RAPAT KOORDINASI BADAN GIZI NASIONAL PEMBERIAN MAKAN GRATIS BERGIZI UNTUK BALITA, IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI
Deskripsi
Tb. Barat - Senin, 14 Juli 2025. Bertempat di Aula Perbekel Tegalbadeng Barat telah dilaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Pemberian Makan Gratis (MBG) kepada Balita, Ibu Hamil dan Ibu Menyusui. Kegiatan ini difasilitasi oleh Pemerintah Desa dan Badan Gizi Nasional. Hadir pada acara tersebut Sekdes Tegalbadeng Barat Bapak I Wayan Wardana, Perwakilan Badan Gizi Nasional, Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) I Made Yakin Satria Negara, S.Pd, Ketua TP PKK Ibu Ni Luh Suartini, Kelian Dinas Se-Desa Tegalbadeng Barat, Kader Tim Pendamping Keluarga, dan para Kader Posyandu.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah bergulir di berbagai sekolah di Indonesia. MBG merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi bagi anak sekolah. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Empat kelompok sasaran utama MBG
Melalui Perpres Nomor 83 Tahun 2024, pemerintah menunjuk Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menjalankan tugas dalam pemenuhan gizi nasional. Selanjutnya, sasaran pemenuhan gizi yang menjadi tugas BGN tersebut diarahkan kepada setidaknya empat kelompok utama.
- Peserta didik pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah di lingkungan pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan keagamaan, pendidikan khusus, pendidikan layanan khusus, dan pendidikan pesantren. Pada kelompok ini, program menyasar anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, di mana gizi yang cukup sangat penting untuk mendukung proses belajar dan perkembangan kognitif mereka.
- Anak usia di bawah lima tahun. Kelompok ini termasuk menjadi sasaran utama program makan bergizi gratis lantaran balita merupakan periode kritis dalam tumbuh kembang anak. Kekurangan gizi pada masa periode pertumbuhan ini dapat menyebabkan dampak yang tidak dapat dipulihkan.
- Ibu hamil. Pemenuhan gizi pada ibu hamil juga sangat penting. Gizi yang baik selama kehamilan memberi perlindungan bagi ibu hamil dan janin sebab dapat mencegah komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, serta stunting pada bayi.
- Ibu menyusui. Gizi yang cukup pada ibu menyusui penting untuk produksi ASI yang berkualitas dan tumbuh kembang bayi yang optimal. Oleh sebab itu, kelompok ibu menyusui juga penting untuk diperhatikan dan menjadi sasaran program pemenuhan gizi oleh pemerintah.
Penyebab utama stunting adalah kekurangan asupan gizi dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang dimulai sejak terjadi pembuahan (masa awal kehamilan) hingga anak berusia 2 tahun. Maka itu, melalui pemberian MBG bagi ibu hamil, menyusui, dan anak balita, pemerintah berharap bisa mencegah ataupun menurunkan angka stunting.
Dengan pemberian MBG kepada ibu hamil, menyusui, dan anak balita, kami harap anak bersangkutan aman atau terbebas dari stunting setelah berusia 2 tahun. Kalau sudah berusia 2 tahun mengalami stunting, itu akan sulit untuk disembuhkan. Hanya sekitar 20 persen anak berusia 2 tahun yang bisa disembuhkan dari stunting, sisanya berat untuk disembuhkan.
MBG untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui adalah inisiatif pemerintah Indonesia yang bertujuan mencegah stunting dan meningkatkan kualitas gizi pada masa 1.000 hari pertama kehidupan. Berikut ringkasan pelaksanaannya:
Sasaran Program
- Balita (usia 0–5 tahun)
- Ibu hamil
- Ibu menyusui
- Kelompok ini dianggap paling rentan terhadap malnutrisi dan menjadi prioritas dalam pembangunan SDM unggul
Pola Pemberian MBG
- Awal pelaksanaan: diberikan sekali seminggu melalui posyandu atau layanan gizi lokal
- Target ke depan: pemberian setiap hari untuk memastikan kecukupan gizi
- Distribusi: dilakukan langsung ke rumah penerima manfaat oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) karena mereka tidak bisa dikumpulkan seperti anak sekolah
Menu dan Kandungan Gizi
- Dirancang khusus oleh ahli gizi sesuai kebutuhan masing-masing kelompok:
- Ibu hamil & menyusui: minimal 200 gram karbohidrat per porsi
- Balita: sekitar 100–120 gram karbohidrat per porsi
- Contoh menu: nasi, telur, sayur labu, buah jeruk, susu UHT
Tujuan Utama
- Mencegah stunting, obesitas, dan malnutrisi
- Mendukung tumbuh kembang optimal selama masa golden age
- Menyongsong visi Indonesia Emas 2045 dengan generasi sehat dan cerdas.
Rapat koordinasi berjalan dengan aman, tertib dan lancar.