PELETAKAN BATU PERTAMA BEDAH RUMAH BUMDESMA NEGARA LKD SHU TAHUN 2024
Deskripsi
Tb. Barat - Jum'at, 13 Juni 2025. Bertempat di salah satu rumah warga Banjar Anyar tepatnya di Rumah I Ketut Sukormo telah dilaksanakan kegiatan Peletakan Batu Pertama Bedah Rumah BUMDESMA Negara LKD SHU Tahun 2024 oleh Bapak Camat Negara. Hadir pada saat tersebut Perbekel Tegalbadeng Barat I Made Sudiana, Camat Negara Bapak I Wayan Andy Suka Anjasmara, S.STP, M.M, Ketua Dewan Penasehat BUMDesma I Made Bagiarta, Ibu Direktur BumDesma NEGARA LKD Kadek Restu Widiarini, SE., Ketua Panitia Bedah Rumah I Made Saha Arimbawa, Ketua BPD, Para Perbekel/Lurah se Kecamatan Negara, tokoh Masyarakat TB. Barat serta para undangan. Warga masyarakat yang mendapatkan program bedah rumah adalah I Ketut Sukormo.
Program Bedah Rumah yang dikelola oleh Bumdesma LKD bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan rumah layak huni. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman di berbagai daerah.
Di beberapa wilayah, seperti Kecamatan Negara, program ini telah membantu masyarakat dengan memberikan bantuan renovasi rumah kepada mereka yang membutuhkan. Bantuan ini diserahkan langsung oleh pemerintah daerah sebagai bagian dari upaya meningkatkan taraf hidup warga.
Program ini memberikan hunian yang lebih layak bagi warga kurang mampu, meningkatkan kesejahteraan, serta membantu pengentasan stunting dengan menyediakan lingkungan yang lebih sehat. Selain itu, program ini juga mendorong pemberdayaan ekonomi lokal, karena dana yang digunakan berasal dari SHU UPK Bumdes Bersama LKD
Program ini dikelola oleh Bumdesma LKD dan didanai dari SHU UPK Bumdes Bersama LKD. Setiap tahun, sejumlah rumah warga yang memenuhi kriteria akan direnovasi atau dibangun ulang. Bantuan diberikan dalam bentuk renovasi rumah, dengan nilai bantuan sekitar Rp35 juta per unit. Selain itu, penerima manfaat juga mendapatkan bantuan makanan tambahan untuk mendukung program pengentasan stunting. Program Bedah Rumah ini sebagai wujud nyata gotong royong dan kepedulian terhadap sesama
Dibandingkan dengan program Bedah Rumah Pemerintah, seperti BSPS (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya), program Bumdesma LKD lebih berbasis gotong royong dan menggunakan dana dari keuntungan usaha desa. Sementara itu, program pemerintah biasanya memiliki cakupan lebih luas dan didanai langsung oleh APBN, dengan bantuan berkisar Rp15 juta hingga Rp50 juta tergantung tingkat kerusakan rumah.
Beberapa dampak nyata yang dirasakan masyarakat antara lain:
- Peningkatan kualitas hidup: Rumah yang sebelumnya tidak layak huni menjadi lebih aman, sehat, dan nyaman. Misalnya, atap yang bocor diganti, lantai diperbaiki, dan ventilasi ditingkatkan.
- Semangat gotong royong: Warga sekitar sering ikut membantu proses pembangunan, memperkuat solidaritas sosial.
- Dukungan terhadap pengentasan stunting: Program ini sering disertai dengan bantuan makanan tambahan bagi keluarga penerima manfaat, terutama yang memiliki balita.
- Pemberdayaan ekonomi lokal: Tukang dan bahan bangunan diambil dari desa setempat, sehingga menggerakkan roda ekonomi lokal.
2. Langkah-Langkah Mekanisme Pelaksanaan Program
Berikut alur umum pelaksanaan program Bedah Rumah oleh Bumdesma LKD:
1. Identifikasi dan Pendataan
Pemerintah desa bersama pengurus Bumdesma LKD mendata warga yang rumahnya tidak layak huni dan memenuhi kriteria penerima bantuan.
2. Verifikasi dan Validasi
Tim melakukan survei lapangan untuk memastikan kondisi rumah dan kelayakan penerima manfaat.
3. Penetapan Penerima Bantuan
Daftar penerima disahkan melalui musyawarah desa atau forum Bumdesma.
4. Perencanaan dan Penganggaran
Dana berasal dari SHU UPK Bumdes Bersama LKD, dengan alokasi sekitar Rp35 juta per unit. Rencana pembangunan disusun bersama warga.
5. Pelaksanaan Renovasi
Proses pembangunan dilakukan secara swakelola, melibatkan tukang lokal dan gotong royong warga.
6. Monitoring dan Evaluasi
Tim pengawas dari desa dan Bumdesma memastikan pembangunan sesuai standar dan selesai tepat waktu.
7. Serah Terima dan Dokumentasi
Rumah yang telah selesai direnovasi diserahkan secara simbolis, biasanya disertai dengan penyerahan kunci dan dokumentasi kegiatan.
Kegiatan Peletakan Batu Pertama berjalan dengan aman, tertib dan lancar.