Gambaran Umum


Desa Randupitu dapat di katakan Desa yang strategis baik dalam ruang lingkup perekonomian maupun pertanian, dalam hal ini dapat di lihat banyaknya sector perusahaan asing yang mendirikan perusahaan di Desa Randupitu. Kemudian dalam pelaksanaan pertanian randupitu di tunjang dengan keadaan tanah untuk bercocok tanam yang sangat unggul dalam pertanian Padi maupun yang lain, namun segi lain untuk perairan dan pupuk pertanian yang kadang menjadi kendala dalam pertanian, begitu juga dengan perekonomian yang menjadi pertanyaan banyak masyarakat karena sumber daya manusia yang dikategorikan lemah atau SDM rendah sehingga menjadikan perusahaan - perusahaan ragu untuk merikut tenaga kerja dari dalam desa. Disinilah tata letak randupitu yang strategis namun belum bisa di rasakan oleh masyarakat randupitu sendiri. Banyak di sisi lain yang masih harus jadi perhatian dan menjadikan randupitu makmur.

2.1.1 Sejarah Desa 

Sebelum terbentuknya Desa Randupitu pada zaman dahulu kala ada 2 orang yang bernama Mbah SURO DONGKOL dan MbahBUYUT BIRU yang konon keduanya itu pada zaman Kerajaan. Kedua orang tersebut yang berperan menjadikan Desa Randupitu. Mbah Buyut Biru adalah Keturunan Dari Kerajaan SINGOSARI yang mana Beliau dulu adalah yang merintis (BABAT) alas Dusun GENENGAN dan Batas Kedua Dusun tersebut adalah sungai kecil yang membujur Desa yang sekarang berada di tengah –tengah Desa Randupitudan yang sebelah Timur dikuasai Mbah Suro Dongkol, dan untuk menandai bahwa Mbah Buyut Biru yang merintis (BABAT) ALAS Dusun GENENGAN. Beliau menanam Pohon Blibis untuk dijadikan Lambang bahwa Daerah Kekuasaannya dan dapat dilihat dari jejauhan yang mana sampai sekarang Pohon tersebut masih berdiri kokoh meskipun terlihat Jelas dalam radius + 20 km. Dan adapun Mbah Suro DONGKOL Beliau yang merintis / BABAT ALAS Dusun Randupiu. Beliau adalah Jejaka Lelana yang berasal dari DEMAK, dengan melihat keadaan Desa Ranupitu yang berpotensi dan melihat kekayaan alam yang melimpah ruah. Maka beliau bertekad dan dengan bersusah payah untuk mengelola kekayaan

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
n/a
Jumlah Kepala Keluarga
Jumlah PUS
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
Keluarga yang Memiliki Remaja
Keluarga yang Memiliki Lansia
Jumlah Remaja
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
0
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
0

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBD
Dana Desa
Donasi/ Hibah Masyarakat
Perusahaan (CSR)
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
DWI ATIKAWATI W.,S.KM
198408152015022001
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 6 orang pokja terlatih
dari 10 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Lainnya

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan