KARANG TARUNA PAMOR IKUTI PELATIHAN INTEGRATED FARM DI P4S LENTHERA MAHIKA
Deskripsi
Bertempat di lahan timur Embung Sendangtirto, Padukuhan Tampungan dilaksanaan pelatihan Integrated Farm yang diselenggarakan khusus untuk anggota Karang Taruna Pamor Sendangtirto. Acara tersebut diikuti secara antusias demi menimba pengetahuan tentang pertanian modern dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Lurah Sendangtirto, Amir Junawan, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan inovasi yang tepat bagi Karang Taruna dalam menciptakan petani milenial yang tangguh. "Ini adalah langkah yang tepat bagi kita untuk meregenerasi dan menciptakan petani masa depan yang akan menjadi tulang punggung ketersediaan pangan," ujar Amir. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar anggota Karang Taruna untuk masa depan yang lebih baik.
Narasumber utama dari pelatihan ini adalah Bintari dari P4S Lenthera Mahika. Dia memberikan materi yang komprehensif, mencakup berbagai aspek penting dalam Integrated Farming:
- Prinsip Kawasan Ekonomi Sirkular: Model kebun, kandang, dan kolam digunakan sebagai strategi untuk mengembangkan nilai tambah. Konsep Waste Management, Integrated Farming, dan Zero Waste menjadi fokus utama dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan.
- Siklus Lalat BSF: Dijelaskan bahwa siklus hidup lalat BSF membutuhkan waktu sekitar 42-45 hari, sedangkan untuk biokonversi limbah organik oleh larva BSF memakan waktu sekitar 18-21 hari.
- Proses Biokonversi dengan Maggot BSF: Hasil dari biokonversi limbah organik adalah fresh Maggot dan Kasgot, yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan dan makanan dalam aktivitas Integrated Farming, membentuk sirkulasi ekonomi yang berkelanjutan.
- Pertanian dengan Pakan Alternatif: Budidaya ayam petelur dikembangkan dengan memanfaatkan Maggot BSF sebagai pakan alternatif tambahan, mengurangi biaya produksi dan menciptakan pasar baru untuk produk Maggot.
- Aquaculture Berkelanjutan: Model budidaya perikanan yang berkelanjutan dilakukan dengan memodifikasi pakan ikan agar tidak menghasilkan limbah berlebihan, serta memanfaatkan air limbah sebagai nutrisi bagi tanaman pertanian.
- Pemanfaatan Limbah Produksi: Limbah dari Maggot BSF, ayam petelur, dan budidaya perikanan dimanfaatkan kembali dalam pertanian untuk meningkatkan kesuburan tanah.
- Model Pertanian LEISA: Less External Input Sustainable Agriculture (LEISA) dikembangkan untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk pertanian dengan memanfaatkan lokasi pertanian yang terintegrasi dengan fasilitas lainnya.
- Budidaya Hidroponik: Dipilih karena kemampuannya dalam memanfaatkan limbah budidaya perikanan sebagai media tanam.
- Metode Pengolahan Limbah dengan Maggot BSF: Fasilitas biokonversi Maggot BSF berhasil menghasilkan produksi hingga 25 kg dalam sehari.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Karang Taruna Pamor Sendangtirto dalam mengadopsi praktik-praktik pertanian modern yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik. Semoga pengetahuan yang diperoleh dapat diimplementasikan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat serta lingkungan sekitarnya