Gambaran Umum


Desa Lafakha adalah pintu masuk ke Kecamatan Alafan dari Kecamatan Salang, Lafakha hasil dari keinginan kuat sekelompok orang untuk membangun sebuah pemukiman yang kokoh dan mandiri. Salah satu desa tertua dalam Kecamatan Alafan berdirinya desa ini pada saat masih bergabung dengan kecamatan induk Simeulue Barat terletak di wilayah mukim Leukon, Desa Lafakha merupakan daerah perbatasan kecamatan dengan kecamatan tetangga Salang. Luas wilayah Lafakha 20,17 Km2 dengan jumlah penduduk 623 jiwa, laki-laki 325 dan perempuan 297. Jumlah kepala keluarga sebanyak 157 desa lafakaha memiliki empat dusun yaitu :

1. Dusun Jaya Makmur

2. Muda Jaya

3. Dusun Tgk. Dituan

4. Harapan Jaya


Jarak tempuh 18 KM dari pusat kecamatan mayoritasnya penduduk mengandalkan pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan sebagai mata pencaharian utama mereka, dengan sebagian lainnya berprofesi sebagai pedagang dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Desa Lafakha berbasatasan langsung dengan :

Sebelah Utara berbasan Desa Lhok Dalam

Sebelah Timur berbasan Lele itufo

Sebelah Barat berbasan Laut Lepas

Sebelah Selatan berbasan Desa Ujung Salang

Dari tekad para pendiri untuk membangun sebuah pemukiman yang tidak hanya subur secara ekonomi tetapi juga melestarikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal. Sejak zaman dahulu, sistem pemerintahan desa berbasis adat dan budaya telah mengatur kehidupan masyarakat, dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang didampingi oleh seorang sekretaris desa dan berbagai aparat pemerintahan termasuk kepala dusun. Peran Imam Mukim sangat signifikan dalam menjaga harmoni dan keadilan di tengah masyarakat, berfungsi sebagai penasehat dalam mengambil kebijakan penting di tingkat desa serta dalam menyelesaikan sengketa berdasarkan hukum adat.

Adapun Sektor Potensi Desa Lafakha, antara lain

  • Sektor Pertanian (padi)

Pertanian di Desa Lafakha tidak hanya sumber penghidupan utama tetapi juga tulang punggung ekonomi. Petani menggunakan teknik modern dan tradisional untuk menghasilkan padi, dengan luas lahan garapan 98 Ha. Petani hanya mengandalkan air hujan untuk menggarap lahan pertanian belum adanya pompanisasi atau sistem irigasi, masyarakat setempat mengadalakan racun rumput untuk mengolah sawah mereka.

  • ·Sektor Perikanan Komooditi (Gurita dan Ikan)

Dengan lokasinya yang berbatasan langsung dengan Laut Samudra di utara, desa ini memiliki potensi besar dalam sektor perikanan. Nelayan menggunakan perahu tradisional untuk menangkap ikan di perairan sekitar, dengan komoditi Lobster gurita dan ikan ke tiga komiditi ini meraka mampu menghasilkan pendapatan berkiasr 300.000 sampai dengan 500.000.- perharinya sehingga dapat menopang pendapatan masyarakat setempat

  • Perkebunan (kelapa, cengkeh dan sawit)

Perkebunan di Desa Lafakha menghasilkan kelapa, cengkeh dan Sawit komoditi ini digemari masyarakat pada umumnya disamping mereka turun kesawah karena ini sangat meyakinkan masyarakat dapat menghasilkan pendapatan dimasa depan. Sektor perkebunan Paling dominan adalah kelapa karena sejak dahulu sudah ada luas areal ± 30 Ha dan cengkeh ± 10 Ha, Sawit ± 20 Ha.

  • Peternakan (Kerbau)

Sektor peternakan juga memiliki potensi besar di Desa Lafakha. Populasi kerbau di desa ini berkisar ± 110 ekor , diharapkan manajemen peternakan dapat lebih baik di masa depan. Nilai jual kerbau dan sapi ini cukup signifikan, memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat.

  • Destinasi Wisata Pantai

Keindahan alam Desa Lafakha, terutama pantainya yang menakjubkan, menarik minat wisatawan untuk menikmati kegiatan seperti berenang, snorkeling, dan menikmati matahari terbenam yang spektakuler. Destinasi ini tidak hanya memberikan pengalaman rekreasi yang menyegarkan tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal melalui industri pariwisata yang berkembang.

Statistik Kampung


Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Jumlah Jiwa
486
Jumlah Kepala Keluarga
116
Jumlah PUS
54
Persentase Partisipasi Keluarga dalam Poktan (Kelompok Kegiatan)

Keluarga yang Memiliki Balita
23
Keluarga yang Memiliki Remaja
48
Keluarga yang Memiliki Lansia
17
Jumlah Remaja
127
PUS dan Kepesertaan Ber-KB
Total
40
PUS dan ketidaksertaan Ber-KB
Total
14

Status Badan Pengurus


Sarana dan Prasarana


Bina Keluarga Balita (BKB)
BKB

Bina Keluarga Balita (BKB)

Ada

Bina Keluarga Remaja (BKR)
BKR

Bina Keluarga Remaja (BKR)

Ada

Bina Keluarga Lansia (BKL)
BKL

Bina Keluarga Lansia (BKL)

Ada

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)
UPPKA

Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA)

Ada

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)
PIK R

Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK R)

Ada

Sekretariat Kampung KB
Sekretariat KKB

Sekretariat Kampung KB

Ada

Rumah Data Kependudukan Kampung KB
Rumah Dataku

Rumah Data Kependudukan Kampung KB

Ada

Dukungan Terhadap Kampung KB


Sumber Dana Ya,
APBN
APBD
Dana Desa
Swadaya Masyarakat
Kepengurusan/pokja KKB Ada
SK pokja KKB Ada
PLKB/PKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan Ada,
Adi Setiawan
-
Regulasi dari pemerintah daerah Ada,
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Gubernur
Surat Keputusan/Instruksi/Surat Edaran dari Bupati/Walikota
SK Kecamatan tentang Kampung KB
SK Kepala Desa/Lurah tentang Kampung KB
Pelatihan sosialisasi bagi Pokja KKB Ada
Jumlah anggota pokja yang sudah terlatih/tersosialisasi pengelolaan KKB 10 orang pokja terlatih
dari 21 orang total pokja
Rencana Kegiatan Masyarakat Tidak Ada
Penggunaan data dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan Belum Diisi

Mekanisme Operasional


Rapat perencanaan kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Rapat koordinasi dengan dinas/instansi terkait pendukung kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Sosialisasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ada, Frekuensi: Bulanan
Penyusunan Laporan Ada, Frekuensi: Bulanan