Gambaran Umum


GAMBARAN UMUM

KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS

DESA CIALAM JAYA KECAMATAN KONDA

 

A.     Sejarah Kampung KB Desa Cialam Jaya

Penduduk Desa Cialam Jaya sebagian besar adalah warga transmigrasi yang merupakan PKBA (Penyantunan Korban Bencana Alam) yang berasal dari ProVinsi Jawa Barat (Ciamis) dan Jawa Timur (Lamongan). Mereka tiba di Sulawesi Tenggara pada tahun 1974 sebanyak 500 kk dan langsung ditempatkan di lahan transmigrasi yang masih berbentuk semak belukar dan belantara. Pada saat itu, untuk sementara mereka yang sejumlah 500 kk tersebut terdaftar sebagai warga Desa Tanea Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Kendari, sambil menunggu proses untuk didefinitifkan.

Ide penamaan desa transmigrasi tersebut dengan nama CIALAM adalah berasal dari ide Bpk. Atmadja Dinata  (almarhum) yang langsung disetujui oleh seluruh warga transmigrasi saat rembug kampung. Kata CIALAM berasal dari akronim CIAMIS dan LAMONGAN yang merupakan daerah asal sebagian besar penduduknya. Disamping itu kata CIALAM dalam bahasa Sunda (bahasa sebagian besar masyarakat Cialam Jaya) berarti AIR ALAM. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi topografi pada lokasi pemukiman transmigrasi tersebut, dimana ditengah-tengah kampung terdapat potensi mata air yang sangat melimpah dari segi kuantitas, karena mampu mengaliri persawahan walaupun kemarau panjang, dan secara kualitas menurut Balai POM (Penelitian Obat dan Makanan) mata air Cialam Jaya dapat langsung di minum walau tanpa di masak terlebih dahulu karena air tersebut tidak mengandung unsur kapur dan hygienitasnya bagus.

Pada tanggal 17 April 1977, kurang lebih 43 tahun lalu, Desa Cialam Jaya didefinitifkan menjadi salah satu pemerintahan desa sendiri dimana Bapak Atmadja Dinata tercatat sebagai kepala desa pertama Cialam Jaya yang memimpin hingga tahun 1983. Kemudian pada tahun 1980 Desa Cialam Jaya dimekarkan jadi satu desa lagi yakni Desa Lawoila. Pembagian desa tersebut dibagi berdasarkan daerah asal warga transmigrasi, yang dari Ciamis tetap menempati desa induk dan yang dari Lamongan menjadi warga Desa Lawoila. Selanjutnya pada tahun 1998 kedua desa tersebut masing-masing dimekarkan lagi; Desa Cialam Jaya mekar menjadi Desa Masagena dan Desa Lawoila mekar menjadi Desa Wonua.

B.      Geografis

Desa Cialam Jaya memiliki 4 dusun, yaitu Dusun Sido Urip dengan jumlah warga Dusun 531 jiwa terdiri dari jumlah laki-laki 277 jiwa dan perempuan 254 jiwa, dusun Kahuripan dengan jumlah warga 518 jiwa yang terdiri jumlah laki-laki 264 jiwa dan perempuan 254 jiwa, dusun Jadi Mulya dengan jumlah warga 460 jiwa yang terdiri jumlah laki-laki 231 jiwa dan perempuan 229 jiwa, Dusun Mekar Sari terdiri jumlah warga 454 jiwa yang terdiri jumlah laki-laki 240 jiwa dan jumlah perempuan 214 jiwa. Desa Cialam Jaya merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Konda, kurang lebih 70 Km sebelah utara Andoolo, Ibu kota Kabupaten Konawe Selatan atau kurang lebih 20 Km arah selatan Kendari, Ibu Kota Propinsi Sulawesi Tenggara.

  

C.       Wilayah Desa

a.    Lahan Perkantoran

b.    Pasar Desa

c.     Sawah Desa

d.    Kebun Desa

e.    Lapangan Olah Raga

f.     Lahan Pendidikan

g.    Lahan Pemakaman

h.    Lahan Pemukiman

i.      Persawahan Masyarakat

j.      Perkebunan Masyarakat

: 0,5 Ha.

: 0,5 Ha.

: 1 Ha.

: 1 Ha.

: 1,2 Ha.

: 1 Ha.

: 2 Ha.

: 137,8 Ha.

: 215,2 Ha.

: 97,4 Ha.

D.       Demografi dan Keluarga Berencana


E.       Potensi dan Sumber Daya


Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
1792
Jumlah Kepala Keluarga
580
Jumlah PUS
367
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
120
Keluarga yang Memiliki Remaja
110
Keluarga yang Memiliki Lansia
104
Jumlah Remaja
110
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
278
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
89

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
RAMNAWATI
198406112024212005
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 4 orang pokja terlatih
dari 10 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Ya
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Ya,
PK dan Pemutahiran Data
Data Rutin BKKBN

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Triwulan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan