SEKOLAH LANSIA WERDHA KARYA WINANGUN TEGALBADENG BARAT SEMBAHYANG KE PURA DHANG KAHYANGAN JATI

Desa Tegalbadeng Barat
Dipublikasi pada 09 February 2025

Deskripsi

Tb. Barat - Senin, 10 Februari 2025. Anggota Lansia Werdha Karya Winangun yang tergabung di Sekolah Lansia Tegalbadeng Barat pada hari Minggu, 09 Februari 2025 melakukan kegiatan persembahyangan ke Pura Dhang Kahyangan Jati, Pura yang sedang melaksanakan Piodalan, pujawali pura ini setiap enam bulan wuku, tepatnya pada Soma Pon Sinta atau juga biasa disebut juga Soma Ribek dua hari sebelum Rahina Pagerwesi. Pura Dang Kahyangan Jati adalah sebuah pura yang terletak di Banjar Ketapang Muara, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Jembrana, Bali. Pura ini merupakan bagian dari Pura Kahyangan Jagat, tempat suci untuk memuja Ida Sanghyang Widhi Wasa. 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Jro Bendesa Adat Tegalbadeng Kauh, Pengelola Bina Kesejahteraaan Keluarga Kabupaten Jembrana, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kecamatan Negara, Ketua BPD, dan Anggota Sekolah Lansia Werdha Karya Winangun. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari kegiatan Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Seksi Agama.

Pura Dhang Kahyangan Jati merupakan salah satu tempat suci yang unik. Di pura ini terdapat sumber air dari sebuah pohon jati bercabang tiga. Air pada batang pohon jati yang diperkirakan sudah berusia 5 abad atau selama 500 tahun ini tidak pernah habis dan dipercaya memiliki berbagai khasiat. 

Sesuai purana di pura setempat, keberadaan sumber air suci dari pohon jati ini berkaitan dengan jejak dharma yatra Dang Hyang Nirartha atau Dang Hyang Dwijendra yang juga dikenal dengan sebutan Ida Peranda Sakti Wawu Rauh di Bali pada tahun 1478 Masehi atau sekitar abad XV. Dalam perjalanan itu, dikisahkan bahwa beliau bersama istri serta putra-putrinya sempat beristirahat di Pura Jati saat ini yang dulunya merupakan kawasan tandus. Kala itu, beliau mendapati masyarakat dan hewan-hewan peliharaan tampak kehausan karena tidak ada sumber air. Melihat kondisi itu, Dang Hyang Nirartha  lalu bersemedi sembari menancapkan tongkat sucinya di tanah. Setelah tongkat dicabut, dari titik tanah itu keluar air dan tumbuh pohon jati dengan sumber air abadi. Hal inilah yang kemudian menjadi latar belakang didirikannya pura yang selanjutnya diberi nama Pura Dang Kahyangan Jati ini.

Kegiatan persembahyangan di Pura Dhang Kahyangan Jati berjalan dengan aman, tertib dan lancar.


Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan