Gambaran Umum


PROFIL

KAMPUNG KB " KARYA LESTARI " DESA KARYA BHAKTI

KECAMATAN KAMPAR KIRI TENGAH KABUPATEN KAMPAR

 

PENDAHULUAN

BAB I

A. GAMBARAN  UMUM DESA

Desa Karya Bhakti adalah salah satu Desa eks transmigrasi yang berdiri secara resmi pada tahun 1990 di bawah pemerintahan Kecamatan Kampar Kiri . Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Namun seiring dengan laju otonomi daerah maka terjadilah pemekaran kecamatan sehingga pada tahun 2007 Desa Karya Bhakti telah berada di bawah naungan pemerintahan Kecamatan Kampar Kiri tengah,Kabupaten Kampar propinsi Riau secara administrasi.

Jarak Desa Karya Bhakti ke pusat pemerintahan kecamatan sekitar 17 km dan ke pusat pemerintahan Kabupaten ataupun Provinsi masing-masing sekitar 60 km. Secara ekonomis, warga Desa Karya Bhakti ke Bandar Udara Sultan Syarif  Qasim Pekanbaru sekitar 55 km dan ke terminal AKAP ( antar kota provinsi ) Pekanbaru sekitar 65 km. Kondisi jalan di Desa Karya Bhakti Baik karena pada tahun 2020 di jalan poros Desa Karya Bhakti telah di aspal.

1.   1. Latar Belakang.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk tinggi di Dunia, Indonesia menempati urutan keempat sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak. Worldometer merilis data jumlah penduduk Indonesia hingga 25 April 2022 adalah 275.752.361 jiwa. Data ini didasarkan pada elaborasi worldometer dari data terbaru Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB. Jumlah penduduk Indonesia merupakan 3,51 persen dari total penduduk dunia. Laju pertumbuhan penduduk saat ini bila mengacu pada data BPS (Badan Pusat Statistik) diproyeksikan sebanyak 275,77 juta jiwa pada 2022. Jumlah tersebut naik 1,13% dibandingkan pada tahun lalu yang sebanyak 272,68 juta jiwa.

Hal ini pula menjadikan lembaga Nonkementrian seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana atau BKKBN menjadi peran penting dalam upaya memaksimalkan dan mewujudkan keluarga yang berkualitas. Sejak dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 14 Januari 2016, tentang Kampung KB (Keluarga Berkualitas) terus tumbuh pesat. Semangat membentuk dan mendirikan Kampung KB di seluruh Nusantara telah menghasilkan ratusan Kampung KB.

Kampung KB merupakan salah satu “Senjata Pamungkas” baru pemerintah dalam mengatasi masalah kependudukan, terutama di wilayah-wilayah yang jarang “terlihat” oleh pandangan pemerintah. Kampung KB, kedepannya akan menjadi ikon program kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). Kehadiran Kampung KB bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Prinsipnya Program KKBPK mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dengan melaksanakan delapan fungsi keluarga. Penerapan fungsi keluarga ini membantu keluarga lebih bahagia dan sejahtera, terbebas dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Keberhasilan program KKBPK dapat dilihat dari beberapa aspek. Pertama, aspek pengendalian kuantitas penduduk, kedua, aspek peningkatan kualitas penduduk yang dalam hal ini diukur dengan peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarganya.

Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dapat ditelusur melalui berbagi indikator yang merupakan pencerminan dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga. Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga. Dalam PP disebutkan delapan fungsi keluarga meliputi (1) fungsi keagamaan, (2) fungsi social budaya, (3) fungsi cinta kasih, (4) fungsi perlindungan, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi sosialisasi dan pendidikan, (7) fungsi ekonomi dan (8) fungsi pembinaan lingkungan.

Kampung KB juga merupakan wujud dari pelaksanaan agenda prioritas pembangunan Nawacita ke 3, 5, dan 8. Nawacita ketiga yaitu yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Nawacita kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta Nawacita kedelapan yaitu  melakukan revolusi karakter bangsa melalui kebijakan penataan kembali kurikulum pendidikan nasional dengan mengedepankan aspek pendidikan kewarganegaraan, yang menempatkan secara proporsional aspek pendidikan, seperti pengajaran sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti di dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

Kampung KB menjadi program inovatif yang strategis dalam mengejawantahkan program KKBPK secara paripurna di lapangan. Pasalnya, Kampung KB menjadi model atau miniatur pembangunan yang melibatkan seluruh sektor di masyarakat.

Kampung  KB  merupakan  Satuan  wilayah  setingkat  RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu dimana terdapat keterpaduan program KKBPK yang dilakukan secara sistemik dan sistematis.

Selain itu, manfaat Kampung KB selain bisa mengentaskan kemiskinan, juga mendekatkan pembangunan kepada masyarakat. Intinya program ini melibatkan semua sektor pembangunan.  Dengan kata lain, Kampung KB tak hanya berbicara soal membatasi ledakan penduduk, tapi juga memberdayakan potensi masyarakat agar berperan nyata dalam pembangunan.

Manfaat lain adalah membangun masyarakat berbasis keluarga, menyejahterakan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan masyarakat melalui pelaksanaan integrasi program lintas sektor. Pembangunan lintas sektor dan kemitraan melibatkan peran bernagai pihak seperti swasta, provider, dan pemangku kepentingan lainnya.

Integrasi lintas sektor berupa pelayanan terpadu antar sektor yang menjadi kebutuhan masyarakat, seperti pelayanan KB, pelayanan pembuatan akta, pembangungan jalan dan jembatan, pembuatan ktp, penyediaan buku-buku bacaan, posyandu, PAUD, P2WKSS, dll.

Kampung KB ini diharapkan menjadi miniature atau gambaran (potret) dari sebuah desa yang didalamnya terdapat keterpaduan dari program Pembangunan Kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan Keluarga yang disinergikan dengan program pembangunan sector terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis. Hal ini sesuai dengan defenisi dari kampong KB itu sendiri yaitu “Satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara yang memiliki kriteria tertentu, dimana terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sector terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis”. Jadi kampong KB sebenarnya dirancang sebagai upaya membumikan, mengangkat kembali, merevitalisasi program KKBPK guna mendekatkan akses pelayanan kepada keluarga dan masyarakat dalam upaya mengaktualisasikan dan mengaplikasikan delapan fungsi keluarga secara utuh dalam masyarakat. Dengan demikian kegiatan yang dilakukan Kampung KB tidak hanya identic dengan penggunaan dan pemasangan kontrasepsi akan tetapi merupakan sebuah program pembangunan terpadu dan terintegras dengan berbagai program pembangunan lainnya.

1.   2. Dasar Pembentukan Kampung KB.

a.    Instruksi Presiden No 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan kampung Keluarga Berkualitas.

b. Surat Edaran menteri Dalam Negeri No. 440/70/SJ/2016 tanggal 11 Januari 2016 tentang Pencanangan dan pembentukan Kampung KB

c.    Peraturan Pemerintah No 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga.

d.   Surat Keputusan (SK) Kepala Desa Karya Bhakti tentang pembentukan Kampung KB “Karya Lestari” 

1.   3. Tujuan Pembentukan Kampung KB

Secara Umum, Tujuan dibentuknya Kampung KB ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui program kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Sedangkan secara khusus, Kampung KB ini dibentuk selain untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, mendampingi dan membina masyarakat untuk menyelenggarakan program KKBPK dan pembangunan sektor terkait, juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan.

4.  4.   Sasaran Kampung KB

Adapun yang menjadi sasaran Kampung KB Desa Karya Bhakti adalah :

a.    Keluarga

b.   Remaja

c.    Pasangan Usia Subur (PUS)

d.   Lansia

e.    Keluarga dengan Balita

f.     Keluarga dengan Remaja

g.    Keluarga dengan Lansia 

BAB II

GAMBARAN UMUM KAMPUNG KB

 

2.2.1       Demografis Wilayah.

 A. Luas Wilayah Desa Karya Bhakti

·          Pemukiman Penduduk   :              877.500  m2

·          Perkebunan                     :        10.352.500  m2

·          Perkantoran                     :              40.000  m2

·          Fasilitas Umum lainnya  :                62.500  m2


    Tanah Kuburan              :                20.000  m2



B.   Iklim

·         Curah Hujan                   : 1600/1800Mm

·         Jumlah Bulan Hujan      : 4 Bulan

·         Suhu rata-rata harian             : 35o C

·         Tinggi Pemukiman Laut  : 250 Md


C.   Jenis dan Kesuburan tanah

·         Warnah Tanah                         : Coklat Kemerah- merahan

·         Tekstur Tanah                          : Lempungan

·         Tingkat Kemiringan Tanah      : 3 - 8  %

·         Kelembaban PH Tanah             : 4-5,5


D.   Tipologi Desa

-      Perkebunan

-      Peternakan

-      Perikanan

-      Industri Rumah Tangga

-      Perdagangan (UMKM)

E.  Batas Wilayah

·         Sebelah Utara              : PTPN V (Afd III) Kec. Perhentian Raja

·         Sebelah Timur             : Desa Mekar Jaya Kec. Kampar Kiri Tengah

·         Sebelah Selatan           : Desa Bina Baru Kec. Kampar Kiri Tengah  

·         Sebelah Barat              : Desa Hidup Baru Kec. Kampar Kiri Tengah

 

F.   Sarana Pendidikan

TK

:

1 Unit

PAUD

:

1 Unit

SD

:

1 Unit

SMP

:

1 Unit

SMA

:

0 Unit

Madrasah Diniyah

:

0 Unit

Perpustakaan Desa

:

1 Unit

 

G.   Berdasarkan Jenjang Pendidikan

JumlahTidak / Belum Sekolah

:

482 jiwa

JumlahPendudukBelum Tamat SD / Sederajat

:

248 jiwa

JumlahPendudukSD Sederajat

:

745 jiwa

JumlahPendudukSLTP/ Sederajat

:

459 jiwa

JumlahPendudukSLTA/ Sederajat

:

442 jiwa

JumlahPendudukDiploma I/II

:

  13 jiwa

JumlahPendudukAkedemi / Diploma 3/S.Muda

:

  13 jiwa

JumlahPendudukDiploma IV/ Strata I

:

  35 jiwa

JumlahPendudukStrata II

:

    4 jiwa

JumlahPendudukStrata III

:

    0 jiwa

 

 

 

 

H.   Bedasarkan Jenis Pekerjaan

Belum / Tidak Bekerja

:

512  jiwa

Mengurus Rumah Tangga

:

529  jiwa

Pelajar/ Mahasiswa

:

574  jiwa

Pensiunan

 

  10  jiwa

Pegawai Negeri Sipil

 

  15  jiwa

Perdagangan

  

    5   jiwa

Petani/ Pekebun

 

489  jiwa

Transportasi

:

  18  jiwa

Karyawan Swasta

:

  39  jiwa

Karyawan BUMN

 

  48  jiwa

Karyawan Honorer

:

  10  jiwa

Buruh Harian Lepas

:

  16  jiwa

Buruh Tani/ Perekbunan

:

  23  jiwa

Tukang Batu

 

   2  jiwa

Mekanik

:

   1  jiwa

Pendeta

:

   1  jiwa

Ustad/Mubaligh

 

   8  jiwa

Guru

:

 12  jiwa

Bidan

:

   3  jiwa

Sopir

:

   5  jiwa

Pedagang

     

  1  Jiwa

Kepala Desa

   

  1  Jiwa

Wiraswasta

 

165 Jiwa

 

I.  Berdasarkan Agama

Islam

:

2.235 Org

Kristen

:

168 Orang

Katholik

:

66 Orang

Hindu

:

1 Orang

Budha

:

6 Orang

 

J.   Kualitas Angkatan Kerja


Usia 18-56 thn buta aksara dan huruf

:

3 jiwa

Usia 18-56 thn yang bekerja

    

820 jiwa

Usia 18-56 thn yang belum/tidak bekerja

:

1041 jiwa

K.   Lembaga Pemerintahan Desa

Jumlah Aparat Pemerintahan Desa

:

10 Orang

BPD

:

7 Orang

RT

:

16 RT

RW

:

08 RW

 

L.  Lembaga Kemasyarakatan

Kelompok Tani/Pekebunan

:

24 Orang

Lembaga Adat

:

  5 Orang

BUMDES

:

  7 Orang

Pemuda

:

10 Orang

LPM

:

14 Oran

Linmas

:

  7 Orang

Posyandu

:

15Orang

PKK

:

33Orang

M.  Komplek Balai Desa

Bangunan Kantor Desa

:

1 unit

 

N.     Sarana Umum

Jumlah Masjid

:

3 Unit

Jumlah  Musholla

:

6 Unit

JumlahGereja

:

2Unit

Pasar Desa

  

1 Unit



Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
2246
Jumlah Kepala Keluarga
648
Jumlah PUS
425
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
133
Keluarga yang Memiliki Remaja
273
Keluarga yang Memiliki Lansia
93
Jumlah Remaja
637
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
315
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
110

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Drs. AHMAD SIREGAR
196606051994031019
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 1 orang pokja terlatih
dari 11 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN
Potensi Desa
Data Sektoral

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan