Tumbuh Dari Cahaya Kecil: Edukasi Kespro, HIV, dan NAPZA di Sangkala Kajang

KKB.SANGKALA
Dipublikasi pada 29 July 2025

Deskripsi

Desa Sangkala, 30 Juli 2025 — Di tengah hamparan hijau dan sunyi khas pegunungan Kajang, secercah cahaya kecil mulai menyusup pelan. Bukan cahaya lampu atau obor, melainkan lentera kesadaran—tentang tubuh, kesehatan, dan masa depan. Di Desa Sangkala, tiga pembawa cahaya hadir bukan untuk menggurui, tapi untuk menyalakan kembali api pengetahuan yang lama meredup.

Sosialisasi kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, dan bahaya NAPZA dihelat laksana hujan pertama setelah kemarau panjang. Sejuk, menyentuh, dan menyuburkan. Para kader Posyandu dan masyarakat menjadi tanah yang siap ditanami, tempat benih pengetahuan ditabur dengan harapan kelak tumbuh menjadi pohon kesadaran yang rindang.

Sulsiana, S.ST, , membuka sesi dengan mengajak peserta melihat tubuh sebagai rumah yang suci. “Tubuh bukan sekadar wadah,” ujarnya, “ia adalah tempat tinggal jiwa yang pantas dijaga, dihormati, dan dipahami.” Baginya, Kespro bukan hanya soal kehamilan atau alat kontrasepsi—tapi tentang hak untuk memahami diri dan membuat pilihan sehat tanpa rasa takut.

Ilham Amir, S.Kep., Ners, , melangkah ke depan dengan keteduhan seorang ibu yang membangunkan anaknya dari tidur panjang. Ia menyingkap tabir stigma seputar HIV/AIDS dan menekankan pentingnya deteksi dini. “Selama pengetahuan tetap menyala, tidak ada yang pantas hidup dalam bayang-bayang ketakutan,” pesannya lembut namun menggetarkan.

Faisal B, SKM menutup sesi dengan ketegasan. Ia berbicara tentang bahaya NAPZA—racun sunyi yang bisa merusak akar kehidupan. “Kita harus jadi penjaga taman masa depan,” serunya, “mencabut gulma sejak dini sebelum harapan generasi muda layu sebelum waktunya.”

Hari itu, Desa Sangkala bukan sekadar titik di peta. Ia menjadi ladang harapan, tempat cahaya kecil dinyalakan. Mungkin belum cukup untuk menerangi dunia, tapi cukup untuk mengusir gelap di hati, rumah, dan komunitas terdekat. Dan dari sanalah perubahan sejati berawal—dari satu desa, satu lentera, satu langkah sadar.

Sesi Kegiatan Reproduksi

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan