi yang Tepat: Lebih dari Sekadar Bermain
Masa balita adalah masa emas. Pada sesi ini, peserta diajak mencoba berbagai permainan sederhana namun penuh manfaat. Misalnya, meronce manik untuk melatih motorik halus atau membacakan cerita untuk merangsang imajinasi. "Bermain adalah cara belajar terbaik bagi balita," kata  penyuluh KB 

3. Pengasuhan dengan Cinta dan Empati
"Saat kita memeluk anak, kita tidak hanya memberinya rasa aman, tapi juga mengajarkan ia untuk percaya diri,"Lanjut penyuluh KB.  Di sini, peserta diajak melatih diri untuk mendengarkan anak tanpa menyela, memberikan pujian tulus, dan menjadi teladan dalam keseharian.

Kolaborasi yang Menguatkan

Kegiatan ini juga terlaksana berkat sinergi antara Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta komunitas lokal. Mereka menyediakan fasilitas belajar, modul edukasi, hingga permainan yang dirancang khusus. "Kami ingin orang tua merasa didukung, bukan berjalan sendirian," jelas salah seorang kader Posyandu

Antusiasme peserta pun tampak tinggi. Banyak yang aktif bertanya dan berbagi pengalaman. Ada yang awalnya canggung, tapi akhirnya tersenyum lebar saat mendapati solusi untuk tantangan pengasuhan mereka.

Melangkah Bersama demi Masa Depan Anak

Menjadi orang tua hebat bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan langkah awal menuju generasi masa depan yang lebih baik. Prinsip-prinsip BKB mengajarkan bahwa cinta, ilmu, dan kesediaan untuk belajar adalah kunci utama.

Setelah hari ini, banyak orang tua yang pulang dengan semangat baru. Mereka membawa harapan, bahwa dengan komitmen dan kolaborasi, tumbuh kembang anak bisa lebih optimal. Dan mungkin, seperti gumaman ibu muda tadi pagi, mereka kini tahu: keinginan itu bisa terwujud.

Sesi Kegiatan Kasih Sayang

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan