PEMBINAAN KELOMPOK TANI MEKAR JAYA

Kandangan
Dipublikasi pada 29 April 2019

Deskripsi

Narasumber :

1. Suratijo, S.P. (Koordinator BPP)

2. Agus Oribiyanto, S.Pt. (Mantri Tani) 


1. Sambutan Kepala Desa Kandangan (Riyono, S.H.) 
- Kegiatan kelompok tani Mekar Jaya
- Sebanyak mungkin berdaya pertanian agar tidak monoton
- Petani tidak hanya menjadi petani, supaya bisa mengelola hasil pertanian yang sudah dilatih
- Bagaimana meningkatkan harga hasil panen milik petani
- Mesin pengering padi/tanaman supaya hasil panen bisa dihargai oleh pembeli
2. Pemateri pertama, Bapak Suratijo, S.P. (Koordinator BPP)
- Pembangunan komoditas Tanaman Pangan kedepan harus berorientasi pada peningkatan produksi dan kualitas, peningkatan nilai tambah dan daya saing yang akhirnya meningkatkan pendapatan petani. Komoditas Tanaman Pangan memiliki fungsi strategis dalam kehidupan masyarakat diantaranya sebagai bahan pangan, estetika dan keindahan serta bahan baku industri pangan dan kesehatan, oleh karena itu komoditas Tanaman Pangan memiliki nilai ekonomis yang tinggi.
- Jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang mempunyai peranan strategis dalam perekonomian nasional. Kebutuhan terhadap komoditas ini terus meningkat, baik untuk pangan, pakan maupun industri, apalagi dengan berkembangnya usaha peternakan di Indonesia akhir-akhir ini. Pada saat produksi dalam negeri tidak mendukung, pemerintah harus mengimpor jagung untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
- Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan varietas unggul yang dibudidayakan dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) mampu meningkatkan produksi jagung dan efisiensi input produksi. Pengalaman menunjukkan pula bahwa Pengendalian Hama secara Terpadu (PHT) dengan sistem belajar langsung di lahan petani dapat mempercepat alih teknologi. Keberhasilan PHT memberi inspirasi bagi pengembangan PTT melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) dengan mensinergikan dan memperluas cakupan PHT dan SL-I dengan sasaran peningkatan produksi dan efisiensi usahatani.
3. Pemateri kedua, Bapak Agus Oribiyanto, S.Pt. (Mantri Tani) mengenai Pertanian Organik dan Ramah Lingkungan
- Organik merupakan komponen berasal dari tanaman maupun hewan yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
- Bahan organik dari tumbuhan yaitu bahan yang berasal dari bagian-bagian tumbuhan seperti ranting,akar, daun dan bunga. bahan organik dari hewan yaitu bahan yang berasal dari proses metabolisme seperti urin dan kotoran.
- Bahan organik merupakan komponen kompleks yang perlu disederhanakan
- Bahan organik harus diolah/fermentasi menggunakaan bantuan mikroorganisme atau jasad renik
- Proses fermentasi akan menghasilkan gas amoniak dan apabila diaplikasikan dalam bentuk segar dapat merusak tanaman
- Fermentasi akan mengubah unsur bahan organik menjadi lebih mudah diserap oleh tanaman
- Cara pembuatan pupuk organik cair (poc) adalah sebagai berikut :
a. Kumpulkan kulit, daun, daging buah jadi satu dan pisahkan biji
b. Rajang kasar untuk memperkecil ukuran bahan limbah
c. Masukkan dalam drum bersih
d. Gula pasir, tetes, air cucian beras dan dekomposer dicampur jadi satu dan dimasukkan dalam drum
e. Aduk sehingga semua bahan tercampur
f. Tutup drum secara rapat dan lubangi bagian tutup sebesar selang
g. Sambungkan selang dari drum dengan botol bekas yang berisi air hingga selang terbenam ke dalam air.
h. Fermentasi selama 21 hari
- Cara pembuatan mol rebung ialah sebagai berikut :
a. Rebung dikupas dan dicacah halus dimasukkan dalam drum
b. Air leri, tetes, air kelapa, dekomposer, air bersih dicampur dan dimasukkan dalam drum
c. Drum ditutup rapat, instalasi selang dipasang dan difermentasi selama 14 hari.
d. Air disaring dan dapat diaplikasikan sebagai pupuk cair. dosis 10ml/liter air

Sesi Kegiatan Keagamaan

Instansi Pembina Kegiatan

Sasaran Kegiatan

Tidak ada