Gambaran Umum
Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa Bangsri dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa Bangsri seperti pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, tokoh agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada umumnya.Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah pembangunan di Kecamatan. .Maka berdasarkan pertimbangan diatas Visi Desa Bangsri adalah :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA BANGSRI YANG BERMARTABAT, INOVATIF, SEJAHTERA DAN AMANAH”
Misi
Selain Penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi desa tersebut.Visi berada di atas Misi .Pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke dalam misi agar dapat di operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan Visi, misipun dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Bangsri, sebagaiman proses yang dilakukan maka misi Desa Bangsri adalah :
- Mewujudkan Pemerintahan Desa yang jujur dan berwibawa dengan pengambilan keputusan cepat, tepat dan benar;
- Meningkatkan profesionalisme Aparatur Desa dalam Tata Kelola Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan kepada Masyarakat;
- Mewujudkan sarana perekonomian desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Pemanfaatan Aset Desa;
- Menggali Potensi Desa melalui Aset Desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) yang mandiri;
- Mewujudkan sarana dan prasarana Pelayanan Desa yang memadai;
- Mewujudkan sarana Olahraga Sepak Bola;
- Memberikan bantuan biaya perawatan Gedung dan Sarana Pendidikan Madrasah Diniyah.
Sejarah Desa
Desa Bangsri merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes yang letaknya berbatasan dengan laut jawa, adalah desa yang mempunyai 6 (enam) wilayah pedukuhan yaitu:
- Pedukuhan/Wilayah Bangsri Utara;
- Pedukuhan/Wilayah Bangsri Selatan;
- Pedukuhan/Wilayah Sidaon;
- Pedukuhan/Wilayah Sibajak yang sekarang menjadi Bantarsari;
- Pedukuhan/Wilayah Saliman;
- Pedukuhan/Wilayah Sander.
Menurut cerita para sesepuh desa bangsri, bahwa asal muasal munculnya nama Desa Bangsri, tentu tidak lepas dari sejarah kuno, yaitu sejarah perjuangan Prabu Siliwangi. Konon ceritanya Prabu Siliwangi mempunyai 3 (tiga) orang putra yaitu:
- Keang Santang/Gendra Sari;
- Roro Santang/Rantang Sari;
- Pangeran Indramayu/Kyai Arsikum Subban Arang.
Menurut cerita zaman dahulu Pangeran Indramayu dalam mengarungi kehidupannya senang mengembara menggunakan perahu namun ditengah-tengah perjalanannya perahu yang ditumpanginnya terdampar di suatu tempat yang dinamakan Sida Ono (sekarang menjadi salah satu nama pedukuhan yaitu Sidaon). Ditempat itulah Pangeran Indramayu membuat/menancapkan sebuah Patok untuk mengikat perahunya (patok itulah yang sampai sekarang dikenal dengan nama Makam Ronggeng) dan disekitar Patok tersebut juga dibangun sumur untuk sesuci Pangeran Indramayu (sekarang dinamakan sumur Tamtu).
Ditengah perjalanan pengembaraannya Prabu Siliwangi mengutus Gendra Sari dan Rantang Sari untuk mencari keberadaan Pangeran Indramayu yang sedang melakukan pengembaraan. Selama dalam perjalanan mencari keberadaan atau tempat saudaranya (Pangeran Indramayu) yang sedang mengembara. Prabu Siliwangi pesan kepada Gendra Sari dan Rantang Sari selama dalam perjalanan mencari saudaranya yang sedang mengembara/bertetapa tidak diperkenankan berbicara/menyebut nama Pangeran Indramayu sebelum mendapat wangsit (petunjuk). Setelah Gendra Sari dan Rantang Sari mendapat petunjuk berupa (Gendra Sari dan Rantang Sari disuruh NGERONGGENG yang sekarang tempat itu setiap tahun diadakan tradisi hiburan Wayang Golek, memandikan Lebe Desa dalam rangka (Nawang Hujan)). Setelah wangsit itu dilaksanakan Gendra Sari dan Rantang Sari baru bisa bertemu dengan saudaranya (Pangeran Indramayu) yang sedang bertapa berkhalwat memohon kepada Sang Pencipta Alam disekitar tempat yang sekarang dinamakan Sumur Tamtu.
Sehingga dengan demikian asal muasal nama desa Bangsri diambil dari nama Putra-Putri Prabu Siliwangi yaitu Gendra Sari, Rantang Sari dan Kyai Arsyikum Subban Arang. Dengan diambil dari kata BAN-SARI dan sekarang disebut dengan BANGSRI.
Statistik Kampung
Jumlah Jiwa 17402
Jumlah Kepala Keluarga 4943
Jumlah PUS 3381
Keluarga yang Memiliki Balita 1266
Keluarga yang Memiliki Remaja 1602
Keluarga yang Memiliki Lansia 1119
Jumlah Remaja 3131
Total
2581Total 800
Status Badan Pengurus

Sarana dan Prasarana

BKB
Bina Keluarga Balita (BKB)
Ada

BKR
Bina Keluarga Remaja (BKR)
Ada

BKL
Bina Keluarga Lansia (BKL)
Ada

UPPKA
Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
Ada

PIK R
Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
Ada

Sekretariat KKB
Sekretariat Kampung KB
Ada

Rumah Dataku
Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Ada
Dukungan Terhadap Kampung KB
Sumber Dana |
Ya,
APBD Dana Desa Donasi/ Hibah Masyarakat Perusahaan (CSR) Swadaya Masyarakat |
Kepengurusan/pokja KKB | Ada |
SK pokja KKB | Ada |
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan |
Ada,
DEFI TEGUH ANDRIYANTI 199012022023212030 |
Regulasi dari pemerintah daerah |
Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota SK Kecamatan tentang Kampung KB SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB |
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB | Ada |
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB |
4 orang pokja terlatih dari 25 orang total pokja |
Rencana Kegiatan Masyarakat | Ya |
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan |
Ya,
PK dan Pemutahiran Data Data Rutin BKKBN Potensi Desa Lainnya |
Mekanisme Operasional
Rapat perencanaan kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Sosialisasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan | Ada, Frekuensi: Tahunan |
Penyusunan Laporan | Ada, Frekuensi: Tahunan |