Gambaran Umum
KONDISI UMUMGAMPONG MANE
Sejarah Gampong
Asal nama Gampong Mane diambil dari nama pohon, yaitu “pohon mane” yang diberkati oleh Tgk. Gunong Di Mane. Alkisah berangkatlah 2 orang ulama (tengku) dari daerah Awee Geutah (daerah Gelumpang; lewat Matangkuli) menuju wilayah Geumpang. Tengku tersebut adalah aduen dan adoe (kaka beradik). Dalam perjalanan kedua bersaudara ini membuat perjanjian. Sang abang berkata “kalau nanti berjumpa seorang Putro (putri) maka putri tersebut akan diperuntukan bagi Saya, namun kalau nanti berjumpa emas maka akan diberikan untuk adik”. Sang Adik menyetujui. Saat dalm perjalanan menuju geumpang di kawasan Alue Blang (dibelakang Masjid Blang Dalam), terbayanglah (tampak/terlihat/berkelebat) putri hijau. Melihat sang putri hijau yang begitu cantik dan menawan maka sang adik berkata: “nyan joek keu u lon’. Mengetahui sang adik ingin melanggar perjanjian, maka sang abang berkata: “meunyo meunan uroe nyo cap di bate, labang di papeun, meunyo ka beu keun hana le meutuka”. Setelah selesai berkata Sang Abang langsung menghunus pedang dan penebas sang adek, mk sang adek terpotong dua, dan tewas seketika. Putro Ijo melihat kejadian tersebut lalu menangis tersedu-sedu (guemo) dan berlari kearah gunung. Kawasan glee tersebut selanjutnya dinamakan “geumu putro ijo”. Sang abang menyesal, lalu pergi mengasingkan diri ke arah gunong mane untuk bertaubat.
Secara administrative terbentuknya Gampong Mane pada masa Belanda. Pemerintahan Gampong Mane pertama dipimpin oleh Pendiri Keuchik Johari (berasal dari wilayah Meureudu). Beliau meninggal pada saat banjir Geumpang, tahun 1978. Beberapa keluarga awal di Gampong Mane, yaitu: Tgk. Hasan (dari Titeu Keumala), Tukang Raman (Meureudu), Keuchik Rasyid (Cot Kuthang Mutiara), Waki Mud (Meulaboh), Tgk. Dolah (Titeu Keumala) dan Ayah Suh (Kuala Bhee-Woyla).
Tabel. 1. Nama-Nama Keuchik Gampong Mane
No
Nama Keuchik
Tahun Kepemimpinan
Keterangan
1
Johan
Masa Belanda
2
Syamaun
1942 – 1953
Jepang s/d Perang Cumbok
3
Rasyid
1954 – 1959
Masa DI/TII
4
M.Yusuf
1960 – 1964
5
Manyak
1965 – 1971
6
Abdullah AH
1972 – 1980
7
M. Amin
1981 – 1988
8
Abdullah J
1989 – 1991
9
M. Jamil Abdullah
1991 – 2015
10
Tgk. Amri Taib
– skrg
Pada periode kepemimpinan Keuchik Rasyid masyarakat Gampong Mane sempat merasakan masa yang berkesan dalam hal kemakmuran rakyat, yaitu saat panen kopi di tahun 1974. Saat itu dengan menjual 3 kg kopi (harga kopi Rp.2.000,-per kilo)dapat membeli 1 mayam emas.
Tempat Bersejarah
Gunong Tgk.Di Mane
Setiap malam jum’at terdengar suara gendang/rapai
Hari jum’at pada pukul 10.00 s/d 11.00 pagi sering terlihat panji/bendera putih
Malam kamis dan malam jum’at sering terlihat harimau sebanyak 3 ekor yang diberi nama “si kleng”.
Kuburan Tgk. Muhammad (di Dusun Blang Jambo Mie)
Merupakan kuburan keramat salh seorang aulia (ulama)
Pernah ada kejadian pada suata ketika ada 1 pleton tentara bermain gitar dan berhura-hura di kawasan kuburan tersebut, maka mereka didatangi dan ditakuti oleh harimau merah dan harimau hitam.
Ada kejadian lain,yaitu: saat akan dilakukan pembukaan jalan disekitar lokasi kuburan tersebut, maka beko (alat berat untuk buka jalan) tersebut mati mendadak.
Gunong Manyak
Letak Masjid Pertama
Masjid Mane (tahun 1942) terletak di Dusun Mane Lhok. Awalnya beratap seng – sangsi kaphe. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Teungku Umar/Tu Tiro.
Nama masjid diubah pada tahun 1965 menjadi Mesjid Istiqlal.
Situs-situs sejarah di Gampong Mane
Meunasah Mane , terletak di DUsun Mane Lhok
Jembatan Gantung Cot Kuala
Pilar Belanda di Cot Kuala
Jalan Gajah (sudah ada sejak masa Belanda), di Cot Kuala s/d Krueng Leumih (1929)
Lhok Gajah ; tempat pemandian gajah pada masa Belanda
Pucok Alue Batee Meu Asal; terdapat banyak sarang burung wallet di lokasi tersebut
Kareung Glue ; karang yang licin. Simpang dua Antara pucok alue bie
Geupo ; tempat kaum muslimin bersembunyi di masa Belanda
Sayeung Mesjid ; di Gunong Mane
Batee apa yeuk ; lokasi operasi saat AM (tahun 1978)
Beberapa kawasan hutan di Gampong Mane merupakan tempat-tempat bersejarah bagi masyarakat gampong, seperti:
Beutong Seribee ; karena banyak pohon bambu betong
Alue Jeulatang ; dipinggiran sepanjang aliran sungai tersebut banyak terdapat tanaman jeulatang
Alue Bu ; berlokasi di lhok cot bran; merupakan tempat malem orang yang beraktivitas di gunung
Paya Ngom ; Gampong Baro/kaki Gunong Mane, karena bayak pohon ngom.
Gunong Kubang Gajah ; ada kubangan gajah di jalur lintasan gajah
Sayeung ugop panah ; tempat istirahat kaum muslimin
Guha Sarang ; di gunong mane, di lokasi tersebut banyak sarang burung walet.
Administrasi dan Geografis
GampongMane secara geografis terletak antara 9604’ 000 Bujur Timur dan 04053’ 0” Lintang Utara dan tinggi 500 Meter – 1000 Meter dari permukaan laut. Lokasi Gampong Mane secara administratif Perbatasan Gampong Mane Sebagai Berikut :
Barat Berbatasan Dengan Kecamatan Tangse
Timur Berbatan Dengan Gampong Turue Cut Dan Gampong Lutueng
Utara Berbatasan Dengan Pidie Jaya
Selatan berbatasan Dengan Aceh Barat/ Aceh Jaya
Luas wilayah Gampong (desa) Mane lebih kurang 21,231 ha. Berdasarkan status kawasannya, 5,104 ha adalah Areal Penggunaan Lain (APL), 16,127 ha adalah Hutan Lindung. Penggunaan APL saat ini untuk pemukiman, persawahan, kebun dan fasilitas umum.
Gampong Mane terdiri dari 10 dusun yang terbagi menjadi 14 meunasah , yaitu:
Dusun Blang Jambo Mie (Blang Jambo Mie)
Dusun Alue Landong (Pante Luwah, Alue Landong, Alue Glueh)
Dusun Pantee Luwah
Dusun Mane Lhok (Alue Kreut, Mane Lhok)
Dusun Kampong Baroe
Dusun Kreung Lemieh(Lhok Bili, Alue Itam, Lampoh Saban)
Dusun Mane Cot
Dusun Alue Reulieng
Dusun Simpang Turue
Dusun Alue Breuh (Alue Breuh)
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 3661
Jumlah Kepala Keluarga 1462
Jumlah PUS 722
Keluarga yang Memiliki Balita 135
Keluarga yang Memiliki Remaja 101
Keluarga yang Memiliki Lansia 146
Jumlah Remaja 101
Total
658Total 64
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBN APBD Dana Desa |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
NURLAILA,SE 197112311999112004 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Tidak Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
0 orang pokja terlatih dari 13 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Bulanan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Triwulan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Bulanan |