Gambaran Umum


KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Kampung Keluarga Berencana Desa Singura Kecamatan Toribulu sesuai waktu yang ditentukan.

Adapun tujuan pembuatan laporan pelaksanaan Kampung KB ini adalah untuk melaporkan hasil-hasil capaian program kegiatan Bangga Kencana yang dilaksanakan selama satu tahun terakhir, dengan harapan bahwa laporan hasil kegiatan ini dapat menjadi bahan acuan dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan progran Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.

Terlebih dahulu kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Singura selaku Ketua POKJA Kampung KB yang dimana telah menfasiitasi kami dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia di Kampung KB, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada teman-teman PLKB Kecamatan Toribulu khususnya yang mendampingi kader Pokja atas segala daya dan upayanya dalam meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia di Kampung KB, terlebih kami ucapkan terima kasih kepada Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Penendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Cq. Bidang KB atas bantuannya dalam memberikan bimbingan kepada kami.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Kegiatan Pelaksanaan Kampung KB ini masih jauh dari sempurnah, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

 

Toribulu.   09  Januari   2024

Koordinator Balai Penyuluhan KB

Kecamatan Toribulu

 

 

SUKMAN, S.H.

NIPPPK. 19801001 202221 1 001

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB  I

PENDAHULUAN

 

A.   LATAR BELAKANG

Penempatan penduduk sebagai titik sentral pembangunan tidak saja merupakan program nasional namun juga komitmen hampir seluruh bangsa di dunia. Pembangunan harus melibatkan seluruh penduduk (penduduk sebagai subyek) dan pembangunan harus dinikmati oleh seluruh penduduk (penduduk sebagai obyek). Disatu sisi penduduk harus dibangun agar mampu menjadi pelaku atau sumber daya pembangunan. Dalam hal ini menjadi hak bagi penduduk untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan dalam arti luas, sehingga yang bersangkutan memiliki kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.

Untuk mencapai hal tersebut, maka srategi pembangunan harus benar-benar memperhatikan kondisi kependudukan sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh sebagian besar penduduk. Untuk itu, dimensi kependudukan perlu diintegrasikan. Isu kependudukaan haruslah menjadi perhatian kita bersama, karena kedepan peroalan kependudukan akan semakin kompleks. Persoalan kependudukan di Indonesia kedepan tidak saja menyangkut persoalan  jumlah dan pertumbuhan penduduk yang masih tetap memerlukan penanganan namun juga menyangkut persoalan perubahan dinamika struktur umur dan distribusi penduduk.

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sebagai dasar pelaksanaan program Kependudukan dan Keluarga Berencana. Menekankan kewenangan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidak hanya terbatas pada masalah pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera saja, namun juga menyangkut masalah pengendalian penduduk. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah semakin mempertegas kewenangan tersebut, dimana pada lampiran.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Kongkuren antara Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota pada Huruf N (Pembagian Urusan Pemerintahan Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) menegaskan kewenangan dalam pelaksanaan urusan pengendalian penduduk dan keluarga berencana antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Empat sub urusan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang harus dilaksanakan oleh masing-masing tingkatan pemerintah yaitu Sub Urusan Pengendalian Penduduk, Sub Urusan Keluarga Berencana, Sub Urusan Keluarga Sejahtera dan Sub Urusan Sertifikasi dan Standarisasi.

Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW atau Dusun yang memiliki kriteria tertentu, dimana terdapat keterpaduan Program Kependudukan, Keluarga Berencana, Pembangunan Keluarga dan pembanguna sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis. Kampung KB direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi oleh dan untuk masyarakat, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Lembaga non pemerintah dan swasta berperan dalam pendampingan dan pembinaan. Kampung KB dibentuk bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta pembanguna sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

B.   TUJUAN

     a. Tujuan Umum

    Tujuan yang ingin dicapai pada kegiatan Kampung KB adalah untuk mendukung tercapainya sasaran prioritas pembangunan Kependudukan. Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta Pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

    b. Tujuan Khusus

1.   Meningkatkan ketahanan keluarga melalui Program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina   Keluarga Lansia (BKL) dan Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja.

2.   Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan.

3.   Meningkatkan jumlah peserta KB aktif moderen.

C.   SASARAN

a.   Sasaran Langsung

1.   Keluarga

2.   Pasangan Usia Subur  (PUS)

3.   Masyarakat

4.   Balita, Remaja dan Lansia

b.   Sasaran Tidak Langsung

1.   Tokoh Masyarakat

2.   Organisasi Masyarakat (PPKBD/SUB PPKBD, Organisasi Pemuda, dll)

3.   Petugas Lapangan dan Provider.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB  II

KARAKTERISTIK DESA

A.  SEJARAH DESA DAN PEMERINTAHAN

Secara umum tentang sejarah desa tom oli kecamatan toribulu kabupaten parigi mau tong dengan kegiatan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan di desa tomoli tahun 2022 untuk mendapatkan data yang lengkap telah terurai pada papan data dan buku administrasi desa untuk kegiatan fisik dapat ditinjau langsung di lapangan. Desa tomoli dikenal salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan toribulu dahulu desa tomoli masih berstatus kampung la buah oge yang artinya pulau yang besar kampung tersebut di dipimpin oleh kepala jaga yang sangat meresahkan masyarakat kampung la buah oge tersebut banyak di rong rong oleh kekuasaan partai komunis indonesia sehingga masyarakat kampung labuah oge tidak merasa aman ketika itu dengan pertimbangan pertimbangan tersebut oleh tokoh-tokoh masyarakat kampung labuah oge melakukan musyawarah akhirnya pada tahun 1948 kampung labuah oge berubah status menjadi kampung tomoli. nama desa tersebut berasal dari seorang anak yang berasal dari desa biromaru yang datang ke kampung labua huge untuk mencari temannya yang diduga berada di desa lah buah oge dari keputusan musyawarah tokoh adat dan tuan tanah disepakati nama resmi kampung lagu oge berubah menjadi desa tomoli hingga saat ini seiring dengan perkembangan dan perubahan zaman desa tomoli menjadi desa yang heterogen dihuni oleh berbagai macam suku etnis dan agama di mana jang sebagai suku asli adalah suku kaili dan agama yang mayoritas adalah agama islam masyarakat desa tomoli tumbuh berkembang hingga hidup rukun damai dan sejahtera bersama suku lainnya seperti bali bugis mandar gorontalo jawa dan etnis lainnya desa tom oli  dengan kondisi geografis 500 meter dari permukaan laut dengan bintang pesisir pantai dan pegunungan memiliki suhu rata-rata 30 derajat celcius dan curah hujan 2226mm per tahun sampai saat ini desa atau molly telah dijabat oleh berbagai pemimpin desa yang nama-namanya sebagai berikut:

2.   P emerintahan Desa Singura

NO

TAHUN

JABATAN

NAMA

1

1951-1956

KEPALA KAMPUNG TOMOLI

HALUMA GUGUMBENGI

2

1956-1961

KEPALA KAMPUNG TOMOLI

LAPANDJO DG MABELA

3

1961-1966

KEPALA KAMPUNG TOMOLI

LATOADA LAPANDJO DG MABELA

4

1966-1971

KEPALA KAMPUNG TOMOLI

SANUSI L PONDAN

5

1971-1975

KEPALA DESA TOMOLI

DG MALUDIN B HALUMA

6

1975-1998

KEPALA DESA TOMOLI

SK TANJOMAI

7

1998-1999

KARTEKER DESA TOMOLI

ANDI ADJIS

8

1999-2000

KARTEKER DESA TOMOLI

ABD SYUKUR BBA

9

2000-2006

KEPALA DESA TOMOLI

H. SUKRI DG MAPODJI

10

2006-2008

KEPALA DESA TOMOLI

SUPARDI L KANDAO

11

2008-2009

KARTEKER DESA TOMOLI

YUSMIN HALUMA

12

2009-2014

KEPALA DESA TOMOLI

YUSMIN HALUMA

13

2015-2016

PEJABAT KEPALA DESA

HASDIN LAONDI.S.Sos

14

2016- SEKARANG

KEPALA DESA TOMOLI

AKIB HALUMA

 B.  KONDISI GEOGRAFIS DAN TOPOGRAFI

Desa tomoli merupakan salah satu desa yang ada dikecamatan toribulu kabupaten parigi moutong, provinsi sulawesi tengah. Luas wilayah desa sebesar +- 4.782,66. ha. Yang terdiri dari dari 5 dusun. Desa tomoli terletak disebelah utara ibu kota kabupaten parigi moutong dengan jarak +-63 km dari ibu kota parigi.

    1. Kondisi Geografis Desa Tomoli

       Desa tomoli terletak di sebelah selatan Kecamatan Toribulu yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Donggala dengan     batas-batas wiayah sebagai berikut  :

a.      Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa tomoli utara Kabupaten parigi moutong;

b.      Sebelah Timur Berbatasan dengan teluk tomini kabupaten parigi moutong

c.       Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa tomoli selatan Kecamatan Toribulu; dan

d.      Sebelah Barat berbatasan dengan desa ombo kec. Sirenja tobata kabupaten donggala

  2. Topografi Desa tomoli

Wilayah desa tomoli terletak pada ketinggian antara 16 meter di atas permukaan laut. lahan desa tomoli merupakan hamparan dataran perbukitan curah hujan rata-rata sebesar 1545 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 120 hari. bulan basah 5- 8 bulan sedangkan bulan kering berkisar antara 4 - 6 bulan musim hujan dimulai pada bulan oktober - november dan pada bulan april - mei terjadi musim kemarau pada setiap tahunnya puncak curah hujan dicapai pada bulan desember - februari udara rata-rata setiap hari berkisar 29,7 derajat celcius suhu minimum 24,2 derajat celcius dan suhu maksimum 35,4 derajat celcius.

C. KONDIS UMUMI DEMOGRAFIS DAERAH

Jumlah penduduk desa tomolinsebanyak 3423 jiwa dengan jumlah rumah tangga 644 kepala keluarga .  penduduk perempuan 1700 jiwa sedangkan penduduk laki-laki 1723 jiwa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani berkebun dengan komoditi unggulan padi kelapa kakao dan cengkeh serta hasil tambak berupa udang dan bandeng%

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
1454
Jumlah Kepala Keluarga
463
Jumlah PUS
249
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
87
Keluarga yang Memiliki Remaja
227
Keluarga yang Memiliki Lansia
83
Jumlah Remaja
431
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
205
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
44

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Tidak Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Tidak Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
mawarni. skm
199203052022212009
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 23 orang pokja terlatih
dari 23 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral
Lainnya

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan