Suhu Panas Saat Ini Akibat Gerak Semu Matahari, Bukan Gelombang Panas 40-50 Derajat Celsius, Ini Penjelasan BMKG
Deskripsi
Fenomena Gerak Semu Matahari, Bukan Gelombang Panas
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan bahwa suhu panas yang dirasakan di beberapa wilayah Indonesia belakangan ini bukanlah gelombang panas.
Suhu yang mencapai 34-36 derajat Celsius disebabkan oleh fenomena tahunan bernama gerak semu Matahari.
"Gerak semu Matahari adalah fenomena di mana posisi Matahari tampak bergerak dari utara ke selatan atau sebaliknya. Gerakan ini menyebabkan suhu panas meningkat di beberapa wilayah Indonesia pada periode tertentu," ujar Guswanto, Selasa (30/10/2024).
Fenomena ini rutin terjadi setiap tahun, terutama pada bulan April hingga Juni dan Oktober hingga November, di mana suhu maksimum biasanya mencapai puncaknya.
Berdasarkan data BMKG, suhu di Indonesia saat ini masih tergolong dalam batas normal dibandingkan dengan periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Klarifikasi Hoaks Gelombang Panas 40-50 Derajat Celsius
BMKG memastikan bahwa informasi yang menyebutkan Indonesia mengalami gelombang panas hingga 50 derajat Celsius adalah berita bohong.
Informasi ini diketahui pertama kali beredar pada tahun 2019 dan terus muncul kembali setiap tahunnya, terutama saat suhu mulai meningkat di Asia.
“Variasi suhu maksimum 34-36 derajat Celsius di Indonesia masih termasuk normal jika dibandingkan dengan data klimatologi sebelumnya. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait gelombang panas seperti yang terjadi di beberapa negara Asia lainnya,” jelas Guswanto.
Gerak semu Matahari adalah pergerakan tahunan di mana Matahari tampak berpindah dari utara ke selatan atau sebaliknya.
Fenomena ini terjadi karena kemiringan sumbu rotasi Bumi, yang menyebabkan variasi suhu di berbagai wilayah.
Selama gerak semu Matahari, posisi Matahari berada tepat di atas wilayah khatulistiwa, sehingga suhu udara di beberapa wilayah tropis, termasuk Indonesia, meningkat.
“Fenomena ini biasa terjadi dan bukan sesuatu yang mengkhawatirkan. Suhu yang meningkat masih dalam batas yang wajar dan tidak termasuk kategori gelombang panas,” tambah Guswanto.
BMKG mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya, terutama yang menyebar melalui pesan berantai. (kid)
https://radarlawu.jawapos.com/nasional/2205255004/suhu-panas-saat-ini-akibat-gerak-semu-matahari-bukan-gelombang-panas-40-50-derajat-celsius-ini-penjelasan-bmkg?page=2